Len Industri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Sejarah: penambahan info |
k →Sejarah: redundan |
||
Baris 51:
==Sejarah==
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1965 sebagai Lembaga Elektroteknika Nasional (LEN) di bawah [[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia]]. LEN awalnya fokus melakukan penelitian di bidang penyiaran. Pada tahun 1983, LEN mulai merintis sistem [[persinyalan kereta api]], dan dua tahun kemudian, LEN mulai merintis sistem surya rumahan. Pada tahun 1991, LEN resmi dipisah dari LIPI untuk membentuk PT Len Industri (Persero). Pada tahun 2001, untuk pertama kalinya, sistem [[interlocking]] elektromekanik buatan perusahaan ini dipasang di [[Stasiun Tagogapu]]. Pada tahun 2004, perusahaan ini memproduksi sistem navigasi untuk kapal milik [[TNI Angkatan Laut]] dan [[peluru kendali]] anti pesawat terbang. Pada tahun 2005, sistem interlocking elektronik buatan Len Industri resmi dioperasikan di [[Stasiun Slawi]]. Pada tahun yang sama, pemancar TV VHF buatan perusahaan ini juga diekspor ke [[Malaysia]]. Pada tahun 2006, Len Industri memasang panel surya untuk ratusan [[mercusuar]] di Indonesia. Pada tahun 2007, pemancar TV buatan perusahaan ini diekspor ke [[Timor Leste]]. Pada tahun 2015, Len Industri membangun [[Pembangkit listrik tenaga surya|PLTS]] pertama di Indonesia, dengan kapasitas 5 MWp di [[Kupang]], [[Nusa Tenggara Timur]]. Antara tahun 2016 hingga sekarang, perusahaan ini memproduksi sistem persinyalan untuk [[Kalayang Bandara Soekarno-Hatta]], [[LRT Sumatera Selatan]], [[LRT Jakarta]], dan [[LRT Jabodebek]]. Perusahaan ini juga mulai memproduksi LenSOLAR, yakni sel surya yang dapat dipasang di atap rumah / pabrik. Perusahaan ini pun mulai mengembangkan radar pertahanan.<ref name="profil">{{Cite web|url=https://drive.google.com/u/0/uc?id=1AWJVNWLRTAvU4Z5Gyf0I4WHUvjI3Gg6p&export=download|title=Profil Perusahaan|publisher=PT Len Industri (Persero)|language=id|access-date=18 Januari 2022}}</ref> Pada tanggal 12 Januari 2022, pemerintah resmi menunjuk perusahaan ini sebagai [[Perusahaan induk|induk]] holding BUMN industri pertahanan, yang beranggotakan [[Pindad]], [[Dahana]], [[Dirgantara Indonesia]], dan [[PAL Indonesia]].<ref name="holding"/> Pindad akan difokuskan memproduksi platform pertahanan darat, Dirgantara Indonesia akan difokuskan memproduksi platform pertahanan udara, PAL Indonesia akan difokuskan memproduksi platform pertahanan laut, sementara Dahana akan difokuskan memproduksi bahan peledak untuk keperluan pertahanan.<ref>{{Cite web |last=Ramalan |first=Suparjo |date=2022-03-24 |title=Resmi Terbentuk, Defend ID Selaraskan Keuangan Hingga Porfotolio Anak Usaha |url=https://www.idxchannel.com/economics/resmi-terbentuk-defend-id-selaraskan-keuangan-hingga-porfotolio-anak-usaha |access-date=2022-04-22 |website=IDXChannel.com |language=id-ID}}</ref> Pada tanggal 20 April 2022, Presiden [[Joko Widodo]] resmi meluncurkan "DEFEND ID" sebagai identitas dari holding.<ref name=":0">{{Cite web |last=Media |first=Kompas Cyber |date=2022-04-20 |title=Jokowi Luncurkan "Holding" BUMN Pertahanan Defend ID |url=https://nasional.kompas.com/read/2022/04/20/15160461/jokowi-luncurkan-holding-bumn-pertahanan-defend-id |access-date=2022-04-22 |website=KOMPAS.com |language=id}}</ref
==Bisnis==
|