Rumpun dialek Arekan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 25:
== Kosa kata ==
Beberapa kosa kata khas Suroboyoan:
*"Pongor, Gibeng, Santap, Waso (istilah untuk Pukul atau Hantam);
*"ae" berarti "saja" (bahasa Jawa standar: wae);
*"gak" berarti "tidak" (bahasa Jawa standar: ora);
*"arek" berarti "anak" (bahasa Jawa standar: bocah);
*"mari" berarti "selesai";(bahasa Jawa standar: rampung); acapkali dituturkan sebagai kesatuan dalam pertanyaan "wis mari tah?" yang berarti "sudah selesai kah?" Pengertian ini sangat berbeda dengan "mari" dalam Bahasa Jawa Standar. Selain petutur Dialek Suroboyoan, "mari" berarti "sembuh"
*"mene" berarti "besok" (bahasa Jawa standar: sesuk);
*"lading" berarti "pisau" (bahasa Jawa standar: peso);
*"lugur" berarti "jatuh" (bahasa Jawa standar: tiba);
Baris 51 ⟶ 54:
sikap basa basi yang diagung-agungkan wong jawa, tidak berlaku dalam kehidupan arek suroboyo.
misalnya dalam berbicara, wong jawa menekankan tdak boleh memandang mata lawan bicara yang lebih tua atau yang dituakan atau pemimpin, karena dianggap tdak sopan. Tapi dalam budaya arek suroboyo,itu tanda bahwa orang tersebut sejatinya pengecut, karena tidak berani memandang mata lawan bicara
Selain itu, sering pula ada kebiasaan di kalangan orang Surabaya, dalam mengekspresikan kata 'sangat', mereka menggunakan penekanan pada katanya tanpa menambahkan kata sangat (bangat atau temen), misalnya "sangat panas" sering diucapkan "puanas", "sangat pedas" diucapkan "puedhes", "sangat enak" diucapkan "suedhep" dsb.
 
== Logat [[Doudo]]an ==