Kamesywara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibuku (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Raden Salman (bicara | kontrib)
k Perbaikan nama resmi Kerajaan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 10:
|royal house = [[Wangsa Isyana|Isyana]]
|issue =
| succession = Raja [[KadiriPanjalu]] ke-8
| reign = 1182 - 1194
| predecessor = [[Sri Gandra]]
Baris 19:
| religion = [[Hindu]]
}}
'''Kamesywara''' adalah raja [[Kerajaan KadiriPanjalu]] yang memerintah sekitar tahun 1182-1194, dengan ''abhiseka'' bergelar '''Sri Maharaja Sri Kamesywara Triwikramawatara Aniwariwirya Anindhita Digjaya Uttunggadewa'''.
 
Tidak diketahui dengan pasti kapan Sri Kamesywara naik takhta. Peninggalan sejarahnya antara lain [[Prasasti Semanding]], 17 Juni 1182, dan [[Prasasti Ceker]], 11 September 1185.
 
Selain itu pada masa pemerintahan Sri Kameswara ini seorang pujangga bernama ''Mpu Dharmaja'' menulis ''[[Kakawin Smaradahana]]'', yang berisi kisah kelahiran [[Ganesha]], yaitu dewa berkepala gajah yang menjadi lambang [[Kerajaan KadiriPanjalu]] sebagaimana yang tertera pada prasasti - prasasti.
 
''[[Kakawin Smaradahana]]'' juga mengisahkan terbakarnya [[Kamajaya]] dan [[Ratih]], menjelang kelahiran [[Ganesha]]. Pasangan dewa-dewi tersebut kemudian menitis dalam diri Sri Kameswara raja [[Kadiri]]Panjalu dan permaisurinya yang bernama Sri Kirana, putri [[Janggala]].
 
Sejak berdiri tahun 1042, [[Kerajaan KadiriPanjalu]] dan [[Janggala]] selalu terlibat perang saudara. Pada tahun 1135 [[Jayabaya]] raja [[KadiriKerajaan Panjalu]] berhasil menaklukkan [[Janggala]], berdasarkan [[Prasasti Ngantang]]. Ditambah lagi dengan perkawinan Sri Kameswara dengan Sri Kirana membuat persatuan kedua Negara lebih erat lagi.
 
''[[Kakawin Smaradahana]]'' merupakan cikal bakal kisah-kisah Panji yang populer dalam masyarakat [[Jawa]]. Tokoh Panji Inu Kertapati Asmarabangun merupakan pangeran [[Janggala]] yang menikah dengan Galuh Candrakirana putri [[Kadiri]]Panjalu. Dalam beberapa pementasan [[ketoprak]], tokoh Panji kemudian menjadi raja [[Janggala]] bergelar Kameswara. Hal ini tentu saja kebalikan dari fakta sejarah. Dari kisah ini pula, muncul cerita rakyat [[Ande Ande Lumut]] .
 
Tidak diketahui kapan pemerintahan Sri Kameswara berakhir. Raja [[Kadiri]]Panjalu selanjutnya berdasarkan [[Prasasti Kamulan]] (1194) adalah [[Kertajaya]].
 
== Kepustakaan ==