Psikolog klinis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Penghapusan keterangan pendidikan profesi psikologi klinis karena pranala sumbernya sudah tidak bisa diakses lagi, penambahan informasi kode etik psikolog klinis.
Baris 1:
Psikolog klinis adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan psikologi klinis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan berhak memberikan pelayanan [[psikologi klinis]] kepada masyarakat.<ref name="pmk">{{Cite web|last=|first=|date=|title=Peraturan Menteri Kesehatan RI No.45 Tahun 2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Psikolog Klinis|url=https://ipkindonesia.or.id/media/2017/12/PMK_No._45_ttg_Izin_dan_Penyelenggaraan_Praktik_Psikolog_Klinis_.pdf|website=|access-date=2020-02-29}}</ref>
 
Psikolog Klinis disebutkan sebagai bagian dari [[Tenaga kesehatan|Tenaga Kesehatan]]<ref>{{Cite web|url=https://ipkindonesia.or.id/media/2017/12/UU-No.-36-Th-2014-ttg-Tenaga-Kesehatan.pdf|title=Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan|last=|first=|date=|website=|access-date=2020-02-29}}</ref> di bawah naungan [[Kementerian Kesehatan Republik Indonesia]], sehingga wajib memiliki [[Surat Tanda Registrasi Psikolog Klinis]] (STR-PK) dan [[Surat Izin Praktik Psikolog Klinis]] (SIP-PK) untuk menjalankan praktik keprofesiannya.<ref name=":0pmk">{{Cite web|last=|first=|date=|title=Peraturan Menteri Kesehatan RI No.45 Tahun 2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Psikolog Klinis|url=https://ipkindonesia.or.id/media/2017/12/PMK_No._45_ttg_Izin_dan_Penyelenggaraan_Praktik_Psikolog_Klinis_.pdf|website=|access-date=2020-02-29}}</ref> Psikolog Klinis di Indonesia terhimpun dalam organisasi profesi yaitu [[Ikatan Psikolog Klinis Indonesia]] (IPK Indonesia).<ref>{{Cite web|url=https://ipkindonesia.or.id/|title=IPK Indonesia|last=|first=|date=|website=Ikatan Psikolog Klinis Indonesia|access-date=2020-02-29}}</ref>
{{kembangkan}}
Psikolog klinis adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan psikologi klinis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan berhak memberikan pelayanan [[psikologi klinis]] kepada masyarakat.
 
Psikolog klinis dapat menjalankan praktik keprofesiannya secara mandiri dan / atau bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan seperti klinik, [[Pusat Kesehatan Masyarakat|puskesmas]], [[rumah sakit]]. Selain itu Psikolog klinis dapat menjalankan praktik di instansi pemerintah maupun lembaga swasta yang bergerak di bidang sosial.<ref name="pmk" />
Kualifikasi pendidikan psikolog klinis pada '''kurikulum lama''' adalah paling rendah lulusan pendidikan program profesi psikologi klinis yaitu Sarjana Psikologi Plus Profesi (S.Psi., Psikolog) yang telah mengikuti pendidikan profesi psikologi dan telah dikukuhkan sebagai psikolog klinis oleh organisasi profesi. Namun, untuk '''kurikulum baru''', calon psikolog klinis harus lulus Sarjana Psikologi (S.Psi) dan melanjutkan Magister (S2) Profesi Psikologi (M.Psi., Psikolog) dibidang minat/kekhususan psikologi klinis anak dan/atau dewasa. Magister profesi psikologi menempuh masa studi selama 5 (lima) semester atau minimal 2,5 (dua setengah) tahun, serta paling lama 10 (sepuluh) semester atau 5 (lima) tahun.<ref>https://ap2tpi.or.id/wp-content/uploads/2019/05/Keputusan-Bersama-AP2TPI-dan-HIMPSI-TENTANG-KURIKULUM-PROFESI.pdf (PDF). Diakses tanggal 2021-03-25</ref>
 
Psikolog Klinis dalam menjalankan praktik keprofesiannya wajib mentaati [[Kode Etik Psikolog Klinis]] yang merupakan standar nilai dan perilaku bagi psikolog klinis.<ref>{{Cite web|url=https://ipkindonesia.or.id/media/2022/04/Kode-Etik-Tenaga-Psikologi-Klinis-Indonesia.pdf|title=Kode Etik Tenaga Psikologi Klinis Indonesia|website=Ikatan Psikolog Klinis Indonesia|language=id-ID|access-date=2022-05-01}}</ref>
Psikolog Klinis disebutkan sebagai bagian dari [[Tenaga kesehatan|Tenaga Kesehatan]]<ref>{{Cite web|url=https://ipkindonesia.or.id/media/2017/12/UU-No.-36-Th-2014-ttg-Tenaga-Kesehatan.pdf|title=Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan|last=|first=|date=|website=|access-date=2020-02-29}}</ref> di bawah naungan [[Kementerian Kesehatan Republik Indonesia]], sehingga wajib memiliki [[Surat Tanda Registrasi Psikolog Klinis]] (STR-PK) dan [[Surat Izin Praktik Psikolog Klinis]] (SIP-PK) untuk menjalankan praktik keprofesiannya.<ref name=":0">{{Cite web|last=|first=|date=|title=Peraturan Menteri Kesehatan RI No.45 Tahun 2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Psikolog Klinis|url=https://ipkindonesia.or.id/media/2017/12/PMK_No._45_ttg_Izin_dan_Penyelenggaraan_Praktik_Psikolog_Klinis_.pdf|website=|access-date=2020-02-29}}</ref> Psikolog Klinis di Indonesia terhimpun dalam organisasi profesi yaitu [[Ikatan Psikolog Klinis Indonesia]] (IPK Indonesia).<ref>{{Cite web|url=https://ipkindonesia.or.id/|title=IPK Indonesia|last=|first=|date=|website=Ikatan Psikolog Klinis Indonesia|access-date=2020-02-29}}</ref>
 
Psikolog klinis dapat menjalankan praktik keprofesiannya secara mandiri dan / atau bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan seperti klinik, [[Pusat Kesehatan Masyarakat|puskesmas]], [[rumah sakit]]. Selain itu Psikolog klinis dapat menjalankan praktik di instansi pemerintah maupun lembaga swasta yang bergerak di bidang sosial.
 
Beberapa masalah yang dapat ditangani oleh Psikolog Klinis yaitu [[Kegelisahan|kecemasan]] berlebihan, [[Depresi (psikologi)|depresi]], [[trauma psikologis]], pikiran/perilaku yang menyakiti diri sendiri atau orang lain, perilaku [[kecanduan]], masalah citra tubuh, gangguan makan, gangguan tidur, [[Autisme|autis]], [[Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas|ADHD]], kesulitan belajar, masalah perilaku lainnya yang menganggu pengembangan diri.
 
== Wewenang Psikolog Klinis ==
Wewenang Psikolog Klinis diatur dalam Pasal 17 Peraturan Menteri Kesehatan No. 45 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Psikolog Klinis adalah sebagai berikut:<ref name=":0pmk" />
 
# pelaksanaan asesmen psikologi klinis;
Baris 20 ⟶ 18:
# pelaksanaan evaluasi proses asesmen dan intervensi psikologi klinis.
 
Pelaksanaan asesmen psikologi klinis mencangkup pemeriksaan yang berkenaan dengan kondisi psikologis; kondisi psikologis; permasalahan atau gangguan psikologis / kejiwaan yang terjadi; dinamika  psikologis, intrapsikis, dan sosial sebagai penyebab masalah atau gangguan psikologis;  kepribadian dan gangguan kepribadian; potensi kemampuan psikologis  dan manifestasinya; dan kepentingan hukum. Asesmen dapat dilakukan dengan cara wawancara klinis, observasi klinis, psikotes formal, dan informal.
 
Penegakan diagnosis dan prognosis psikologi klinis meliputi: evaluasi terhadap dinamika psikologis yang terjadi; menentukan diagnosis berdasarkan ''[[Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders]]'' (DSM), ''International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems'' (ICD) atau Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) yang berlaku; dan menyusun manifestasi fungsi psikologis dan perilaku.
 
Penentuan dan pelaksanaan intervensi psikologi klinis dapat dilaksanakan kepada individu, kelompok, komunitas maupun untuk kepentingan hukum sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan psikologis yang terjadi, dalam bentuk psikoedukasi, konseling, psikoterapi dengan pendekatan psikologi klinis, dan rekomendasi intervensi.
 
Rujukan dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dari dan kepada psikolog lain, atau profesi lain yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan.
 
Pelaksanaan evaluasi proses asesmen dan intervensi psikologi klinis dilakukan dengan cara memantau efektivitas proses intervensi psikologis, memahami keterbatasan proses intervensi, menentukan terminasi layanan psikologis, dan memberikan rekomendasi langkah tindak lanjut.
<br />