Goro (perusahaan): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Baris 5:
Inkarnasi dari Goro versi pertama sendiri berada di bawah pengelolaan PT Goro Yudhistira Utama, yang lahir dari kerjasama antara pihak swasta dan koperasi. Dari pihak swasta, ada Tommy dan [[Ricardo Gelael]] (anak [[Dick Gelael]] pemilik [[Gelael Supermarket]]) yang membawa bendera PT Goro Batara Sakti (dimiliki 80% oleh Tommy/Humpuss dan 20% oleh Ricardo)<reF>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=cQ9YAAAAMAAJ&dq=GORO+BATARA+SAKTI+PT+HUMPUSS+80+%25+Ricardo+Gelael+20+%25&focus=searchwithinvolume&q=BATARA+SAKTI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 10,Masalah 28-36]</ref> dengan kepemilikan 35%, sedangkan dari pihak koperasi memegang sisanya yang terdiri dari INKUD (Induk Koperasi Unit Desa) 25%, Koperasi Warung Goro 20%, KOPEG (Koperasi Penyalur) [[Bulog]] 6%, INKOPKAR (Induk Koperasi Karyawan) 5%, INKOPAD (Induk Koperasi Angkatan Darat) 2,5%, INKOPOL (Induk Koperasi Kepolisian Republik Indonesia) 2,5%, dan INKOPAU (Induk Koperasi Angkatan Udara) 2,5%.<ref name=GORO1>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=H7JWAAAAMAAJ&dq=Inkud+25+%25+%2C+Koperasi+Warung+Goro+20+%25+%2C+Kopeg+Bulog+5+%25+%2C+Inkopkar+5+%25+%2C+Inkopad+2%2C5+%25+%2C+Inkopol+2%2C5+%25+dan+...&focus=searchwithinvolume&q=inkopad Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 11,Masalah 9-10]</ref> Menurut suatu sumber, pendirian Goro bermula ketika Tommy, Ricardo dan [[Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia|Menkop]] [[Subiakto Tjakrawerdaya]] berkonsultasi mendirikan perusahaan grosir yang kemudian diterima oleh INKUD. Goro sendiri dikonsepkan sebagai perkulakan dimana koperasi dan pedagang kecil bisa membeli barang-barang dagangan mereka dengan harga yang lebih murah, sehingga mereka diuntungkan. Koperasi saat itu ditafsirkan terlalu kecil dan terpecah-pecah, tidak memiliki pusat grosirnya sendiri sehingga sulit meningkatkan penjualan mereka, padahal mereka memiliki potensi yang besar. Selain itu, Goro juga dapat menjadi alternatif bagi masyarakat kota untuk memenuhi kebutuhan mereka.<ref name=GORO2>[https://books.google.co.id/books?id=uPidw7VcZ34C&pg=RA2-PA75&dq=Goro+gotong+royong&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiQn9nZicr3AhWlW3wKHdKtBkoQ6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=Goro%20gotong%20royong&f=false Dharmasena]</ref> Goro sendiri didirikan pada 1993,<ref>[https://books.google.co.id/books?id=UgFYAAAAMAAJ&q=GORO+BRIKET+BATUBARA&dq=GORO+BRIKET+BATUBARA&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjziNz3xsr3AhVn73MBHSDdCowQ6AF6BAgJEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 6,Masalah 39-44]</ref> dan awalnya kepemilikan sahamnya dimiliki oleh PT Goro Batara Sakti 60%, Yayasan Bulog 10% dan INKUD 30% sebelum berubah struktur kepemilikannya seperti di atas.<ref name=GORO3/>
 
Gerai pertama Goro berada di [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan]] yang diresmikan pada 12 Juli 1995 oleh Presiden Soeharto di [[Hari Koperasi]] ke-48. Perkulakan yang memakan investasi Rp 11 miliar ini diklaim sebagai toko grosir terbesar di [[Asia Tenggara]] dan mulai beroperasi sejak 26 Juli 1995, dengan omset kira-kira Rp 350 juta/hari.<ref name=GORO2/> Nama "Goro" dipilih karena merefleksikan bahwa pada hakikatnya manusia sebagai makhluk sosial berkecenderungan saling membutuhkan dan saling melengkapi satu sama lain dan perlu saling membantu.<ref name=GORO3>[https://books.google.co.id/books?id=-AjtAAAAMAAJ&q=yang+ingin+mengingatkan+,+bahwa+pada+hakekatnya+manusia+sebagai+makhluk+sosial+berkecenderungan+saling+membutuhkan+dan+saling+melengkapi+satu+sama+lain&dq=yang+ingin+mengingatkan+,+bahwa+pada+hakekatnya+manusia+sebagai+makhluk+sosial+berkecenderungan+saling+membutuhkan+dan+saling+melengkapi+satu+sama+lain&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiTkaGkj8r3AhXITWwGHbsBD_wQ6AF6BAgJEAI Menggali potensi membangun negeri: Humpuss mengabdi]</ref> Tidak hanya direncanakan sebagai toko grosir, Goro juga memiliki visi untuk membentuk Kerja Sama Operasi dengan sejumlah koperasi serba usaha yang belum memiliki modal kuat, dengan pengelolaannya dikendalikan Goro dan keuntungannya 60% untuk koperasi. Layaknya perkulakan lain seperti [[Lotte Mart|Makro]], pengunjung Goro harus mendaftar sebagai anggota, yang ditujukan pada pengusaha dan pedagang kecil maupun koperasi.<ref name=GORO2/> Tidak hanya mekanisme keanggotaannya, Goro ikut mereplikasi banyak sistem dan teknik dari Makro yang merupakan pionir perkulakan di Indonesia.<ref name=GORO12/>

Tidak lama kemudian, PT Goro Yudhistira Utama membangun gerai baru Goro di daerah [[Kelapa Gading]]; [[Pekayon Jaya|Pekayon]], [[Bekasi]] dan [[Ujungpandang]]; mengembangkan unit baru bernama Pusat Distribusi Goro; mengadakan berbagai seminar koperasi,<ref name=GORO5/> dan membentuk kemitraan dengan pedagang kecil/pasar tradisional dalam bentuk Warung Goro pada Maret 1998 yang rencananya sebanyak 400 cabang.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=KZQTAQAAMAAJ&q=goro+Bekasi&dq=goro+Bekasi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwib3u7zw8r3AhVz7HMBHaEODN44ChDoAXoECAEQAg Tiras, Volume 4,Masalah 10]</ref><ref name=GORO1/> Warung Goro sendiri memiliki 1700 produk, dan ditargetkan ada di seluruh Indonesia.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=MV4uAAAAMAAJ&q=GORO+BEKASI+DEPOK&dq=GORO+BEKASI+DEPOK&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiM45bhycr3AhXV8XMBHT70A-sQ6AF6BAgLEAI Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 11,Masalah 23-24]</ref> Gerai Goro Kelapa Gading, yang dibangun dengan modal Rp 25 miliar<Ref>[https://www.hukumonline.com/berita/a/posisi-beddu-amang-sedang-terpojok-hol2102?page=all Posisi Beddu Amang Sedang Terpojok]</ref> sendiri diresmikan pada 7 Oktober 1996<ref name=GORO12>[https://books.google.co.id/books?id=sN_sAAAAMAAJ&q=goro+kelapa+gading+1996&dq=goro+kelapa+gading+1996&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiHoe7aksr3AhX9UGwGHdTmD18Q6AF6BAgJEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 16,Masalah 9-17]</ref> dengan menjual 20.000 produk, dan target keuntungan Rp 600-900 juta/hari. Sedangkan gerai di Ujungpandang (bernama Goro Puskud Hasanuddin) diresmikan pada 19 Juni 1997. Berbeda dengan yang ada di Jakarta, Goro di Ujungpandang ini tidak dimiliki oleh PT Goro BS melainkan oleh PUSKUD Hasannudin, meskipun "meminjam" nama dari Goro.<ref name=GORO11/> Tidak hanya itu, Goro berencana membangun gerai di [[Surabaya]] dan membuka 5 lagi di Jakarta hingga awal 1998.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=midYAAAAMAAJ&dq=goro+pasar+minggu+bekasi+kelapa+gading&focus=searchwithinvolume&q=goro+kelapa+gading Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 8,Masalah 24-33]</ref><ref name=GORO5>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=WK1WAAAAMAAJ&dq=goro+Bekasi+1997&focus=searchwithinvolume&q=goro+ Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 10,Masalah 11-12]</ref>
 
===Perubahan kepemilikan===