Hanoman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Mengosongkan halaman
Gombang (bicara | kontrib)
k Suntingan 199.120.75.132 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Antapurwa
Baris 1:
{{refimprove}}
{{Hindu Dewa Infobox|
| Image = God Hanuman.jpg
| Caption =
| Devanagari = हनुमान्
| Ejaan_Sansekerta = Hanumān
| Nama = Hanoman
| Golongan = [[Wanara]]
| Asal = [[Kerajaan Kiskenda]]
| Alias = Anoman; Hanumat;<br />Anjaneya; Marutsutha;<br />Bayusutha; Iri
| Senjata = Gada
}}
'''Hanoman''' ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: हनुमान्; ''Hanumān'') atau '''Hanumat''' ([[Sanskerta]]: हनुमत्; ''Hanumat''), juga disebut sebagai '''Anoman''', adalah salah satu [[dewa (Hindu)|dewa]] dalam kepercayaan [[agama Hindu]], sekaligus tokoh protagonis dalam [[wiracarita]] ''[[Ramayana]]'' yang paling terkenal. Ia adalah seekor [[kera]] putih dan merupakan putera Batara [[Bayu]] dan [[Anjani]], saudara dari [[Subali]] dan [[Sugriwa]]. Menurut kitab ''Serat Pedhalangan'', tokoh Hanoman sebenarnya memang asli dari [[wiracarita]] ''[[Ramayana]]'', namun dalam pengembangannya tokoh ini juga kadangkala muncul dalam serial ''[[Mahabharata]]'', sehingga menjadi tokoh antar zaman. Di [[India]], hanoman dipuja sebagai dewa pelindung dan beberapa [[tempat suci Hindu|kuil]] didedikasikan untuk memuja dirinya.
 
== Kelahiran ==
 
Hanoman lahir pada masa [[Tretayuga]] sebagai putera [[Anjani]], seekor [[wanara]] wanita. Dahulu Anjani sebetulnya merupakan [[bidadari]], bernama Punjikastala. Namun karena suatu kutukan, ia terlahir ke dunia sebagai wanara wanita. Kutukan tersebut bisa berakhir apabila ia melahirkan seorang putera yang merupakan penitisan [[Siwa]]. Anjani menikah dengan Kesari, seekor wanara perkasa. Bersama dengan Kesari, Anjani melakukan tapa ke hadapan Siwa agar Siwa bersedia menjelma sebagi putera mereka. Karena Siwa terkesan dengan pemujaan yang dilakukan oleh Anjani dan Kesari, ia mengabulkan permohonan mereka dengan turun ke dunia sebagai Hanoman.
 
Salah satu versi menceritakan bahwa ketika Anjani bertapa memuja [[Siwa]], di tempat lain, Raja [[Dasarata]] melakukan ''Putrakama Yadnya'' untuk memperoleh keturunan. Hasilnya, ia menerima beberapa makanan untuk dibagikan kepada tiga istrinya, yang di kemudian hari melahirkan [[Rama]], [[Laksmana]], [[Bharata (Ramayana)|Bharata]] dan [[Satrugna]]. Atas kehendak dewata, seekor burung merenggut sepotong makanan tersebut, dan menjatuhkannya di atas hutan dimana Anjani sedang bertapa. [[Bayu]], Sang dewa angin, mengantarkan makanan tersebut agar jatuh di tangan Anjani. Anjani memakan makanan tersebut, lalu lahirlah Hanoman.
 
[[Berkas:Hanuman before Rama.jpg|left|300px|thumb|Sebauh lukisan India. Dalam gambar tampak Hanoman menghadap [[Rama]] bersama istrinya [[Sita]], dan [[Laksmana]] (paling kanan).]]
 
Salah satu versi mengatakan bahwa Hanoman lahir secara tidak sengaja karena hubungan antara [[Bayu]] dan Anjani. Diceritakan bahwa pada suatu hari, Dewa [[Bayu]] melihat kecantikan Anjani, kemudian ia memeluknya. Anjani marah karena merasa dilecehkan. Namun Dewa [[Bayu]] menjawab bahwa Anjani tidak akan ternoda oleh sentuhan Bayu. Ia memeluk Anjani bukan di badannya, namun di dalam hatinya. [[Bayu]] juga berkata bahwa kelak Anjani akan melahirkan seorang putera yang kekuatannya setara dengan Bayu dan paling cerdas di antara para [[wanara]].
 
Sebagai putera Anjani, Hanoman dipanggil Anjaneya (diucapkan "Aanjanèya"), yang secara harfiah berarti "lahir dari Anjani" atau "putera Anjani".
 
== Masa kecil ==
 
Pada saat Hanoman masih kecil, ia mengira [[matahari]] adalah [[buah]] yang bisa dimakan, kemudian terbang ke arahnya dan hendak memakannya. Dewa [[Indra]] melihat hal itu dan menjadi cemas dengan keselamatan matahari. Untuk mengantisipasinya, ia melemparkan [[bajra|petirnya]] ke arah Hanoman sehingga kera kecil itu jatuh dan menabrak gunung. Melihat hal itu, Dewa [[Bayu]] menjadi marah dan berdiam diri. Akibat tindakannya, semua makhluk di bumi menjadi lemas. Para Dewa pun memohon kepada Bayu agar menyingkirkan kemarahannya. Dewa Bayu menghentikan kemarahannya dan Hanoman diberi hadiah melimpah ruah. Dewa [[Brahma]] dan Dewa [[Indra]] memberi anugerah bahwa Hanoman akan kebal dari segala senjata, serta kematian akan datang hanya dengan kehendaknya sendiri. Maka dari itu, Hanoman menjadi makhluk yang abadi atau ''[[Chiranjiwin]]''.
 
== Pertemuan dengan Rama ==
[[Berkas:StandingHanumanCholaDynasty11thCentury.jpg|right|240px|thumb|Patung Hanoman yang dibuat pada masa [[Dinasti Chola]], [[abad ke-11]].]]
 
Pada saat melihat [[Rama]] dan [[Laksmana]] datang ke [[Kiskenda]], [[Sugriwa]] merasa cemas. Ia berpikir bahwa mereka adalah utusan [[Subali]] yang dikirim untuk membunuh Sugriwa. Kemudian Sugriwa memanggil prajurit andalannya, Hanoman, untuk menyelidiki maksud kedatangan dua orang tersebut. Hanoman menerima tugas tersebut kemudian ia menyamar menjadi [[brahmana]] dan mendekati [[Rama]] dan [[Laksmana]].
 
Saat bertemu dengan [[Rama]] dan [[Laksmana]], Hanoman merasakan ketenangan. Ia tidak melihat adanya tanda-tanda permusuhan dari kedua pemuda itu. Rama dan Laksmana juga terkesan dengan etika Hanoman. Kemudian mereka bercakap-cakap dengan bebas. Mereka menceritakan riwayat hidupnya masing-masing. Rama juga menceritakan keinginannya untuk menemui [[Sugriwa]]. Karena tidak curiga lagi kepada Rama dan Laksmana, Hanoman kembali ke wujud asalnya dan mengantar Rama dan Laksmana menemui [[Sugriwa]].
 
== Petualangan mencari Sita ==
 
Dalam misi membantu [[Rama]] mencari [[Sita]], [[Sugriwa]] mengutus pasukan [[wanara]]-nya agar pergi ke seluruh pelosok bumi untuk mencari tanda-tanda keberadaan Sita, dan membawanya ke hadapan Rama kalau mampu. Pasukan [[wanara]] yang dikerahkan Sugriwa dipimpin oleh Hanoman, [[Anggada]], [[Nila (Ramayana)|Nila]], [[Jembawan]], dan lain-lain. Mereka menempuh perjalanan berhari-hari dan menelusuri sebuah gua, kemudian tersesat dan menemukan kota yang berdiri megah di dalamnya. Atas keterangan Swayampraba yang tinggal di sana, kota tersebut dibangun oleh arsitek [[Mayasura]] dan sekarang sepi karena Maya pergi ke alam para Dewa. Lalu Hanoman menceritakan maksud perjalanannya dengan panjang lebar kepada Swayampraba. Atas bantuan Swayampraba yang sakti, Hanoman dan wanara lainnya lenyap dari gua dan berada di sebuah pantai dalam sekejap.
 
Di pantai tersebut, Hanoman dan [[wanara]] lainnya bertemu dengan [[Sempati]], burung raksasa yang tidak bersayap. Ia duduk sendirian di pantai tersebut sambil menunggu bangkai hewan untuk dimakan. Karena ia mendengar percakapan para wanara mengenai [[Sita]] dan kematian [[Jatayu]], Sempati menjadi sedih dan meminta agar para wanara menceritakan kejadian yang sebenarnya terjadi. [[Anggada]] menceritakan dengan panjang lebar kemudian meminta bantuan Sempati. Atas keterangan Sempati, para wanara tahu bahwa Sita ditawan di sebuah istana yang teretak di [[Kerajaan Alengka]]. Kerajaan tersebut diperintah oleh raja raksasa bernama [[Rahwana]]. Para wanara berterima kasih setelah menerima keterangan Sempati, kemudian mereka memikirkan cara agar sampai di [[Alengka]].
 
=== Pergi ke Alengka ===
[[Berkas:Hanuman in Terra Cotta.jpg|left|240px|thumb|Ukiran tanah liat yang menggambarkan Hanoman sedang mengangkat Gunung Dronagiri.]]
 
Karena bujukan para [[wanara]], Hanoman teringat akan kekuatannya dan terbang menyeberangi lautan agar sampai di [[Alengka]]. Setelah ia menginjakkan kakinya di sana, ia menyamar menjadi monyet kecil dan mencari-cari [[Sita]]. Ia melihat Alengka sebagai benteng pertahanan yang kuat sekaligus kota yang dijaga dengan ketat. Ia melihat penduduknya menyanyikan [[mantra|mantra-mantra]] [[Weda]] dan lagu pujian kemenangan kepada [[Rahwana]]. Namun tak jarang ada orang-orang bermuka kejam dan buruk dengan senjata lengkap. Kemudian ia datang ke istana Rahwana dan mengamati wanita-wanita cantik yang tak terhitung jumlahnya, namun ia tidak melihat [[Sita]] yang sedang merana. Setelah mengamati ke sana-kemari, ia memasuki sebuah taman yang belum pernah diselidikinya. Di sana ia melihat wanita yang tampak sedih dan murung yang diyakininya sebagai Sita.
 
Kemudian Hanoman melihat [[Rahwana]] merayu [[Sita]]. Setelah Rahwana gagal dengan rayuannya dan pergi meninggalkan Sita, Hanoman menghampiri Sita dan menceritakan maksud kedatangannya. Mulanya Sita curiga, namun kecurigaan Sita hilang saat Hanoman menyerahkan cincin milik [[Rama]]. Hanoman juga menjanjikan bantuan akan segera tiba. Hanoman menyarankan agar Sita terbang bersamanya ke hadapan [[Rama]], namun Sita menolak. Ia mengharapkan Rama datang sebagai ksatria sejati dan datang ke [[Alengka]] untuk menyelamatkan dirinya. Kemudian Hanoman mohon restu dan pamit dari hadapan Sita. Sebelum pulang ia memporak-porandakan taman Asoka di istana Rahwana. Ia membunuh ribuan tentara termasuk prajurit pilihan Rahwana seperti Jambumali dan Aksha. Akhirnya ia dapat ditangkap [[Indrajit]] dengan senjata [[Brahma Astra]]. Senjata itu memilit tubuh hanoman. Namun kesaktian Brahma Astra lenyap saat tentara raksasa menambahkan tali [[jerami]]. Indrajit marah bercampur kecewa karena Brahma Astra bisa dilepaskan Hanoman kapan saja, namun Hanoman belum bereaksi karena menunggu saat yang tepat.
 
=== Terbakarnya Alengka ===
 
Ketika [[Rahwana]] hendak memberikan hukuman mati kepada Hanoman, [[Wibisana]] membela Hanoman agar hukumannya diringankan, mengingat Hanoman adalah seorang utusan. Kemudian Rahwana menjatuhkan hukuman agar ekor Hanoman dibakar. Melihat hal itu, [[Sita]] berdo'a agar api yang membakar ekor Hanoman menjadi sejuk. Karena do'a [[Sita]] kepada Dewa [[Agni]] terkabul, api yang membakar ekor Hanoman menjadi sejuk. Lalu ia memberontak dan melepaskan Brahma Astra yang mengikat dirinya. Dengan ekor menyala-nyala seperti obor, ia membakar kota [[Alengka]]. Kota Alengka pun menjadi lautan api. Setelah menimbulkan kebakaran besar, ia menceburkan diri ke laut agar api di ekornya padam. Penghuni surga memuji keberanian Hanoman dan berkata bahwa selain kediaman Sita, kota Alengka dilalap api.
 
Dengan membawa kabar gembira, Hanoman menghadap [[Rama]] dan menceritakan keadaan Sita. Setelah itu, Rama menyiapkan pasukan [[wanara]] untuk menggempur Alengka.
 
== Pertempuran besar ==
[[Berkas:Hanumantha.jpg|right|thumb|240px|Hanoman diperankan dalam Yakshagana, drama populer dari [[Karnataka]].]]
 
Dalam pertempuran besar antara [[Rama]] dan [[Rahwana]], Hanoman membasmi banyak tentara [[rakshasa]]. Saat Rama, [[Laksmana]], dan bala tentaranya yang lain terjerat oleh senjata Nagapasa yang sakti, Hanoman pergi ke [[Himalaya]] atas saran [[Jembawan]] untuk menemukan tanaman obat. Karena tidak tahu persis bagaimana ciri-ciri pohon yang dimaksud, Hanoman memotong gunung tersebut dan membawa potongannya ke hadapan Rama. Setelah Rama dan prajuritnya pulih kembali, Hanoman melanjutkan pertarungan dan membasmi banyak pasukan rakshasa.
 
== Kehidupan selanjutnya ==
Setelah pertempuran besar melawan [[Rahwana]] berakhir, [[Rama]] hendak memberikan hadiah untuk Hanoman. Namun Hanoman menolak karena ia hanya ingin agar Sri Rama bersemayam di dalam hatinya. Rama mengerti maksud Hanoman dan bersemayam secara rohaniah dalam jasmaninya. Akhirnya Hanoman pergi bermeditasi di puncak gunung mendo'akan keselamatan dunia.
 
Pada zaman [[Dwapara Yuga]], Hanoman bertemu dengan [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]] dan [[Arjuna]] dari lingkungan keraton [[Hastinapura]]. Dari pertemuannya dengan Hanoman, Arjuna menggunakan lambang Hanoman sebagai panji keretanya pada saat [[Bharatayuddha]].
 
== Tradisi dan pemujaan ==
 
Di negara [[India]] yang didominasi oleh [[agama Hindu]], terdapat banyak kuil untuk memuja Hanoman, dan dimana pun ada gambar [[awatara]] [[Wisnu]], selalu ada gambar Hanoman. Kuil Hanoman bisa ditemukan di banyak tempat di India dan konon daerah di sekeliling kuil itu terbebas dari ''raksasa'' atau ''kejahatan''.
 
Beberapa kuil Hanoman yang terkenal adalah:
[[Berkas:Hanuman2.jpg|right|240px|thumb|Kuil Hanoman di Nerul Navi, [[Mumbai]], [[India]].]]
 
* Puncak monyet, [[Himachal Pradesh]], [[India]].
* Kuil Jhaku, [[Himachal Pradesh]], [[India]].
* Kuil Sri Suchindram, [[Tamilnadu]], [[India]].
* Sri Hanuman Vatika, [[Orissa]], [[India]].
* Kuil Saakshi Hanuman, [[Tamilnadu]], [[India]].
* Shri Krishna Matha (Kuil Krishna), [[Udupi]].
* Krishnapura Matha, [[Krishnapura]] dekat [[Surathkal]].
* Kuil Ragigudda Anjaneya, [[Jayanagar]], [[Bangalore]].
* Hanumangarhi, [[Ayodhya]].
* Kuil Sankat Mochan, [[Benares]].
* Kuil Hanuman, dekat Nuwara Eliya, [[Sri Lanka]].
* Salasar Balaji, Distrik [[Churu]], [[Rajasthan]].
* Kuil Mehandipur Balaji, [[Rajasthan]].
* ''Ada'' Balaji, di hutan suaka Sariska, [[Alwar]], [[Rajasthan]].
* Sebelas kuil Maruthi di [[Maharashtra]].
* Kuil Shri Hanuman di Connaught Place, [[New Delhi]].
* Shri Baal Hanumaan, Tughlak Road, [[New Delhi]].
* Kuil Prasanna Veeranjaneya Swami, di Mahalakshmi Layout, Bangalore, [[Karnataka]].
* Sri Nettikanti Anjaneya Swami Devasthanam, Kasapuram, [[Andhra Pradesh]].
* Yellala Anjaneya Swami, Yellala, [[Andhra Pradesh]].
* Pura Sri Mahavir, Patna, [[Bihar]].
* Kuil Sri Vishwaroopa Anchaneya, [[Tamilnadu]], [[India]].
 
== Hanoman dalam pewayangan Jawa ==
[[Berkas:Haniman puppet.jpg|right|240px|thumb|Wayang Anoman versi [[Yogyakarta]].]]
[[Berkas:Anoman Surakarta.JPG|right|240px|thumb|Wayang Anoman versi [[Surakarta]].]]
Hanoman dalam pewayangan [[Jawa]] merupakan putera [[Bhatara Guru]] yang menjadi murid dan anak angkat Bhatara [[Bayu]]. Hanoman sendiri merupakan tokoh lintas generasi sejak zaman [[Rama]] sampai zaman [[Jayabaya]].
 
=== Kelahiran ===
 
[[Anjani]] adalah puteri sulung Resi Gotama yang terkena kutukan sehingga berwajah [[kera]]. Atas perintah ayahnya, ia pun bertapa telanjang di telaga Madirda. Suatu ketika, [[Batara Guru]] dan [[Narada|Batara Narada]] terbang melintasi angkasa. Saat melihat Anjani, Batara Guru terkesima sampai mengeluarkan air mani. Raja para dewa pewayangan itu pun mengusapnya dengan daun asam ([[Bahasa Jawa]]: ''Sinom'') lalu dibuangnya ke telaga. Daun sinom itu jatuh di pangkuan Anjani. Ia pun memungut dan memakannya sehingga mengandung. Ketika tiba saatnya melahirkan, Anjani dibantu para bidadari kiriman Batara Guru. Ia melahirkan seekor bayi kera berbulu putih, sedangkan dirinya sendiri kembali berwajah cantik dan dibawa ke kahyangan sebagai [[bidadari]].
 
=== Mengabdi pada Sugriwa ===
 
Bayi berwujud kera putih yang merupakan putera [[Anjani]] diambil oleh Batara [[Bayu]] lalu diangkat sebagai anak. Setelah pendidikannya selesai, Hanoman kembali ke dunia dan mengabdi pada pamannya, yaitu [[Sugriwa]], raja kera Gua [[Kiskenda]]. Saat itu, Sugriwa baru saja dikalahkan oleh kakaknya, yaitu [[Subali]], paman Hanoman lainnya. Hanoman berhasil bertemu [[Rama]] dan [[Laksmana]], sepasang pangeran dari [[Ayodhya]] yang sedang menjalani pembuangan. Keduanya kemudian bekerja sama dengan [[Sugriwa]] untuk mengalahkan [[Subali]], dan bersama menyerang negeri [[Alengka]] membebaskan [[Sita]], istri Rama yang diculik [[Rahwana]] murid Subali.
 
=== Melawan Alengka ===
[[Berkas:Hanoman.JPG|left|thumb|240px|Hanoman sebagai maskot Sea Games di jakarta tahun 1997.]]
 
Pertama-tama Hanoman menyusup ke istana [[Alengka]] untuk menyelidiki kekuatan [[Rahwana]] dan menyaksikan keadaan [[Sita]]. Di sana ia membuat kekacauan sehingga tertangkap dan dihukum bakar. Sebaliknya, Hanoman justru berhasil membakar sebagian ibu kota [[Alengka]]. Peristiwa tersebut terkenal dengan sebutan ''Hanoman Obong''. Setelah Hanoman kembali ke tempat [[Rama]], pasukan kera pun berangkat menyerbu [[Alengka]]. Hanoman tampil sebagai pahlawan yang banyak membunuh pasukan [[Alengka]], misalnya [[Surpanaka]] (Sarpakenaka) adik [[Rahwana]].
 
=== Tugas untuk Hanoman ===
 
Dalam pertempuran terakhir antara [[Rama]] kewalahan menandingi [[Rahwana]] yang memiliki ''Aji Pancasunya'', yaitu kemampuan untuk hidup abadi. Setiap kali senjata [[Rama]] menewaskan Rahwana, seketika itu pula Rahwana bangkit kembali. [[Wibisana]], adik Rahwana yang memihak [[Rama]] segera meminta Hanoman untuk membantu. Hanoman pun mengangkat Gunung Ungrungan untuk ditimpakan di atas mayat Rahwana ketika Rahwana baru saja tewas di tangan [[Rama]] untuk kesekian kalinya. Melihat kelancangan Hanoman, Rama pun menghukumnya agar menjaga kuburan Rahwana. Rama yakin kalau Rahwana masih hidup di bawah gencetan gunung tersebut, dan setiap saat bisa melepaskan roh untuk membuat kekacauan di dunia.
 
Beberapa tahun kemudian setelah [[Rama]] meninggal, roh [[Rahwana]] meloloskan diri dari Gunung Ungrungan lalu pergi ke Pulau [[Jawa]] untuk mencari reinkarnasi [[Sita]], yaitu [[Subadra]] adik [[Kresna]]. Kresna sendiri adalah reinkarnasi [[Rama]]. Hanoman mengejar dan bertemu [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]], adiknya sesama putera angkat [[Bayu]]. Hanoman kemudian mengabdi kepada [[Kresna]]. Ia juga berhasil menangkap roh [[Rahwana]] dan mengurungnya di Gunung Kendalisada. Di gunung itu Hanoman bertindak sebagai pertapa.
 
=== Anggota Keluarga ===
[[Berkas:Hanuman1.jpg|right|thumb|240px|Lukisan Hanoman versi [[Thailand]]. Diambil di Wat Phra Kaeo, [[Bangkok]].]]
 
Berbeda dengan versi aslinya, Hanoman dalam pewayangan memiliki dua orang anak. Yang pertama bernama Trigangga yang berwujud kera putih mirip dirinya. Konon, sewaktu pulang dari membakar [[Alengka]], Hanoman terbayang-bayang wajah [[Trijata]], puteri [[Wibisana]] yang menjaga [[Sita]]. Di atas lautan, air mani Hanoman jatuh dan menyebabkan air laut mendidih. Tanpa sepengetahuannya, [[Baruna]] mencipta buih tersebut menjadi Trigangga. Trigangga langsung dewasa dan berjumpa dengan Bukbis, putera [[Rahwana]]. Keduanya bersahabat dan memihak [[Alengka]] melawan [[Rama]]. Dalam perang tersebut Trigangga berhasil menculik Rama dan [[Laksmana]] namun dikejar oleh Hanoman. [[Narada]] turun melerai dan menjelaskan hubungan darah di antara kedua kera putih tersebut. Akhirnya, Trigangga pun berbalik melawan [[Rahwana]].
 
Putera kedua Hanoman bernama Purwaganti, yang baru muncul pada zaman [[Pandawa]]. Ia berjasa menemukan kembali pusaka [[Yudistira]] yang hilang bernama [[Kalimasada]]. Purwaganti ini lahir dari seorang puteri pendeta yang dinikahi Hanoman, bernama Purwati.
 
=== Kematian ===
 
Hanoman berusia sangat panjang sampai bosan hidup. [[Narada]] turun mengabulkan permohonannya, yaitu "ingin mati", asalkan ia bisa menyelesaikan tugas terakhir, yaitu merukunkan keturunan keenam [[Arjuna]] yang sedang terlibat perang saudara. Hanoman pun menyamar dengan nama Resi Mayangkara dan berhasil menikahkan Astradarma, putera Sariwahana, dengan Pramesti, puteri [[Jayabaya]]. Antara keluarga Sariwahana dengan [[Jayabaya]] terlibat pertikaian meskipun mereka sama-sama keturunan [[Arjuna]]. Hanoman kemudian tampil menghadapi musuh [[Jayabaya]] yang bernama Yaksadewa, raja Selahuma. Dalam perang itu, Hanoman gugur, [[moksa]] bersama raganya, sedangkan Yaksadewa kembali ke wujud asalnya, yaitu [[Batara Kala]], sang dewa kematian.
 
== Lihat pula ==
* [[Rama]]
* [[Kakawin Ramayana]]
 
== Pranala luar ==
{{commons|Category:Hanuman|Hanoman}}
* {{en}} [http://www.spiritualindia.org/wiki/Sri_Hanuman_Chalisa श्री हनुमान चालीसा, संकटमोचन हनुमानाष्टक, बजरंग बाण, आरती]
* {{en}} [http://www.dlshq.org/religions/hanuman.htm Dlshq.org: Dewa Hanuman]
* {{en}} [http://www.sanatansociety.org/indian_epics_and_stories/the_life_of_hanuman.htm Riwayat Hanoman]
 
 
{{Ramayana}}
 
[[Kategori:Tokoh Ramayana]]
 
[[bpy:হনুমানা]]
[[da:Hanuman]]
[[de:Hanuman]]
[[en:Hanuman]]
[[es:Hanuman]]
[[fi:Hanuman]]
[[fr:Hanoumân]]
[[hi:हनुमान]]
[[it:Hanuman]]
[[ja:ハヌマーン]]
[[jv:Anoman]]
[[ka:ჰანუმანი]]
[[kn:ಹನುಮಂತ]]
[[lt:Hanumanas]]
[[ml:ഹനുമാന്‍]]
[[mr:हनुमान]]
[[new:हनुमाना]]
[[nl:Hanuman]]
[[nn:Hanuman]]
[[no:Hanuman]]
[[pl:Hanuman]]
[[pt:Anjana]]
[[ru:Хануман]]
[[simple:Hanuman]]
[[sl:Hanuman]]
[[sv:Hanuman]]
[[te:హనుమంతుడు]]
[[th:หนุมาน]]
[[tr:Hanuman]]
[[zh:哈奴曼]]