Negara Madinah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sejarah
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
| flag_s1 = Ar Rayah hariadhi war banner.svg
| s1 = Kekhalifahan Rasyidin
| image_flag = BlackFlag.svg
| image_flag2 = WhiteFlag.png
| flag_caption = Ar Rayah (kiri) dikibarkan Saat Terjadi Peperangan dan Al Liwa (kanan) Dibawa Saat [[Penaklukan Makkah]]
}}
 
Baris 92 ⟶ 95:
=== Masa Akhir ===
Akhir Dari Era Ini adalah Ketika Meninggalnya Nabi Besar Umat Islam, Muhammad.<ref>{{Cite web|title=Kisah Wafatnya Nabi Muhammad yang Membawa Kesedihan bagi Seluruh Kaum Muslimin|url=https://kumparan.com/berita-hari-ini/kisah-wafatnya-nabi-muhammad-yang-membawa-kesedihan-bagi-seluruh-kaum-muslimin-1wOlu33SN2Z|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-05-22}}</ref>
Penyebab Meninggalnya Nabi Muhammad adalah karena jatuh sakit. Muhammad Menderita sakit Setelah pulang dari haji Wada, tepatnya pada dua hari terakhir bulan Shafar, atau menjelang hari-hari pertama memasuki bulan bulan Rabiul Awal, tahun ke-11 Hijriyah.
Meskipun sakit, Nabi Muhammad tetap memenuhi kewajiban sebagai suami dengan berkeliling ke rumah-rumah istrinya. Ketika tiba di rumah istrinya yang bernama Maimunah, sakitnya tak tertahankan lagi. Lalu beliau mengumpulkan istri-istrinya dan meminta izin untuk tinggal di rumah Aisyah, Istrinya dan beristirahat di sana selama sakit.<ref>{{Cite web|last=Komariah|date=2020-11-30|title=Dakwah dalam Perspektif Sirah Nabi|url=http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/tp7ud|website=dx.doi.org|access-date=2022-05-22}}</ref>
Di masa sakitnya, Nabi Muhammad menyempatkan diri untuk menemui kaum Muslimin dan berwasiat kepada mereka untuk tidak menjadikan kuburan nabi-nabi, termasuk kuburannya nanti, sebagai masjid. Maksud dari perkataan tersebut ialah bahwa Nabi Muhammad melarang kaum Muslimin untuk menyembah kuburannya, kelak ketika ia telah meninggal.
Tak lama setelah Nabi Muhammad berwasiat kepada kaum Muslimin, sakit yang dideritanya kian parah. Akhirnya, ajal pun menghampiri. Wafatnya Nabi Muhammad membawa kesedihan kepada seluruh umatnya, terutama para keluarga dan sahabat, seperti Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
 
 
Penyebab Meninggalnya Nabi Muhammad adalah karena jatuh sakit. Muhammad Menderita sakit Setelah pulang dari haji Wada, tepatnya pada dua hari terakhir bulan Shafar, atau menjelang hari-hari pertama memasuki bulan bulan Rabiul Awal, tahun ke-11 Hijriyah.
Setelah Meninggalnya Muhammad, Abu Bakar Terpilih Menjadi Khalifah Pertama Dan Memimpin Kekhalifahan Rasyidin menggantikan Kepemimpinan Muhammad Memimpin Arab.<ref>{{Cite journal|last=Rasyidin|first=Rasyidin|last2=Rahmah|first2=Asrur|date=2022-03-30|title=Ujrah Pembaca Al-Qur’an Pada Tempat Pemakaman Desa Keude Blang Aceh Timur Perspektif Fikih Muamalat|url=http://dx.doi.org/10.35961/teraju.v4i01.405|journal=TERAJU|volume=4|issue=01|pages=1–14|doi=10.35961/teraju.v4i01.405|issn=2715-386X}}</ref>
Meskipun sakit, Nabi Muhammad tetap memenuhi kewajiban sebagai suami dengan berkeliling ke rumah-rumah istrinya. Ketika tiba di rumah istrinya yang bernama Maimunah, sakitnya tak tertahankan lagi. Lalu beliau mengumpulkan istri-istrinya dan meminta izin untuk tinggal di rumah Aisyah, Istrinya dan beristirahat di sana selama sakit.<ref>{{Cite web|last=Komariah|date=2020-11-30|title=Dakwah dalam Perspektif Sirah Nabi|url=http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/tp7ud|website=dx.doi.org|access-date=2022-05-22}}</ref>
 
 
Di masa sakitnya, Nabi Muhammad menyempatkan diri untuk menemui kaum Muslimin dan berwasiat kepada mereka untuk tidak menjadikan kuburan nabi-nabi, termasuk kuburannya nanti, sebagai masjid. Maksud dari perkataan tersebut ialah bahwa Nabi Muhammad melarang kaum Muslimin untuk menyembah kuburannya, kelak ketika ia telah meninggal.
Tak lama setelah Nabi Muhammad berwasiat kepada kaum Muslimin, sakit yang dideritanya kian parah. Akhirnya, ajal pun menghampiri. Wafatnya Nabi Muhammad membawa kesedihan kepada seluruh umatnya, terutama para keluarga dan sahabat, seperti [[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abu Bakar]] dan [[Umar bin Khattab]].
 
 
Setelah Meninggalnya Muhammad, [[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abu Bakar]] Terpilih Menjadi [[Khalifah]] Pertama Dan Memimpin [[Kekhalifahan Rasyidin]] menggantikan Kepemimpinan Muhammad Memimpin Arab.<ref>{{Cite journal|last=Rasyidin|first=Rasyidin|last2=Rahmah|first2=Asrur|date=2022-03-30|title=Ujrah Pembaca Al-Qur’an Pada Tempat Pemakaman Desa Keude Blang Aceh Timur Perspektif Fikih Muamalat|url=http://dx.doi.org/10.35961/teraju.v4i01.405|journal=TERAJU|volume=4|issue=01|pages=1–14|doi=10.35961/teraju.v4i01.405|issn=2715-386X}}</ref>
 
== Referensi ==