Sultan Agung dari Mataram: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenaikan takhta: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
Silsilah: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
Baris 107:
Versi lain mengatakan bahwa Sultan Agung adalah putra Raden Mas Damar (Pangeran Purbaya), cucu [[Ki Ageng Giring]]. Dikatakan bahwa Pangeran Purbaya menukar bayi yang dilahirkan oleh istrinya dengan bayi yang dilahirkan oleh Dyah Banawati. Versi ini adalah pendapat minoritas yang kebenarannya harus dibuktikan.
 
Sultan Agung memiliki dua permaisuri utama yang merupakan tradisi Kesultanan Mataram. Kedua permaisuri ini disebut Ratu Kulon dan Ratu Wetan. Ratu Kulon merupakan putri dari sultan Kesultanan Cirebon. Sedangkan Ratu Wetan merupakan putri dari Adipati Batang sekaligus cucu [[Ki Juru Martani]].<ref>{{Cite journal|last=Jalaludin, Ghulam, Z., dan Ghofur, A.|date=2021|title=Analisis Wacana Strategi Dakwah Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokusumo|url=https://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/dakwatuna/article/download/923/440/|journal=Dakwatuna: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam|volume=7|issue=1|pages=64|issn=2443-0617}}</ref> Nama asli Ratu Kulon adalah Ratu Mas Tinumpak. Ia melahirkan Raden Mas Syahwawrat yang dikenal sebagai Pangeran Alit. Sedangkan nama asli dari Ratu Wetan adalah Ratu Ayu Batang. Ia melahirkan Raden Mas Sayyidin yang dikenal sebagai [[Amangkurat I]].{{Butuh rujukan}}
Seperti raja-raja Mataram lainnya, Sultan Agung memiliki dua garwa padmi (permaisuri) utama:
 
# Ratu Kulon, lahir sebagai Ratu Mas Tinumpak, putri Panembahan Ratu, Sultan Cirebon, yang melahirkan Raden Mas Syahwawrat alias Pangeran Alit.
Dari permaisurinya, Sultan Agung memiliki 9 anak :{{Butuh rujukan}}
# Ratu Wetan, dikenal sebagai Ratu Ayu Batang, putri Pangeran Upasanta dari [[Kabupaten Batang|Batang]] (cucu [[Ki Juru Martani]]), yang melahirkan Raden Mas Sayyidin alias Amangkurat I.
Dari permaisurinya, Sultan Agung memiliki 9 anak :
# Raden Mas Syahwawrat alias Pangeran Alit
# Raden Mas Kasim alias Pangeran Demang Tanpa Nangkil