Cacing tanah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Binks Naboo (bicara | kontrib) Membalikkan revisi 20770028 oleh 182.3.73.0 (bicara) Tidak menggunakan bahasa asing, gunakan bahasa Indonesia Tag: Pembatalan |
Bayuandhini (bicara | kontrib) k →Morfologi: #1Lib1Ref #1Lib1RefID |
||
Baris 49:
== Morfologi ==
Cacing tanah jenis [[Lumbricus]] mempunyai bentuk tubuh [[pipih]].{{fact}}<ref name=":0">{{Cite book|last=K|first=Agung|date=2019|url=https://books.google.co.id/books?id=c5z-DwAAQBAJ&pg=PA49&lpg=PA49&dq=Cacing+tanah+jenis+Lumbricus+mempunyai+bentuk+tubuh+pipih&source=bl&ots=8P4WvOgN-M&sig=ACfU3U0jQsH7bjoquW9F_TVkLuqSsxrwjQ&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwig8cSa6ej3AhWlUGwGHeRAAcI4ChDoAXoECBIQAw#v=onepage&q=Cacing%20tanah%20jenis%20Lumbricus%20mempunyai%20bentuk%20tubuh%20pipih&f=false|title=Menjelajah Perut Bumi|location=Semarang|publisher=ALPRIN|isbn=978-623-263-503-6|pages=49|url-status=live}}</ref> Jumlah [[segmen]] yang dimiliki sekitar 90-195 dan [[klitelum]] yang terletak pada segmen 27-32.{{fact}}<ref name=":0" /> Biasanya jenis ini kalah bersaing dengan jenis yang lain sehingga tubuhnya lebih kecil.{{fact}} Tetapi bila diternakkan besar tubuhnya bisa menyamai atau melebihi jenis lain.{{fact}}
Cacing tanah jenis [[Pheretima]] segmennya mencapai 95-150 segmen.{{fact}}
pada Dua Macam Media Pertumbuhan|url=https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/biosaintifika/article/view/2567|journal=Biosantifika|volume=5|issue=1|pages=4}}</ref> Klitelumnya terletak pada segmen 14-16.{{fact}}<ref>{{Cite journal|last=Author|first=Firmansyah|last2=Setyawati|first2=Tri|last3=Yanti|first3=Ari|date=2017|title=Struktur Komunitas Cacing Tanah (Kelas Oligochaeta) di Kawasan
Hutan Desa Mega Timur Kecamatan Sungai Ambawang|url=https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jprb/article/viewFile/20823/16941|journal=Protobiont|volume=6|issue=3|pages=113}}</ref> Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot dan cacing kalung.{{fact}}<ref>{{Cite book|url=https://distan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/peternakan/cacing_tanah.pdf|title=Budidaya Cacing Tanah|location=Jakarta|publisher=Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknolog|pages=2|url-status=live}}</ref>
== Aktivitas antimikroba ==
Baris 73 ⟶ 75:
}}</ref>
[[Protein]] yang dimiliki oleh cacing tanah memiliki mekanisme [[antimikroba]] yang berbeda dengan mekanisme antibiotik.{{fact}} Antibiotik membunuh [[mikrorganisme]] tanpa merusak jaringan tubuh.{{fact}}<ref name=":1">{{Cite book|last=Sudigdoadi|first=Sunarjati|date=2015|url=http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/09/mekanisme-timbulnya-resistensi-antibiotik-pada-infeksi-bakteri.pdf|title=MEKANISME TIMBULNYA RESISTENSI ANTIBIOTIK PADA INFEKSI BAKTERI|publisher=Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran|pages=3|url-status=live}}</ref> Antibiotik membunuh mikroganisme biasanya dengan dua cara, yaitu dengan menghentikan jalur metabolik yang dapat menghasilkan nutrient yang dibutuhkan oleh mikroorganisme atau menghambat enzim spesifik yang dibutuhkan untuk mmbantu menyusun dinding sel bakteri.{{fact}}<ref name=":1" /> Sedangkan, mekanisme yang dilakukan oleh protein yang dimiliki oleh cacing tanah adalah dengan membuat pori di dinding sel bakteri.{{fact}} Hal ini menyebakan sitoplasma sel bakteri menjadi terpapar dengan lingkungan luar yang dapat mengganggu aktivitas dalam sel bakteri dan menyebabkan kematian.{{fact}} Dengan cara ini, bakteri menjadi lebih susah untuk menjadi resisten karena yang dirusak adalah struktur sel milik bakteri itu sendiri.<ref name=zagarese>{{citation
|title=A new Model for Analyzing Antimicrobial Peptides with Biomedical Applications
|first1=ED.
|