Frans Kaisiepo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Referensi: merapikan templat stub
k Menambah informasi seputar Makam Pahlawan Nasional Frans Kaisiepo dan foto makam tersebut di bagian Kematian
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 28:
 
== Biografi ==
Frans Kaisiepo lahir di [[Pulau Biak]] pada 10 Oktober 1921. Dia pernah mengenyam pendidikan di sebuah sekolah guru agama Kristen di [[Kabupaten Manokwari|Manokwari]] dan Sekolah kursus Pegawai [[Papua]] ([[Papua Bestuur School]]) di kota [[Nica|NICA]], sekarang [[Kampung Harapan]], [[Kabupaten Jayapura]].
 
=== Nasionalisme Indonesia ===
Baris 43:
=== Karier politik ===
[[Berkas:Pelantikan_Frans_Kaisiepo.jpg|jmpl|Pelantikan Frans Kaisiepo sebagai Gubernur Irian Barat pada tanggal 26 November 1964.]]
 
[[Berkas:HUT_ABRI_1970_di_Irian_Barat,_Irian_Barat_dari_Masa_ke_Masa,_p264-265.jpg|jmpl|Frans Kaisiepo (paling kiri) bersama dengan sejumlah perwira tinggi militer dalam upacara HUT ABRI tahun 1970.]]
Setelah dibebaskan dari penjara pada tahun 1961, ia mendirikan Partai Irian yang berupaya menyatukan [[Nugini Belanda]] dengan Republik Indonesia. Untuk membayangkan dekolonisasi Nugini Belanda, Presiden [[Sukarno]] berpidato yang mendirikan [[Trikora]] (Tri Komando Rakyat) pada 19 Desember 1961 di [[Yogyakarta]].<ref name="geop2">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=pwbO-uRZQx0C&pg=PA26|title=Papua: geopolitics and the quest for nationhood|last=Singh|first=Bilveer|publisher=Transaction Publishers|year=2008|isbn=978-1-4128-1206-1|page=26}}</ref> Tujuan komando itu adalah:
Baris 58 ⟶ 59:
Masa jabatan Kaisiepo sebagai gubernur Irian berupaya untuk mempromosikan Papua sebagai bagian dari Indonesia. Hal ini mendorong dukungan di dalam negara untuk opsi Penentuan Pendapat Rakyat untuk penyatuan, sebagai lawan dari kemerdekaan penuh, meskipun ada tentangan besar dari sebagian besar penduduk asli Papua. Pada tahun 1969, Irian diterima di Indonesia sebagai [[Provinsi Irian Jaya]] (kemudian Papua). Atas upayanya mempersatukan Papua dengan Indonesia, ia terpilih menjadi anggota parlemen untuk Papua pada pemilihan [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] tahun 1973 dan diangkat menjadi [[Dewan Pertimbangan Agung]] pada tahun 1977 sebagai wakil untuk urusan Papua.
 
===Kematian===
Frans meninggal dunia pada 10 April 1979. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih di Biak.
 
[[File:Makam Pahlawan Nasional Frans Kaisiepo.jpg|thumb|Makam Pahlawan Nasional Frans Kaisiepo di Kampung Mokmer, Pulau Biak, Papua, Indonesia]]
 
Kaisiepo meninggal dunia pada 10 April 1979. Ia dimakamkan di sebuah lahan di seberang jalan Taman Makam Pahlawan Cendrawasih di Kampung Mokmer, Kabupaten Biak Numfor, yang sekarang menjadi Makam Pahlawan Nasional Indonesia Frans Kaisiepo. Makam beliau dan TMP Cendrawasih terletak beberapa kilometer ke arah timur Bandara Internasional Frans Kaisiepo.
 
== Keluarga ==
FransKaisiepo menikah dengan Anthomina Arwam dan memiliki tiga orang anak. Pasangan itu tetap bersama sampai kematian Arwam. Pada 12 November 1973, ia menikah dengan Maria Magdalena Moorwahyuni dari [[Demak]], [[Jawa Tengah]]. Mereka memiliki satu anak bersama.
 
== Peninggalan ==
Baris 68 ⟶ 73:
Atas pengabdian jasanya, Frans Kaisiepo dianugerahi [[Bintang Mahaputra Adipradana]] Kelas Dua oleh pemerintah Indonesia.<ref>https://papua.antaranews.com/berita/458937/perjuangan-frans-kaisiepo-mengangkat-kesejahteraan-orang-papua</ref> Frans Kaisiepo menginginkan persatuan nasional, dan bekerja untuk tujuan itu sepanjang hidupnya. Dia diangkat secara anumerta sebagai [[Pahlawan Nasional Indonesia]]<ref>{{cite web|url=http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=Pahlawan&opsi=mulai-2|title=Daftar Nama Pahlawan Nasional Republik Indonesia|work=Awards of the Republic of Indonesia|publisher=Indonesian State Secretariat|language=Indonesian|trans-title=List of Names of National Heroes of the Republic of Indonesia|archiveurl=https://www.webcitation.org/6EWXc24cE?url=http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=Pahlawan&opsi=mulai-2|archivedate=18 February 2013|url-status=dead|accessdate=17 February 2013|df=dmy-all}}</ref> pada peringatan 30 tahun penyerahan Papua ke Indonesia pada tahun 1993.
 
Ia juga merupakan nama bandara lokal yang melayani Kabupaten Biak Numfor dan Supiori, yang dikenal sebagai [[Bandar Udara Internasional Frans Kaisiepo]].
 
Kaisiepo juga merupakan salah satu tokoh sejarah yang terpilih untuk digambarkan dalam [[uang kertas rupiah]] Indonesia edisi 2016 baru-baru ini, khususnya uang kertas senilai Rp10.000.<ref>{{cite news|url=https://m.detik.com/finance/moneter/d-3374624/rupiah-desain-baru-terbit-hari-ini#key1|title=Rupiah Desain Baru Terbit Hari Ini|first=Angga|last=Aliya|newspaper=detikFinance|date=19 Desember 2016|access-date=19 Desember 2016}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{cite news|url=http://setkab.go.id/en/bi-to-issue-new-print-banknotes-mint-coins-with-heroes-images/|title=BI to Issue New Print Banknotes, Mint Coins with Heroes Images|publisher=Cabinet Secretariat of the Republic of Indonesia|access-date=28 December 2016}}</ref>