Kabupaten Pakpak Bharat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ikanahampun (bicara | kontrib)
Marga suku Pakpak
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Ikanahampun (bicara | kontrib)
#1Lib1Ref #1Lib1RefID
Tag: Dikembalikan halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Baris 40:
 
== Sejarah ==
Kabupaten Pakpak Bharat merupakan pemekaran daerah dari [[Kabupaten Dairi]], mengejar ketertinggan merupakan faktor utama bagi aspirasi masyarakat Pakpak Bharat untuk meningkatkan status daerahnya menjadi suatu Kabupaten dalam kerangka NKRI, juga dengan tujuan agar masyarakat Pakpak Bharat dapat memperjuangkan dan mengatur pembangunan masyarakat dan daerah untuk meningkatkan taraf hidup menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera merupakan dasar dari usul dibentuknya Kabupaten Pakpak Bharat. Kabupaten Pakpak Bharat yang terbentuk dari tiga kecamatan Kabupaten Dairi mengambil nama sub-Wilayah suku Pakpak.{{fact}}
 
 
Sebelum Belanda masuk ke wilayah Pakpak/Dairi, [[Suku Batak Pakpak|Suku Pakpak]] yang mayoritas penduduknya tersebar di Kabupaten Pakpak Bharat dan [[Kabupaten Aceh Selatan]] sudah mempunyai struktur pemerintahan tersendiri, dimana ''Raja Ekuten'' atau ''Takal Aur'' bertindak sebagai pemimpin satu suak. Suku Pakpak sendiri terdiri atas lima suak, yaitu [[Suak Simsim]], [[Suak Keppas|Keppas]], [[Suak Pegagan|Pegagan]], [[Suak Boang|Boang]], dan [[Suak Kelasen|Kelasen]]. Di bawah suak terdapat ''kuta'' (kampung) yang dipimpin oleh ''Pertaki''. Pada umumnya ''pertaki'' juga merupakan raja adat sekaligus sebagai panutan di kampungnya. Di setiap kuta ada ''[[Sulang Silima]]'', sebagai pembantu ''pertaki'' yang terdiri dari ''perisangisang'', ''perekurekur'', ''pertulan tengah'', ''perpunca ndiadep'', dan ''perbetekken''. Meski struktur pemerintahan ini sudah tidak dipakai lagi, tetap dipertahankan sebagai sumber hukum adat budaya Pakpak.
KabupatenMengejar Pakpakketertinggalannya Bharatdengan merupakanpenduduk pemekaranlainnya daerahserta dariadanya [[Kabupaten Dairi]]aspirasi, mengejarkeinginan ketertinggandan merupakantekad faktorbulat utama bagi aspirasidari masyarakat Pakpak Bharat untuk meningkatkan status daerahnya menjadi suatu Kabupaten dalam kerangka NKRI, juga dengan tujuan agar masyarakat Pakpak Bharat dapat memperjuangkan dan mengatur pembangunan masyarakat dan daerah, sesuai dengan aspirasinya untuk meningkatkan taraf hidup menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera merupakan dasar dari usul dibentuknya Kabupaten Pakpak Bharat. Kabupaten Pakpak Bharat yang terbentuk dari tiga kecamatan Kabupaten Dairi mengambil nama sub-Wilayah suku Pakpak.{{fact}}ya
<references />
ng adil, makmur dan sejahtera merupakan dasar dari usul dibentuknya Kabupaten Pakpak Bharat.
 
SebelumSebenarnya Pakpak Bharat bukan wilayah baru. Kabupaten yang mengambil tiga kecamatan dari Dairi ini mengambil nama sub-Wilayah suku Pakpak.<ref>{{Cite web|title=Sejarah|url=https://www.pakpakbharatkab.go.id/v1/sejarah|website=www.pakpakbharatkab.go.id|access-date=2022-05-25}}</ref> Belanda masuk ke wilayah Pakpak/Dairi, [[Suku Batak Pakpak|Suku Pakpak]] yang mayoritas penduduknya tersebar di Kabupaten Pakpak Bharat dan [[Kabupaten Aceh Selatan]] sudah mempunyai struktur pemerintahan tersendiri, dimana ''Raja Ekuten'' atau ''Takal Aur'' bertindak sebagai pemimpin satu suak. Suku Pakpak sendiri terdiri atas lima suak, yaitu [[Suak Simsim]], [[Suak Keppas|Keppas]], [[Suak Pegagan|Pegagan]], [[Suak Boang|Boang]], dan [[Suak Kelasen|Kelasen]]. Di bawah suak terdapat ''kuta'' (kampung) yang dipimpin oleh ''Pertaki''. Pada umumnya ''pertaki'' juga merupakan raja adat sekaligus sebagai panutan di kampungnya. Di setiap kuta ada ''[[Sulang Silima]]'', sebagai pembantu ''pertaki'' yang terdiri dari ''perisangisang'', ''perekurekur'', ''pertulan tengah'', ''perpunca ndiadep'', dan ''perbetekken''. Meski struktur pemerintahan ini sudah tidak dipakai lagi, tetap dipertahankan sebagai sumber hukum adat budaya Pakpak.
 
Hampir 90% penduduk di wilayah Pakpak Bharat beretnis Pakpak, berbeda dengan kabupaten induknya yang dihuni bermacam-macam suku, seperti Pakpak, [[Suku Batak Toba|Toba]], [[Suku Batak Karo|Karo]], [[Suku Batak Simalungun|Simalungun]], [[Suku Batak Mandailing|Mandailing]], [[Suku Batak Angkola|Angkola]], [[Suku Nias|Nias]], [[Suku Melayu|Melayu]], serta suku lainnya. Hal tersebut juga merupakan salah satu fakto pendorong wilayah Pakpak untuk memekarkan diri.