Prometheus (mitologi): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Prajaka (bicara | kontrib)
Prajaka (bicara | kontrib)
Baris 4:
== Hesiod ==
 
Mitologi Prometheus pertama muncul dalam puisi epik Yunani karya Hesiod (sekitar. 700 BCE), ''Theogony'' (baris 507-616). Dia adalah putra dari Titan [[Iapetus]] dengan [[Themis]] atau [[Clymene]], salah satu dari Oceanid. Dia bersaudara dengan [[Menoetius]] dan [[Epimetheus]]. Dalam ''Theogony'', Hesiod memperkenalkan Prometheus sebagai penantang yang lebih rendah terhadap Zeus yang serba tahu dan berkuasa. Di Sicyon, sebuah hidangan persembahan ditandai sebagai "permulaan pertikaian" antara kaum mortal (manusia) dan immortal (dewa), dimana Prometheus memainkan sebuah tipuan terhadap Zeus (545-557). Dia meletakkan dua persembahan korban pada Olimpia: berbagai pilihan daging kerbau disembunyikan dalam perut sapi (sebuah makanan yang tersembunyi didalam bungkus yang menjijikkan),dan tulang kerbau yang dibungkus secara rapi dalam 'lemak yang mengkilat" (sesuatu yang tidak bisa dimakan didalam bungkus yang menyenangkan). Zeus memilih yang terakhir, sebuah preseden untuk persembahan korban di masa datang; untuk selanjutnya, manusia akan menyimpan daging untuk mereka sendiri dan membakar tulangnya yang kemudian membungkusnya dalam lemak sebagai persembahan pada dewa. Hal ini membuat marah Zeus, yang sebagai balasan menyembunyikan api dari manusia. Mengetahui hal ini, Prometheus segera mencari dewi Athena dan memohon ijin kepadanya agar diperbolehkan datang ke OlympusOlimpus. Saat dia datang , dia menyalakan obor pada kereta matahari yang mengerikan, dan kemudian dengan sekali pukul ia hancurkan kereta tersebut kedalam potongan arang yang membara, yang kemudian dia gunakan untuk menyalakan sekumpulan batang jerami raksasa. Setelah itu ia matikan obornya, ia pergi dan kemudian memberikan api tersebut pada manusia. Hal ini membuat kemarahan Zeus, yang segera mengutus [[Epimetheus]], saudara Prometheus, Pandora, wanita pertama,[3] yang dibuat Hephaestus dari tanah lempung dan dihidupkan melalui empat arah angin, dengan semua dewi-dewi Olimpus dikumpulkan untuk mendandaninya.
 
Prometheus, dalam hukumannya yang abadi, dirantai ke sebuah batu di [[Caucasus]], dimana hatinya dimakan setiap hari oleh seekor burung elang [4] atau sebangsa burung pemangsa,atau dalam beberapa kasus, seekor gagak dan setiap malam hatinya akan kembali utuh.[5] Bertahun-tahun kemudian, sebuah masa yang berkisar dari 30 tahun, sampai 3 juta, empat ratus ribu tahun,[6][7] sang pahlawan Yunani Heracles (Hercules) akan menembak burung itu dan membebaskan Prometheus dari rantai yang mengikatnya.[8]