Buddha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
penambahan pengertian samma sambuddha, pacceka buddha, savaka buddha dan penambahan penjelasan sa-upadisesa nibbana dan anupadisesa nibbana
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
* ''Samma-Sambuddha'' yang mendapat Kesadaran penuh tanpa bantuan guru, hanya dengan usaha sendiri. Seorang ''Samma-Sambuddha'' mampu mengajarkan dhamma / kebenaran kepada semua aliran agama buddha, ataupun agama lain dan mampu memahami ritual / tata cara ibadah serta yang dilakukan. seorang yang terlahir sebagai Samma-Sambuddha pasti nibbana.
* ''Pacceka-Buddha'' atau ''Pratyeka-Buddha'' yang menyerupai Samma-Sambuddha pasti akan nibbana, tetapi tidak mampu mengajarkan kebenaran / dhamma.
* ''Savaka-Buddha'' yang merupakan siswa buddha atau orang yang belajar dari seorang samma sambuddha ,mampu mengajarkan dhamma sesuai dengan aliran dan pengalaman atau cara pelatihannya masing-masing. serta memiliki 4 tingkatan kesucian (sotapanna, sakadagami, anagami, arahat) yang terbagi menjadi 2 bagian nibbana yaitu :
* - '''''Nibbana Sa-upadisesaAnupadisesa''''' adalah nibbana tanpa sisa, tidak memiliki noda belenggu apapun lagi, nibbana jenis ini adalah Nibbana Samma-Sambuddha, pacceka-Buddha dan para Savaka-Buddha yang mencapai tingkat kesucian arahat pada saat hidup dan mampu mempertahankannya tanpa terpengaruh lagi kemudian pada saat meninggal dunia akan disebut maha''Maha parinibbanaParinibbana upadisesaAnupadisesa'' (nibbana tanpa sisa) -
* '''''Nibbana AnupadiseaSa-upadisesa''''' adalah nibbana dengan sisa seperti (masih memiliki kemelekatan, marah, kecewa,kesal gelisah, khawatir, sombong,irihati, kebencian,keinginan kemenjadian alam rupa (alam terlihat), seperti ingin menyelamatkan makluk, ingin menjadi manusia lagi,ingin memiliki kekuatan keinginan kemenjadian di alam arupa (alam tak terlihat) seperti berkeinginan menjadi dewa. Nibbana AnupadisesaSa-upadisesa hanya dialami oleh para savaka-buddha ketika setelah mencapai tingkat kesucian tertinggi arahat lalu terpengaruh lagi dan tidak mampu mempertahankan kearahatan sampai meninggal dunia , maka ketika meninggal dunia, maka akan disebut Maha Parinibbana AnupadisesaSa-upadisesa (Nibbana dengan sisa) Para Savaka Buddha yang mengalami Maha Parinibbana AnupadisesaSa-upadisesa (sotapanna, sakadagami, anagami) akan terlahir kembali untuk melanjutkan jalan berdasarkan kondisi kamma belenggu yang belum teratasi , atau karena terpengaruh lagi.
 
Kitab Suci agama Buddha adalah [[Tripitaka]] (dalam bahasa Sanskerta) atau [[Tripitaka|Tipitaka]] (bahasa Pali) yang berarti tiga keranjang atau tiga bagian.