Keuskupan Amboina: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
penggantian coat of arms bapa uskup yang baru |
kalimat yang ada di dalam paragraf pembuka berubah |
||
Baris 17:
<!---- Locations ---->
|country = {{flag|Indonesia}}
|territory =
|province = [[Keuskupan Agung Makassar|Makassar]]
|metropolitan =
Baris 80:
<!---- Website ---->
|website =
|footnotes =}}'''Keuskupan Amboina''' ({{lang-la|Diœcesis Amboinaënsis}}) adalah sebuah [[keuskupan]] yang melingkupi seluruh [[Kepulauan Maluku]]. Keuskupan Ambon ini merupakan [[keuskupan sufragan]] dari [[Keuskupan Agung Makassar]]. Keuskupan Amboina merupakan titik persinggahan Santo [[Fransiskus Xaverius]] sebelum melanjutkan perjalanan ke [[Jepang]]. Pulau-pulau yang ada di Keuskupan Amboina merupakan tanah misi daripada [[Keuskupan Agung Manila]] sebelum Belanda, melalui [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]], menciptakan pengaruh di Maluku pada awal tahun 1600-an. Sesudah sempat terhenti karena larangan Belanda, misi di Keuskupan Amboina berlanjut lagi sejak 1890-an sehingga dapat menciptakan struktur prefek yang baru pada tahun 1902.
== Sejarah ==
Baris 94:
Perisiwa pembaptisan beberapa penduduk asli dan seorang [[kepala desa]] oleh Baltasar Veloso, ipar dari [[Khairun Jamil dari Ternate|Sultan Hairun]], terjadi pada tahun [[1534]] di [[Mamuya, Galela, Halmahera Utara|Mamuya]], [[Galela, Halmahera Utara]].{{sfn|Heuken|2008|pp=27}} Peristiwa ini merupakan peristiwa pembaptisan pertama yang terjadi di wilayah Kevikepan Maluku Utara. Adapun peristiwa pembaptisan pertama masyarakat Maluku di wilayah Kevikepan Ambon terjadi pada tahun [[1538]] saat setidaknya 400 warga Ternate datang ke [[Hative Kecil, Sirimau, Ambon|Hative]] untuk dibaptis oleh misionaris Portugis.{{sfn|Heuken|2008|pp=36}}
Beberapa waktu setelah [[14 Februari]] [[1546]],
=== Berhentinya Keuskupan Amboina ===
Baris 102:
=== Kembali aktifnya Keuskupan Amboina ===
Catatan misi pertama setelah pencabutan larangan bermisi dari pemerintah Belanda terjadi pada tahun 1888 dan 1889. Pada saat itu, [[Serikat
Kembali aktifnya Keuskupan Amboina juga dimanfaatkan oleh R.P. Cornelis Johannes Franciscus Le Cocq d’Armandville, S.J.{{sfn|Mulyadi|2019|pp=45}}<ref>{{cite web |title = Who (Jesuits) |website = Perpustakaan [[:en:Boston College|Boston College]] |url = https://jesuitonlinebibliography.bc.edu/catalog?f[jesuits_facet][]=Le%20Cocq%20d%27Armandville,%20Cornelius%20Johannes%20Franciscus,%201846%E2%80%931896 |access-date = 17 Januari 2022}}</ref> Setelah bermisi di [[Kabupaten Sikka|Sikka]], [[Keuskupan Maumere]], Le Cocq memulai misi di [[Boinfia, Teluk Waru, Seram Bagian Timur|Bomfia/Boinfia]], kaki bukit [[Kabupaten Seram Bagian Timur|Seram Timur]], pada tahun 1891.{{sfn|Steenbrink|2007|pp=231}} Tahun 1893, ia melanjutkan misi ke [[Kepulauan Watubela]].{{sfn|Steenbrink|2007|pp=231}} Bersama dengan R.D. W. Hellings dan [[Bruder|Br.]] J. Zinken, S.J., ia membangun Kevikepan Seram–Buru dalam waktu singkat, khusunya di daerah Watubela dan Kepulauan Kesui/Kasui.{{sfn|Steenbrink|2007|pp=233}} Pada Mei 1894, ia meninggalkan Kevikepan Seram–Buru lalu bertolak ke [[Kabupaten Fakfak|Fakfak]], [[Keuskupan Manokwari-Sorong]].{{sfn|Steenbrink|2007|pp=233}} Akhir Juli 1895, Le Cocq d'Armandville masih sempat memberi perhatian pada penduduk Kesui/Kasui dan [[Geser, Seram Timur, Seram Bagian Timur|Geser]].{{sfn|Steenbrink|2007|pp=233}}
=== Pengembangan Keuskupan Amboina ===
Secara kelembagaan, sejarah Keuskupan Amboina bermula pada '''pendirian [[Prefektur Apostolik]] Nugini/''Nouva Guinea Olandese''''' pada [[22 Desember]] [[1902]]. Prefektur Apostolik ini merupakan wilayah yang '''terpisah dari [[Vikariat Apostolik]] Batavia'''. Misi
Pengembangan Keuskupan Amboina berdampak pada Keuskupan lain. Pada November 1921, Keuskupan Amboina mengirim dua guru agama dari Kei/Kai, yakni Kassimirus Maturbongs untuk [[Merauke]] dan Adrianus Dumatubun untuk [[Okaba, Merauke|Okaba]]. Pada tahun 1923, Imam Johannes van der Kooij berkarya di Dekenat Wendu, Keuskupan Agung Merauke, setelah sempat bertugas di Kei/Kai sejak 1915.{{sfn|Steenbrink|2007|pp=246}} Status Prefektur Apostolik Nugini Belanda, kemudian, berubah menjadi '''Vikariat Apostolik Nouva Guinea Olandese/Nugini Belanda''' pada [[29 Agustus]] [[1920]].
|