Agama di Jepang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alfonse Daviz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 2:
| thumb = right
| caption = Agama di Jepang (riset [[NHK]] tahun 2018)<ref>{{cite web|title=ISSP|year=2018|publisher=[[NHK]]|url=https://www.nhk.or.jp/bunken/research/yoron/pdf/20190401_7.pdf}}</ref>
| label1 = [[Tidak beragamaShinto]]
| value1 = 62
| color1 = whiteRed
| label2 = [[Budha]]
| value2 = 31
| color2 = Gold
| label3 = [[ShintoTidak beragama]]
| value3 = 3
| color3 = RedWhite
| label4 = [[kekristenan|Kristen]]
| value4 = 1
Baris 30:
* Statistik disusun berdasarkan angket yang diisi secara sukarela oleh organisasi keagamaan yang dengan sengaja mengisi jumlah penganut yang dimiliki masing-masing organisasi secara berlebih-lebihan.
* Banyak orang Jepang yang meskipun [[Agnostisisme|agnostik]] namun tetap menjalankan praktek ritual dan perayaan dari lebih dari satu agama sepanjang tahunnya sebagai bentuk [[tradisi]] dan apa yang mereka anggap sebagai kegiatan mengasyikkan. Orang Jepang merayakan [[Shichi-Go-San]], [[Hatsumōde]], dan [[Matsuri]] di [[kuil Shinto]]. Namun pada tanggal 25 Desember tiap tahunnya orang-orang yang sama juga merayakan [[Natal|Natal,]] dan ketika menikah, sebagian di antaranya menikah dalam upacara [[pernikahan]] Kristen. Mereka juga merayakan [[Obon]] sebagai penghormatan bagi arwah leluhur yang merupakan berasal dari tradisi Budha-[[Agama Konghucu|Konghucu]], dan ketika meninggal dunia mereka dimakamkan dengan [[upacara pemakaman di Jepang|upacara pemakaman]] agama [[Buddha|Budha]].
 
== Referensi ==
{{reflist}}