Senapati dari Mataram: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Inayubhagya (bicara | kontrib) k ←Suntingan 36.73.44.174 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Syzyszune Tag: Pembatalan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 48:
Panembahan Senapati yang juga anak angkat Sultan Adiwijaya, ikut serta membantu ayahnya, Ki Ageng Pamanahan dalam sayembara melawan Arya Panangsang. Karena Adiwijaya mengkhawatirkan putra angkatnya turut dalam melaksanakan tugas tersebut, ia memberikan bantuan pasukan Pajang untuk membantunya berperang. Perang antara pasukan Pajang melawan Arya Panangsang terjadi di dekat Bengawan Sore. Berkat siasat cerdik yang disusun Ki Juru Martani, Arya Panangsang berhasil tumpas di tangan Panembahan Senapati.<ref name ="Prwd">{{cite book | author= Purwadi | title= Babad Tanah Jawi: Menelusuri Jejak Konflik | publisher = Pustaka Alif|date=2001 |location=Yogyakarta}}</ref>
Strategi yang dilakukan Sutawijaya saat itu adalah "Pancing Boyo" yaitu memancing musuh keluar zona kesaktiannya. Menurut dana intel Sutawijaya, Pangeran Aryo Penangsang sudah dikitari "Lingkaran Pati Geni" artinya di dalam lingkaran itu Pangeran Aryo Penangsang tidak bisa dibunuh. Lalu Sutawijaya memancing Pangeran Aryo Penangsang keluar dari Zona Kesaktiannya yaitu menyeberangi Bengawan Sore.
Ki Ageng Pamanahan berjanji setia kepada Sultan Adiwijaya yang memberinya izin mendirikan tanah perdikan (kadipaten) di [[Alas Mentaok|Mentaok]] yang saat itu merupakan wilayah selatan Pajang.<ref name="Sedyawati 2012">{{cite book|author= H. J. De Graaf dan Pigeaud|year=2003|title=Kerajaan Islam Pertama di Jawa, terj. Pustaka Utama Grafiti dan KITLV|location=Jakarta|publisher=PT Pustaka Utama Grafiti}}</ref>
|