Kesultanan Ternate: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: pranala ke halaman disambiguasi |
|||
Baris 215:
== Warisan Ternate ==
{{Tak netral}}
[[Berkas:Istana sultan ternate.jpg|jmpl|250px|kiri|Istana Kesultanan Ternate di kaki [[Gunung Gamalama]], [[Kota Ternate]].]]
Imperium Nusantara timur yang dipimpin Ternate memang telah runtuh sejak pertengahan abad ke-17 namun pengaruh Ternate sebagai kerajaan dengan sejarah yang panjang masih terus terasa hingga berabad kemudian. Ternate memiliki andil yang sangat besar dalam kebudayaan nusantara bagian timur khususnya [[Sulawesi]] (utara dan pesisir timur) dan Maluku. Pengaruh itu mencakup [[agama]], [[adat-istiadat]] dan [[bahasa]].
Baris 220 ⟶ 221:
Sebagai kerajaan pertama yang memeluk Islam, Ternate memiliki peran yang besar dalam upaya pengislaman dan pengenalan syariat-syariat Islam di wilayah timur nusantara dan bagian selatan Filipina. Bentuk organisasi kesultanan serta penerapan syariat Islam yang diperkenalkan pertama kali oleh Sultan Zainal Abidin menjadi standar yang diikuti semua kerajaan di Maluku hampir tanpa perubahan yang berarti.
Keberhasilan rakyat Ternate di bawah Sultan Baabullah dalam mengusir Portugal pada tahun 1575 merupakan kemenangan pertama pribumi nusantara atas kekuatan barat, oleh karenanya [[Buya Hamka]] bahkan memuji kemenangan rakyat Ternate ini telah menunda penjajahan barat atas bumi nusantara selama 100 tahun sekaligus memperkokoh kedudukan Islam, dan sekiranya rakyat Ternate gagal niscaya wilayah timur Indonesia akan menjadi pusat kristen seperti halnya Filipina.{{butuh pemastian}}
Kedudukan Ternate sebagai kerajaan yang berpengaruh turut pula mengangkat derajat Bahasa Ternate sebagai bahasa pergaulan di berbagai wilayah yang berada dibawah pengaruhnya. Prof E.K.W. Masinambow dalam tulisannya, "Bahasa Ternate dalam konteks bahasa-bahasa Austronesia dan Non Austronesia" mengemukakan bahwa bahasa Ternate memiliki dampak terbesar terhadap [[bahasa Melayu]] yang digunakan masyarakat timur Indonesia. Sebanyak 46% kosakata [[bahasa Melayu]] di [[Manado]] diambil dari Bahasa Ternate. [[Bahasa Melayu Maluku Utara|Bahasa Melayu Ternate]] ini kini digunakan luas di Indonesia Timur terutama [[Sulawesi Utara]], pesisir timur [[Sulawesi Tengah]] dan Selatan, [[Maluku]] dan [[Papua]] dengan dialek yang berbeda–beda.<ref name="Bahasa Melayu Ternate">{{cite book|author= Drs. M. Jusuf Abdulrahman, et.al.|title=Ternate, Bandar Jalur Sutera|year=2001|publisher=LinTas}}</ref>
|