Kerajaan Indo-Yunani: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 293:
Menurut Mitchener, [[prasasti Hatigumpa]] mengindikasikan keberadaan orang-orang Yunani-India di bawah pimpinan seorang tokoh bernama "...ta" dari [[Mandura]] pada abad pertama SM.<ref>"Nama Dimita hampir dapat dipastikan adalah adaptasi dari nama "Demetrios", dan dengan demikian prasasti tersebut mengindikasikan keberadaan orang Yawana di Magada, kemungkinan besar sekitar pertengahan abad pertama SM." Mitchener, ''The Yuga Purana'', hlm. 65.</ref> Nama raja Yunani-India tersebut sudah terhapus. Suku kata "ta" yang tersisa pada prasasti tersebut telah menjadi pokok perdepatan. Menurut Tarn, suku kata tersebut mengacu kepada Demetrios, tetapi disanggah sejarawan lain, misalnya Narain, yang menunjukkan ketidaksesuaian tafsir tersebut dengan kronologi maupun dengan fakta bahwa Demetrios tidak pernah mencapai daerah lain di luar Panjab.<ref>"Prasasti Hatigumpa tampaknya tidak kena-mengena dengan sejarah bangsa Yunani-India, dan sudah barang tentu tidak ada sangkut-pautnya dengan Demetrios I", Narain, ''The Indo-Greeks'', hlm. 50.</ref> Para sejarawan sekarang ini berteori bahwa suku kata "ta" mengacu kepada Menandros I, atau mungkin pula salah seorang raja Yawana terkemudian dari Mandura.<!--
{{Quote|"
But while this inscription may be interpreted as an indication that Demetrius I was the king who made conquests in Punjab, it is still true that he never issued any Indian-standard coins, only numerous coins with elephant symbolism, and the restoration of his name in Kharosthi on the Hathigumpha inscription: ''Di-Mi-Ta'', has been doubted.<ref>P.L.Gupta: Kushâna Coins and History, D.K.Printworld, 1994, p. 184, note 5</ref> The ''"Di"'' is a reconstruction, and it may be noted that the name of another Indo-Greek king, Amyntas, is spelt ''A-Mi-Ta'' in Kharosthi and may fit in.
|