Televisi digital: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Baris 33:
 
===Penerimaan===
Ada beberapa cara untuk menerima televisi digital. Metode paling umum adalah menerima siaran yang dipancarkan lewat [[stasiun transmisi]] secara umum, mengguunakan antena biasa. Metode ini dikenal sebagai [[televisi terestrial digital]] (DTT), dengan cakupan yang terbatas menurut jangkauan transmisi. Selain itu, saat ini siaran digital juga bisa ditangkap lewat [[televisi kabel digital|televisi kabel]] (di Indonesia umumnya DVB-C) dan [[televisi satelit digital|televisi satelit]] (di Indonesia umumnya DVB-S2). Di beberapa negara, dengan transmisi TV [[microwave]], dapat menggunakan sistem [[MMDS]]; selain itu, juga ada sistem ''[[digital multimedia broadcasting]]'' (DMB) dan [[DVB-H]] yang membuat penonton bisa menerima siaran televisi digital lewat perangkat ''mobile'' seperti telepon genggam. Ada juga penerimaan lewat [[IPTV]], maupun [[televisi internet]] secara ''streaming'' atau P2P. Beberapa sinyal digital (khususnya yang non-terestrial) diberikan [[enkripsi]] dan/ataupun diberi restriksi seperti tidak boleh direkam, ditambah dengan kewajiban hukum untuk mematuhinya, terutama terkait [[hak cipta]]. Untuk menerima siaran terenskripsi (umumnya disebut "acak") ini, pelanggan diberikan [[kartu pintar]] (''smart card'') khusus, seperti [[DVB-CI]] untuk Eropa dan ''[[Point Of Deployment]]'' (POD) untuk IS atau diberi nama berbeda [[CableCard]].
 
Khusus ISDB, terdapat sistem bernama [[1seg]]. Setiap saluran dibagi lagi menjadi 13 segmen. 12 segmen dialokasikan untuk [[HDTV]] dan segmen sisanya, yang ke-13, digunakan untuk penerima pita sempit seperti televisi bergerak atau [[ponsel]].