Lafran Pane: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Salah ketik
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Salah ketik
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 51:
Menurut Lafran Pane, Tugas umat Islam adalah mengajak umat manusia kepada kebaikan dan juga menciptakan [[masyarakat]] adil makmur baik secara material dan spiritual.<ref name="Modul LK 1 HMI komisariat ushuluddin">{{cite book|author= Pengurus HMI Komisariat Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Periode 2013-2014|title= Basic Training Buku Pedoman Materi Pokok Latihan Kader 1 Himpunan Mahasiswa Islam.|page= |publisher=Pengurus HMI Komisariat Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta|location=Yogyakarta|year=2013}}</ref>{{rp|4}} Dengan adanya gagasan pembaharuan pemikiran keislaman, diharapkan kesenjangan dan kejumudan pengetahuan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam dapat dilakukan dan dilaksanakan sesuai dengan ajaran Islam.<ref name="Modul LK 1 HMI komisariat ushuluddin"/>{{rp|5}} Kebekuan pemikiran Islam saat itu telah membawa pada arti agama yang kaku dan sempit, tidak lebih dari agama yang hanya melakukan peribadatan.<ref name="Modul LK 1 HMI komisariat ushuluddin"/>{{rp|5}} [[Al-Qur’an]] hanya dijadikan sebatas bahan bacaan.<ref name="Modul LK 1 HMI komisariat ushuluddin"/>{{rp|5}} Agama Islam tidak menempatkan sebagai agama yang universal. Gagasan pembaharuan pemikiran Islam ini pun hendaknya dapat menyadarkan umat Islam yang terlena dengan kebesaran dan kejayaan masa lalu.<ref name="Modul LK 1 HMI komisariat ushuluddin"/>{{rp|5}} Demikian memahami pemikiran Lafran Pane yang tidak lepas dari lingkungannya, yaitu negara [[Indonesia]] yang berpendudukan mayoritas beragama Islam, dengan segala realitas dan totalitasnya. Pemikiran Lafran Pane tidak bisa dipahami tanpa meletakkannya dalam suatu proses [[sejarah]] atau tradisi panjang yang melingkupinya.<ref name="Modul LK 1 HMI Cabang Ciputat"/>{{rp|1-2}}
 
Dari pemikiran itu dampaknya adalah berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam, pada tanggal 5 Februari 1947 Lafran menjadi Ketua Umum Pengurus Besar (PB) HMI karena ia adalah orang yang mengagagas HMI, akan tetapi Lafran mundur dari ketua Umum PB HMI pada [[22 Agustus]] [[1947]] dan pindah menjadi Wakil Ketua Umum, artinya ia hanya menjabat sebagai Ketua Umum selama 7 bulan dan kemudian posisinya diberikan kepada seorang mahasiswa [[Universitas Gajah Mada]] bernama [[Mohammad Syafa'at Mintaredja]]. StragetiStrategi ini dilakukan agar HMI tidak terkesan milik mahasiswa STI, selain juga memperluas dakwah HMI di kampus umum serta memperkuat posisi HMI dalam dunia kemahasiswaan.<ref name="alfan alfian">{{cite book|title=HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) 1963-1966 Menegakkan Pancasila di Tengah Prahara.|author=M. Alfan Alfian|publisher=Kompas|year=2013|location=Jakarta|page=121}}</ref>
 
== Karya-karya Lafran Pane ==