Medan Prijaji: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aida Kurniadi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Aida Kurniadi (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
Menurut buku ''Sejarah Pers Sebangsa'', disebutkan nama-nama para pengelola ''Medan Prijaji,'' yaitu Tirto Adi Soerjo sebagai pemimpin redaksi, kemudian redaktur dari Bandung, yaitu A.W. Madhie, Raden Tjokromidjojo, Raden Soebroto, redaktur di [[Kota Bogor|Bogor]], yaitu R.M. Prodjodisoerjo dan R. Kartadjoemena, dan J.J. Meyer, pensiunan Asisten Residen di [['s-Gravenhage|'s Gravenhage]], sebagai redaktur di Belanda. Lalu, disebutkan juga adanya beberapa jurnalis [[Tionghoa]] dan pribumi, antara lain Begelener, Hadji Moekti, dan lain-lain.
 
=== Surat kabar harian ===
Pada tahun [[1910]] di Batavia, ''Medan Prijaji'' terbit tiap hari, kecuali hari Jumat, Minggu, dan hari raya. Rubrik yang paling digemari adalah surat dan jawaban serta penyuluhan hukum gratis yang disediakan ''Medan Prijaji'' kepada rakyat yang memiliki alah. Hal inilah yang membuat koran ini berkembang. Simpati pun datang berlimpahan hingga pada tahun ketiga terbitannya, tepatnya 5 Oktober 1910, ''Medan Prijaji'' berubah menjadi surat kabar harian dengan 2.000 pelanggan yang menurut laporan Rinkes: "untuk harian Eropa di Hindia pun sudah merupakan jumlah bagus, lebih-lebih untuk harian Melayu...."