Rumpun dialek Arekan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 53:
orang jawa (golongan mataraman) pada umumnya menganggap dialek suroboyoan adalah yang terkasar. tapi sebenarnya itu menujukkan sikap tegas, lugas, dan terus terang.
sikap basa basi yang diagung-agungkan wong jawa, tidak berlaku dalam kehidupan arek suroboyo.
misalnya dalam berbicara, wong jawa menekankan tdak boleh memandang mata lawan bicara yang lebih tua atau yang dituakan atau pemimpin, karena dianggap tdak sopan. Tapi dalam budaya arek suroboyo,itu tanda bahwa orang tersebut sejatinya pengecut, karena tidak berani memandang mata lawan bicara.
 
Selain itu, sering pula ada kebiasaan di kalangan orangpenutur dialek Surabaya, dalam mengekspresikan kata 'sangat', mereka menggunakan penekanan pada katanyakata dasarnya tanpa menambahkan kata sangat (bangat atau temen), misalnya "sangat panas" sering diucapkan "puanas", "sangat pedas" diucapkan "puedhes", "sangat enak" diucapkan "suedhep" dsb.
 
''Hawane puanas'' (udaranya panas sekali)
"Sambele iku puedhes" (sambal itu pedas sekali)
 
== Logat [[Doudo]]an ==