Odoaker: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
Sekalipun kedaulatan atas [[Italia]] berada di dalam genggamannya, Odoaker menempatkan diri sebagai [[Patronasi di Romawi Kuno|kawula]] setia [[Kaisar Romawi Timur|sang maharaja yang bersemayam di Konstantinopel]], [[Zeno (kaisar)|Kaisar Zeno]]. Odoaker kerap memakai gelar ''patricius'' (bangsawan) anugerah dari Zeno, tetapi digelari ''rex'' (raja) di dalam banyak dokumen. Ia sendiri memakai gelar ''rex'' di dalam satu-satunya dokumen resmi terbitan panitera dari masa pemerintahannya yang masih ada saat ini, dan juga digelari ''rex'' oleh [[Konsul]] [[Decius Marius Venantius Basilius|Basilius]].{{sfn|Martindale|1980|pp=791–793}}{{efn|Baik [[Marcellinus Comes|Marcellinus]], [[Cassiodorus]], maupun sejumlah dokumen lembaga [[kepausan]] mengelarinya ''rex'' (atau salah satu tasrifannya), sehingga menyiratkan bahwa gelar itu dipakai secara resmi. [[Yordanes|Iordanes]] pernah sekali menyebutnya ''Gothorum Romanorumque regnator'' (penguasa orang Goti dan orang Romawi). Ia disebut ''autokrator'' (penguasa mutlak) dan ''tiranos'' (penyerobot takhta, tiran) di dalam risalah ''Bellum Gothicum'' karangan [[Prokopius]]. Satu-satunya peninggalan tertulis yang menyebut Odoaker sebagai "Raja Italia" adalah risalah [[Victor Vitensis]] yang mengabadikan frasa ''Odouacro Italiae regi''.}} Odoaker menghadirkan beberapa perubahan penting di dalam sistem tata usaha pemerintahan Italia. Ia didukung [[senat Romawi|senat]] dan leluasa membagi-bagikan tanah kepada anak-anak buahnya tanpa banyak tentangan. Kemelut di antara para prajuritnya menimbulkan tindak kekerasan yang berlangsung dari tahun 477 sampai 478, tetapi tidak ada gangguan semacam itu menjelang akhir masa pemerintahannya. Meskipun seorang [[Arianisme|Kristen Arian]], Odoaker jarang sekali mencampuri urusan [[Gereja negara Kekaisaran Romawi]] yang berpaham [[Tritunggal]] .
 
Tokoh yang diduga berdarah [[Rumpun bahasa Jermanik Timur|Jermani Timur]] ini adalah ''magister millitium'' (panglima angkatan bersenjata) Kekaisaran Romawi di Italia yang memimpin pemberotakan prajurit-prajurit [[suku Herul|orang Heruli]], [[suku Rugier|orang Rogi]], dan [[orang Skiri|orang Skiri]] yang menggulingkan [[Romulus Augustulus]] dari takhta pada tanggal 4 September AD 476. Romulus Augustulus yang baru berumur 12 tahun dinobatkan menjadi Kaisar Romawi Barat oleh ayahnya, [[Orestes (ayah Romulus Augustulus)|Orestes]], panglima angkatan bersenjata Kekaisaran Romawi di Italia yang baru saja memberontak setahun sebelumnya, tetapi tidak mendapat dukungan maupun pengakuan di luar kawasan tengah Italia. Dengan dukungan Senat Romawi, Odoaker memerintah Italia secara mandiri, sembari bermanis mulut mengakui kedaulatan [[Julius Nepos|Iulius Nepos]], Kaisar Romawi Barat sebelum Romulus Augustulus, maupun Zeno, Kaisar Romawi Timur. Ketika Yulius Nepos terbunuh pada tahun 480, Odoaker menginvasi [[Dalmatia (Provinsi Romawi)|Dalmatia]] untuk menghukum para pembunuhnya. Hajat itu memang ia tunaikan, tetapi dalam jangka waktu dua tahun ia juga menaklukkan Dalmatia dan memasukkan daerah itu ke dalam wilayah kedaulatannya.
 
Ketika dimintai bantuan oleh [[Illus]], panglima angkatan bersenjata Kekaisaran Romawi Timur yang berusaha menggulingkan Zeno, Odoaker menginvasi daerah-daerah paling barat di dalam wilayah kedaulatan Zeno pada tahun 484. Mula-mula Zeno membalas dengan menghasut [[Rugii|orang Rogi]] di [[Austria]] sekarang ini untuk menyerbu [[Italia]]. Pada musim dingin tahun 487-488, Odoaker menyeberangi [[Sungai Donau]] dan mengalahkan orang Rogi di kandang mereka sendiri. Zeno juga mengangkat [[Theoderikus Agung|Teodorik Agung]], [[Ostrogoth|Raja orang Ostrogoti]] yang saat itu sedang berseliweran mengincar daerah perbatasan wilayah Romawi Timur, menjadi Raja Italia, dengan maksud mengadu domba satu sekutu perusuh dengan sekutu perusuh lain. Teodorik menginvasi Italia pada tahun 489, dan sampai dengan bulan Agustus 490 sudah nyaris menguasai seluruh Jazirah Italia, sehingga Odoaker terpaksa berlindung di [[Ravenna]]. Kota itu menyerah pada tanggal 5 Maret 493. Teodorik mengundang Odoaker untuk beramah-tamah dalam sebuah acara jamuan rujuk. Alih-alih membentuk persekutuan, Teodorik justru membunuh Odoaker yang tidak waspada.