I Gusti Ngurah Rai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 27:
== Kehidupan awal ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Den Passar straatbeeld. TMnr 60008142.jpg|thumb|left|260px|Kota Denpasar selama hari-hari sekolah Ngurah Rai]]
I Gusti Ngurah Rai lahir pada [[30 Januari]] [[1917]] di desa [[Carangsari, Petang, Badung|Carangsari]], distrik [[Petang, Badung|Petang]], [[Kabupaten Badung]], [[Bali selatanSelatan]], [[Hindia Belanda]] (sekarang [[Indonesia]]). Ia berasal keluarga kaya yang berasal dari bangsawan. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan [[I Gusti Ngurah Palung]] dan [[I Gusti Ayu Kompyang]]. Pada saat Rai lahir, ayahnya adalah seorang camat kabupaten Petang.
 
Kerabat dan warga desa mengingat Ngurah Rai sebagai anak yang ramah dan energik yang menyukai permainan luar ruangan dan berbagai silat gulat Indonesia.
 
== Pendidikan dan karier militer ==
Berkat kedudukan resmi dan kekayaan materi sang ayah, Ngurah Rai mendapatkan kesempatan untuk bersekolah formal di sekolah dasar Belanda untuk pribumi [[Hollandsch-Inlandsche School|''Holands Inlandse School'' (HIS)]], [[Kota Denpasar|Denpasar]]. Setelah menyelesaikan pendidikannya disana, ia kemudian melanjutkan ke Dutch Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) (setingkat [[Sekolah menengah pertama|Sekolah Menengah Pertama]]) di [[Kota Malang|Malang]]. Namun, pelatihan yang terakhir tetap tidak lengkap - setelah kematian ayahnya pada tahun [[1935]], Ngurah Rai harus kembali ke Bali.
 
Sesampainya di rumah, Ngurah Rai tidak belajar selama lebih dari dua tahun dan tidak memiliki pekerjaan tetap.
Baris 51:
 
Berkat usahanya tersebut, Ngurah Rai mendapatkan gelar [[Bintang Mahaputra]] dan kenaikan pangkat menjadi [[Brigjen TNI]] (anumerta). Tak hanya itu, ia juga mendapatkan gelar [[Pahlawan Nasional]] berdasarkan SK Presiden RI no 63/TK/1975 tanggal 9 Agustus 1975.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://m.merdeka.com/i-gusti-ngurah-rai/profil/|title=Profil - I Gusti Ngurah Rai|website=merdeka.com|language=en|access-date=2020-06-13}}</ref>.
 
== Perang Dunia II ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Kazerne van het korps Prajoda en richtingbord TMnr 10029752.jpg|thumb|right|260px|Barak Korps Prayoda di Bali Selatan]]
 
Pada akhir tahun [[1941]], setelah pecahnya [[Perang Pasifik|permusuhan di teater Pasifik]], Ngurah Rai dipanggil kembali dari Malang untuk melayani di Prayod. Pada saat [[Kampanye Hindia Belanda|invasi Jepang ke Hindia Belanda]] pada Januari 1942, korps tambahan yang terdiri dari sekitar 600 pejuang ini tetap menjadi satu-satunya formasi bersenjata yang ditempatkan di Bali - tidak ada unit KNIL reguler di pulau itu. Secara formal, komando korps dipercayakan kepada [[Mayor Jenderal]] [[G.A. Ilgen]], komandan divisi infanteri ketiga [[Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger|KNIL]] yang bertanggung jawab atas pertahanan Jawa Timur, Bali dan Madura, tetapi komandan sebenarnya adalah [[Letnan Kolonel]] [[W. P. Rodenburg]].
 
Meskipun langkah-langkah mobilisasi telah diambil, Prayoda tidak mampu memberikan perlawanan yang minimal terhadap Jepang, yang melakukan pendaratan mendadak di Bali pada 19 Februari 1942. Unit korps menghindari tabrakan dengan musuh, desersi massal dimulai, perintah komando untuk menghancurkan infrastruktur lapangan terbang Denpasar untuk mencegah penggunaannya oleh musuh tidak terpenuhi. Dengan kondisi tersebut, Rodenburg terpaksa menarik mundur para pejuang Prayoda yang tersisa di barisan dari daerah pendaratan Jepang dan secara resmi membubarkan korps. Orang Bali pulang, perwira Belanda melarikan diri ke [[Jawa|pulau Jawa]], yang pada waktu itu masih di bawah kendali KNIL. Diketahui, Ngurah Rai membantu dua rekannya yang berkebangsaan Belanda untuk pindah ke Jawa.
 
Setelah pembentukan kendali Jepang atas Bali, seperti seluruh [[Pegunungan Sunda Kecil]]. Ngurah Rai ditugaskan ke zona pendudukan Armada Kedua. Seperti banyak orang Indonesia, Ngurah Rai awalnya cukup setia kepada Jepang, terkait dengan invasi mereka, yang mengganggu pemerintahan kolonial Belanda, peluang untuk pembangunan negara yang lebih makmur dan penentuan nasib sendiri politiknya. Ia bergabung dengan Mitsui Busan Kaisa cabang perusahaan transportasi Jepang, yang dibuka di Bali, di mana ia mengatur pasokan beras dan barang-barang lainnya ke Jepang.
 
Namun lama kelamaan, Ngurah Rai semakin yakin bahwa pendudukan Jepang hanya memperburuk keadaan penduduk Bali. Pada tahun 1944, sikap Ngurah Rai terhadap penjajah sudah sangat kritis. Ia bergabung dengan gerakan bawah tanah anti-Jepang yang mulai terbentuk di Bali selama periode ini dan mulai bekerja sama dengan dinas intelijen Sekutu, yang mempertahankan tempat tinggal mereka di Hindia Belanda yang diduduki oleh Jepang. Sebagai kepala sel yang menyamar, yang sebagian besar terdiri dari mantan kolega dan bawahannya dari Pryode, banyak di antaranya juga bekerja di cabang lokal Mitsui Busan Kaisa, Rai memberikan informasi kepada sekutu tentang jadwal dan sifat muatan kapal. transportasi Jepang. Pada titik tertentu, dia dicurigai dan ditahan oleh polisi angkatan laut Jepang, tetapi karena kurangnya bukti, setelah tiga hari ditahan, dia dibebaskan.
 
== Pengabadian ==