Famous Players-Lasky: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Sejarah: Menambahkan konten. |
k →Dorongan untuk integrasi vertikal: Memperbaiki kalimat. |
||
Baris 21:
Namun, Zukor tidak puas hanya dengan konsolidasi. Biaya produksi film meningkat – skenario lebih mahal untuk dibeli dan munculnya ''[[star system]]'' berarti bahwa selebriti menuntut gaji yang lebih tinggi. Zukor perlu meningkatkan pendapatan, dan dia akan melakukannya selama sepuluh tahun ke depan dengan mengintegrasikan produksi, distribusi, dan pameran film ke dalam satu perusahaan.
Pada tahun 1919, Famous Player-Lasky menghadapi boikot dari [[First National Pictures|First National]] Exhibitions Circuit, sebuah grup yang menguasai hampir 600 teater di seluruh negeri. Sirkuit tidak setuju dengan praktik distribusi korporasi, yang mengharuskan teater untuk membeli sejumlah besar film layar lebar, yang seringkali film yang tidak diperhatikan. Selain menjual blok film panjang/utama strategis, pemilik teater ditawari pilihan seperti "distribusi program", di mana peserta pameran dapat memesan hiburan satu malam, lalu "seri bintang" di mana peserta pameran mendaftar untuk sejumlah film tertentu per tahun menampilkan bintang tertentu. "Pemesanan Selektif" di mana peserta pameran diizinkan untuk membeli satu film, hanya merupakan persentase kecil dari penawaran korporasi.<ref name="
Protes dari sirkut atas praktik-praktik ini dan boikot film-film Famous Player-Lasky membuat korporasi sangat membutuhkan teaternya sendiri. Pada tahun 1919, Zukor mulai mengarahkan pembelian jaringan teater di seluruh negeri. Di Timur Laut, Zukor mengakuisisi New England Theaters, Inc. milik Alfred Black dan di Selatan, Zukor mengakuisisi Southern Enterprises milik [[Stephen Andrew Lynch|S.A. Lynch]], yang memiliki sekitar 200 teater dan pada saat itu merupakan distributor eksklusif Paramount di 11 negara bagian Selatan.<ref name="obit">{{cite news|author=Albin Krebs|date=11 June 1976|title=Adolph Zukor Is Dead at 103; Built Paramount Movie Empire|url=https://www.nytimes.com/learning/general/onthisday/bday/0107.html|work=[[The New York Times]]|access-date=2012-02-07}}</ref> Untuk melemahkan First National, Zukor juga mengirim Lynch dan Black untuk mendapatkan teater yang dipegang oleh anggota First National, sering kali menggunakan taktik paksaan dalam transaksinya.<ref name="jobes">{{cite book|author=Gertrude Jobes|year=1966|title=Motion Picture Empire|publisher=Archon Books|page=219}}</ref><ref name="hampton">{{cite book|author=Benjamin B. Hampton|date=December 1970|title=History of the American Film Industry, From its Beginnings to 1931|publisher=Dover Publications|isbn=978-0-486-22403-9|page=255}}</ref> Pada pertengahan 1920-an, Famous Players-Lasky Corporation adalah salah satu pemilik teater terbesar di dunia, dengan kepentingan pengendali di jaringan teater Rialto, Rivoli, dan Criterion.<ref name="MovieTheatre">{{cite news|date=1922-06-03|title=$5,500,000 Theater for Times Square|url=https://timesmachine.nytimes.com/timesmachine/1922/06/03/99024712.pdf|work=[[The New York Times]]|access-date=2009-04-16}} (pdf)</ref> Namun, pada tahun 1921, perusahaan mengalami hambatan singkat ketika praktik ''[[block booking]]'' Zukor dalam memesan film dan membeli teater menyebabkan gugatan antimonopoli FTC.
|