Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Junesbillyy (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Junesbillyy (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 57:
== Sejarah ==
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Vliegtuigen van Skyways International en de KLM op het vliegveld van Makassar TMnr 10029499.jpg|thumb|left|Sebuah Curtiss C-46 Commando di lapangan terbang Mandai, 1948]]
[[File:Makassar airport map.jpg|thumb|left|Peta Bandara Sultan Hasanuddin]]
Bandara Hasanuddin yang semula bernama Lapangan Terbang Kadieng, dibangun pada tahun 1935 oleh pemerintah [[Hindia Belanda]] , kurang lebih 22 kilometer ke arah utara Makassar. Landasan pacu lapangan terbang dengan ukuran rumput [ perlu klarifikasi ] 1600m x 45m (Runway 08-26) diresmikan pada tanggal 27 September 1937 oleh penerbangan komersial dari Singapura, Pesawat Douglas D2/F6 yang dioperasikan oleh KNILM (Koninklijke Nederlands Indische Luchtvaart Maatschappij). Pada tahun 1942, pemerintah Jepang memperluas lapangan dengan menggunakan tenaga kerja POW dan menamakannya Lapangan Mandai. Pada tahun 1945, Belanda membangun landasan pacu baru.
Baris 67 ⟶ 69:
Pada tanggal 8 Januari 2010, bandara ini meresmikan landasan pacu sepanjang 3100 m yang baru dibangun (21/3) untuk penerbangan komersial. Dengan dibukanya landasan pacu ke-2, Hasanuddin menjadi bandara komersial kedua di Indonesia yang memiliki dua landasan pacu, yang lainnya adalah [[Bandara Internasional Soekarno-Hatta]] di Jakarta. Ini juga satu dari hanya dua bandara di Indonesia yang memiliki landasan pacu silang, dengan Bandara Budiarto di dekat Serpong yang berfungsi sebagai sekolah terbang.
[[File:Sultan Hasanuddin International Airport Terminal.jpg|thumb|left|Ruang Tunggu]]
Bandara ini sekarang menangani enam [[pesawat berbadan lebar]] per hari - satu [[Boeing 747-400]] ke [[Medan]] dan [[Jeddah]] dan tiga [[Airbus A330-300]] dan dua [[Airbus A330-900]] ke Jakarta . Pemerintah daerah berencana untuk memperpanjang landasan pacu dari 3100m menjadi 3500m untuk mengakomodasi pesawat yang lebih besar seperti [[Airbus A380]] , dan sedang menunggu izin lokal.
|