Slawi, Tegal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fachrian Muzaqi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 22:
Ternyata Rara Giyanti tidak mengharapkan sayembara harta kekayaaan, ketampanan, dan kepangkatan. Usulnya adalah sayembara kesaktian. Katanya, siapa pun yang dapat menebang dan merobohkan pohon jati raksasa di gunung selatan akan diterima sebagai suaminya. Biarpun dia orang jelata, miskin, atau tidak berpangkat, akan tetapi tetap dilayani sepanjang hayat.
 
Tidak lama kemudian, dikabarkanlah sayembara itu kepada khalayak luas. Dalam waktu yang singkat, berdatangan perjaka yang berminat menguji kehebatan. Pada waktu itu, telah datang dua puluh lima orang perjaka yang gagah dengan sejumlah pengiringnya. Mereka berasal dari berbagai tempat. Ada yang dekat dan ada juga yang jauh. Kebanyakan dari merey membawa pethel (kampak) yang tajam-tajam. Pethel itu harus diayunkan dengan tenaga yang keras agar tancapannya mendalam. Dengan cara itulah biasanya batang kayu yang besar dan kokoh lama-lama akan terpotong. Untuk mengormati keberanian mereka itu, dibuatlah dua puluh lima perkemahan di sekitar pohon jati yang disayembarakan. Setiap peserta dibuatkan sebuah kemah sehingga jumlahnya minum oleh [[Ki Gede Sebayu]]. Tempat itu mendadak menjadi pusat keramaian.
 
Pada hari terakhir, suasana semakin tegang. Ki Gede Sebayu terus komat-kamit berdoa. Wajah Rara Giyanti Subalaksana pun memucat. Matanya meredup menahan tangis sambil bergayut ke pundak ibunya. Pikirnya, jangan-jangan suara gaib itu tipuan jin dan setan. Kalau ada yang menang bagaimanakah nasibnya?
Baris 48:
Slawi didaulat menjadi Ibukota Kabupaten Tegal berdasar Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 2 Tahun 1984, menggantikan [[Kota Tegal]] yang menjadi ibukota kabupaten sekaligus menjadi kota madya.
 
Tanggal 19 Desember 1985 dimulai prosesi boyongan dari Pendopo Alun-Alun Kota Tegal, dengan kirab budaya menggunakan ratusan dokar yang membawa Bupati, pejabat dan pegawai menuju ke selatan Slawi. Saat itu, pusat pemerintahan sementara kabupaten Tegal menempati eks Markas Komando Brigif 4 Dewa Ratna yang juga merupakan eks [[Pabrik Gula DoekoehwringinDukuhwringin]] sampai tahun 1989, dimana setelah itu pusat pemerintahan Kabupaten Tegal dipindahkan ke lokasi sekarang.
 
== Geografi ==