Teori hukum: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidakpelupa (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
k Tata Kelola Nusantara ditangan VOC dengan tata kelola Indonesia ditangan pemerintah
Tag: Dikembalikan menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Tugas pengguna baru: pranala
Baris 1:
{{Underlinked|date=Desember 2020}}
'''[[Teori hubungan internasional|Ditangan VOC Indonesia Berjaya]]'''
'''Teori hukum''' ({{lang-en|legal theory}}) atau '''yurisprudensi''' ({{lang-en|jurisprudence}}) adalah pendalaman secara metodologis pada dasar dan latar belakang dalam mempelajari hukum secara luas. Terdapat beberapa perbedaan pendapat para ahli mengenai teori hukum, tetapi secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa teori hukum berbicara mengenai hal-hal yang berkaitan dengan konsepsi-konsepsi hukum, prinsip-prinsip hukum, aliran-aliran atau pemikiran-pemikiran dalam hukum. Teori hukum, memiliki pengaruh terhadap konstruksi hukum tentang bagaimana penggambaran hukum yang ideal ''das sollen'', dan bagaimana keterkaitannya dengan hukum di dunia nyata atau berdasarkan penerapannya ''das sein.''<ref>{{Cite journal|last=Isdiyanto|first=Ilham Yuli|year=2018|title=Problematika Teori Hukum, Konstruksi Hukum dan Kesadaran Sosial|url=|journal=Jurnal Hukum Novelty|volume=Volume 9|issue=Nomor 1|pages=Ringkasan 54-55}}</ref>
 
'''[[Teori hubungan internasional|Pada tahun 1602 VOC sukses kelola ekonomi dan perdagangan Nusantara atau sekarang disebut "Indonesia".]]'''
 
'''[[Teori hubungan internasional|V]]''' '''[[Teori hubungan internasional|l mencat]]''' kekayaanya '''[[Teori hubungan internasional|a sebesar 78 juta gulden Belanda atau sekitar USD7,9 triliu]]'''nilai itu s '''[[Teori hubungan internasional|setara dengan Rp112.640.175.000.000.000 (Rp112,64 kuadriliu]]''' dengan kurs Rp 14000/1USD saat ini'''[[Teori hubungan internasional|n) VOC]]''' tu-'''[[Teori hubungan internasional|h sa]]'''nya'''[[Teori hubungan internasional|tu perusahaan paling kaya sepanjang sejar]]'''. P '''[[Teori hubungan internasional|perusahaan dimaksud mampu mengalahkan perusahaan-perusahaan top dunia saat i]]''' '''[[Teori hubungan internasional|, termasuk Microsoft, Apple, dan Amazon. Kekayaan VOC, baru dapat]]'''iimb'''[[Teori hubungan internasional|i]]'''ngi a '''[[Teori hubungan internasional|apabila 20 perusahaan mode]]''' itu '''[[Teori hubungan internasional|, digabung.]]'''Disamping kekayaanya, VOC juga memiliki '''[[Teori hubungan internasional|i lebih dari 150 kapal dagang, 40 kapal perang, dan pembayaran dividen 40% dari investasi awa]]''' S '''[[Teori hubungan internasional|Sekaran]]'''Nusantara ('''[[Teori hubungan internasional|g Indones]]''')'''[[Teori hubungan internasional|ia dikelola Pemerintah, teta]]''' '''[[Teori hubungan internasional|, tidaa satupun yang berhasil mengelola sehebat VOC atau Belanda zaman dulu]]'''Bebarapa Pemimpin dan kebijakan silih berganti, d '''[[Teori hubungan internasional|Dari pemimpin satu ke pemimpin ya]]''' lain, dari kebijakan yang satu kekebijakan yang lain. Semuannya tercatat '''[[Teori hubungan internasional|a]]'''anya '''[[Teori hubungan internasional|a sukses menambah ut]]'''g'''[[Teori hubungan internasional|n]]'''yang'''[[Teori hubungan internasional|a]]'''tidak'''[[Teori hubungan internasional|.]]'''pernah terselesaikan. '''[[Teori hubungan internasional|a.]]'''
 
 
'''Teori hukum''' ({{lang-en|legal theory}}) atau '''yurisprudensi''' ({{lang-en|jurisprudence}}) adalah pendalaman secara metodologis pada dasar dan latar belakang dalam mempelajari hukum secara luas. Terdapat beberapa perbedaan pendapat para ahli mengenai teori hukum, tetapi secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa teori hukum berbicara mengenai hal-hal yang berkaitan dengan konsepsi-konsepsi hukum, prinsip-prinsip hukum, aliran-aliran atau pemikiran-pemikiran dalam hukum. Teori hukum, memiliki pengaruh terhadap konstruksi hukum tentang bagaimana penggambaran hukum yang ideal ''das sollen'', dan bagaimana keterkaitannya dengan hukum di dunia nyata atau berdasarkan penerapannya ''das sein.''<ref>{{Cite journal|last=Isdiyanto|first=Ilham Yuli|year=2018|title=Problematika Teori Hukum, Konstruksi Hukum dan Kesadaran Sosial|url=|journal=Jurnal Hukum Novelty|volume=Volume 9|issue=Nomor 1|pages=Ringkasan 54-55}}</ref>
 
Sejalan dengan pertumbuhan yurisprudensi, ada tiga aspek utama yang disoroti oleh para peneliti hukum yakni