Stevia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Taxonbar|from={{subst:#invoke:WikidataIB|getQid}}}}
k Potensi di Indonesia: membetulkan ejaan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Baris 48:
 
== Potensi di Indonesia ==
Pemanfaatan stevia di Indonesia sudah mulai berkembang, tetapi belum optimal sehingga potensinya masih sangat besar, sehubungan dengan kebutuhan impor gula di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 5,7 juta ton sehingga stevia dapat menjadi produk pendamping gula tebu maupun sumber gula lainnya.  Budidaya stevia di dataran rendah masih jarang dilakukan karena temperatur terlalu tinggi dan kelembapan yang terlalu rendah.<ref name=":2">Husna, F.K., Budiyanto, S., Sutarno, 2018. Pertumbuhan dan produksi tanaman stevia (''Stevia rebaudiana b.'') pada presentase naungan dan umur panen berbeda di dataran rendah. ''J. Agro Complex''. 2(3): 269-274</ref>  Stevia rebaudiana Bertoni dapat tumbuh dan cocok ditanam di dataran tinggi Indonesia, seperti daerah Ciwidey, Kabupaten Bandung.  Saat ini perkiraan kebutuhan tahunan stevia di InonesiaIndonesia mencapai sekitar 350 ton.  Di daerah Ciwidey ini, bila ingin ditanam stevia dalam skala komersial, perlu dilakukan penyewaan lahan.  Namun, belum terdapat industri yang membutuhkan stevia dalam kuantitas besar sehingga petani belum tertarik untuk menanam pada lahan yang luas.<ref name=":1" />
 
Menurut suatu survey tahun 2014 oleh Laura, dalam pasar global, gula menempati peringkat tertinggi dibandingkan pemanis lainnya, seperti ''high fructose corn syrup'' dan ''high intensity sweetner'' dengan persentase sebesar 82%.  Dengan meningkatnya kepekaan masyarakat dunia akan kasus obesitas maupun diabetes, terus dilakukan riset mengenai senyawa-senyawa lain pengganti gula konvensional, salah satunya adalah stevia yang masih mencapai persentase yang rendah dibandingkan ''sucralose''.<ref name=":0" />  Sukralosa merupakan pemanis buatan dengan tingkat rasa manis yang lebih tinggi dari stevia serta cenderung lebih stabil dalam suhu tinggi, tetapi sukralosa perlu disintesis melalui sukrosa yang dimodifikasi.  Sedangkan, stevia dapat berasal dari alam.  Oleh karena itu, stevia dapat menjadi alternatif pengganti gula yang lebih alami.<ref>{{Cite web|url=https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/pemanis-buatan-splenda-dan-stevia/|title=Pemanis Buatan Mana yang Lebih Sehat, Splenda Atau Stevia?|date=2017-10-23|website=Hello Sehat|language=id-ID|access-date=2019-04-24}}</ref>