Ancol, Pademangan, Jakarta Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Taylorbot (bicara | kontrib)
per BPA : "Tanjung Priok" -> "Tanjung Priok (disambiguasi)" | t=662 su=60 in=60 at=60 -- only 27 edits left of totally 88 possible edits | edr=000-0000 ovr=010-1111 aft=000-0000
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.7
Baris 44:
Selain pekuburan, daerah Ancol tetap tidak dihuni selama pascaperang hingga tahun 1960an. Daerah ini sempat menjadi hutan monyet dengan genus ''Macacus''. Orang-orang menyebutnya "monyet Ancol" dan mereka menghuni daerah yang kini berada di rel kereta ujung [[Jalan Gunung Sahari]], seberang gerbang Taman Impian Jaya Ancol. Monyet Ancol ini menjadi awal mula celaan orang Jakarta kepada orang-orang yang tidak mereka sukai atau berperilaku aneh: "Dasar lu monyet Ancol!"
 
Selain monyet, fauna yang bisa ditemukan di daerah ini adalah buaya. Daerah Ancol, ketika tidak berpenghuni, juga penuh dengan pohon palem, mangrove, dan kelapa, dan merupakan tempat memancing yang lumayan populer.<ref>{{Cite web|last=Tifada|first=Detha Arya|date=2020-10-12|title=Ancol History: A Dream Park That Was Abandoned To Become A Monkey's Nest|url=https://voi.id/en/memori/16509/ancol-history-a-dream-park-that-was-abandoned-to-become-a-monkeys-nest|website=VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan|language=en|archive-url=https://archive.phtoday/bMuCr20220211151148/https://voi.id/en/memori/16509/ancol-history-a-dream-park-that-was-abandoned-to-become-a-monkeys-nest|archive-date=2022-02-11|access-date=2022-02-11|dead-url=no}}</ref>
 
====Orde Baru====