AirAsia Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Dani1603 (bicara | kontrib)
Baris 28:
Perusahaan ini didirikan pada 25 Juli 1989<ref name=centris>[https://britama.com/index.php/2022/04/laporan-keuangan-airasia-indonesia-tbk-cmpp-2021/ britama.com, Laporan Keuangan AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) 2021]</ref> dengan nama '''PT Centris Multipersada Pratama'''.<ref name=rimou>[https://mainsaham.id/wp-content/uploads/2021/08/AR-CMPP-2014.pdf LapTahunan CMPP 2014]</ref> Bisnis awalnya adalah perusahaan [[taksi]] yang pada suatu waktu merupakan perusahaan terbesar di bidang ini, dengan pernah memiliki kurang lebih 3.000 armada dan beroperasi secara nasional.<Ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=ZRHkAAAAMAAJ&dq=centris+multipersada+1989&focus=searchwithinvolume&q=armada Indonesian Capital Market Directory]</ref> Bisnis taksi ini menggunakan merek Kartika, Liberty, Mercury, Ratax, Sri Medali, Victory, Centrisraya, Centris dan Solo Central Taksi.<reF>[https://books.google.co.id/books?id=DdwTAQAAMAAJ&q=taksi+centris&dq=taksi+centris&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwir-KOqgfv3AhU8RmwGHS-hBzo4ChDoAXoECAoQAg Indonesia Business Weekly, Volume 3,Masalah 29-40]</ref>
 
Bisnis taksi Centris dirintis oleh Suherman Ade Yulimar, seorang pengusaha pemilik ''dealer'' mobil asal [[Bandung]]. Pada tahun 1987, Suherman membeli PT Centris Bandung Rayalestari yang mengoperasikan 100 armada taksi di Bandung dari tangan Moh. Gunawan Satyapermana dengan 200 karyawan.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=IwwoAAAAMAAJ&q=centris+chondro&dq=centris+chondro&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjHytzjgvv3AhVHFLcAHTfuC-0Q6AF6BAgLEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 6,Masalah 9-14]</reF> Perusahaan taksi tersebut sebenarnya sudah beroperasi sejak tahun 1978, awalnya hanya memiliki 30-40 armada saja.<ref name=perso>[https://books.google.co.id/books?id=0eXsAAAAMAAJ&q=centris+silalahi&dq=centris+silalahi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiEtaWWgvv3AhXWILcAHb34Ah0Q6AF6BAgLEAI Indonesia's Economy: Personalities]</ref> Untuk mengembangkan bisnis taksi yang baru dibelinya itu, Suherman berkerjasama dengan beberapa rekan, seperti Ginawan Chondro. Ekspansi masif kemudian dilakukan pada 1989 dengan mendirikan PT Solo Central Taxi (100 unit taksi, beroperasi di kota [[Surakarta]]); PT Botabek Central Taxi (200 unit taksi, beroperasi di kota [[Jabodetabek|Jabotabek]]); PT Varia Indoperkasa Pratama (100 unit taksi, beroperasi di kota [[Medan]]); dan PT Triyasa Megaperkasa (50 unit taksi, beroperasi di kota Bandung). Centris kemudian juga mengakuisisi operator taksi lain, PT Ratax Armada (lewat PT Vaya Interpersada) dari tangan [[Pemerintah DKIProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Pemda DKI Jakarta]]. Ekspansi terus berlanjut pada tahun 1990 dengan pendirian 1990 PT Centris Metro Sarana (operator taksi Liberty, 300 unit), PT Centris Wahana Taxi (operator taksi Wahana, 500 unit) dan PT Adhicita Sarana Kartika (100 unit) yang kesemuanya beroperasi di Jabotabek; PT Centris Nusantara Transportasi (100 unit, beroperasi di [[Padang]] dan PT Citraperdana Kendedes (100 unit taksi, beroperasi di [[Kota Malang]]). Sementara PT Centris Multipersada Pratama sendiri awalnya didirikan untuk menangani bisnis taksi Centris Group di kota [[Semarang]].<Ref name=teks>[https://books.google.co.id/books?id=8t7sAAAAMAAJ&q=Padang+(+PT+Centris+Nusantara+Transportasi+-+100+unit+)+dan+...&dq=Padang+(+PT+Centris+Nusantara+Transportasi+-+100+unit+)+dan+...&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjbnuighvv3AhVBaGwGHRypDsYQ6AF6BAgJEAI Informasi, Masalah 209-214]</ref>
 
Perusahaan-perusahaan taksi tersebut kemudian dikonsolidasikan dalam PT Centris Multipersada Pratama sebagai [[perusahaan induk]].<Ref name=teks/> Dengan ekspansi masif tersebut, pada pertengahan 1990-an perusahaan ini sudah menancapkan kukunya sebagai salah satu perusahaan taksi terbesar di tanah air, dengan diperkirakan memiliki 2.093 unit yang beroperasi di Jabotabek, Solo, Yogyakarta dan Semarang, belum lagi rencana akuisisi pada sejumlah taksi di Medan, [[Sidoarjo]], [[Surabaya]] dan Malang.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=DdwTAQAAMAAJ&q=taksi+centris&dq=taksi+centris&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwir-KOqgfv3AhU8RmwGHS-hBzo4ChDoAXoECAoQAg Indonesia Business Weekly, Volume 3,Masalah 29-40]</ref> Mulai 8 Desember 1994, PT Centris Multipersada Pratama telah menjadi [[perusahaan publik]] dengan melepas 20 juta sahamnya di [[Bursa Efek Jakarta]] dan [[Bursa Efek Surabaya]] dengan harga penawaran Rp 2.450/lembar.<Ref>[https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-cmpp/ Sejarah dan Profil Singkat CMPP (Rimau Multi Putra Pratama Tbk)]</ref> Belakangan, kemudian bergabung juga Andri Tedjadharma dalam perusahaan taksi ini. Bisnis taksi Centris kemudian berkembang ke daerah-daerah lain seperti [[Bali]], menyediakan jasa [[limosin]], memiliki 13 anak usaha. Pada tahun 1997, diperkirakan dari seluruh anak usaha dan merek yang dimiliki oleh Centris Multipersada, terdapat sekitar 3.500 unit taksi danyang 40beroperasi.000<ref karyawanname=perso/> Seakan tidak terdampak oleh krisis, pada tahun 1999, Centris Multipersada kemudian meluncurkan "taksi wisata" yang dipekerjakandilengkapi dengan fasilitas informasi pariwisata yang ditangani anak usahanya, Ratax.<ref name>[https://books.google.co.id/books?newbks=perso1&newbks_redir=0&hl=id&id=XdHXAAAAMAAJ&dq=taksi+centris&focus=searchwithinvolume&q=centris Ummat, Volume 4,Masalah 33-41]</ref> Meskipun sempat merugi Rp 10,4 miliar pada 1998, perusahaan bisa kembali mendapat untung Rp 570 juta pada 1999 dan Rp 4,2 miliar pada 2000. Perusahaan taksi ini yang pada awal 2001 mengoperasikan 2.739 unit taksi dan memperkerjakan 4.800 supir, merencanakan ekspansi ratusan taksi baru dengan modal Rp 9 miliar pada tahun 2001.<Ref>[https://jawawa.id/newsitem/centris-expects-higher-revenues-1447893297 JP/Centris expects higher revenues]</ref>
 
== Manajemen ==