AirAsia Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 51:
Hanya tiga tahun setelah berganti bisnis dan kepemilikan, CMPP kembali dijadikan alat ''backdoor listing'' oleh perusahaan tertutup lainnya. Sebuah perusahaan penerbangan yaitu [[Indonesia AirAsia]], sebelumnya merencanakan akan melakukan [[penawaran umum perdana]] di bursa saham pada 2016. Rencana ini merupakan ide langsung dari pemilik [[AirAsia]] di [[Malaysia]], [[Tony Fernandes]] dan direncanakan sebesar 30% saham maskapai itu akan dilepas ke publik.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20150609/192/441818/airasia-tetap-berencana-ipo-di-indonesia AirAsia Tetap Berencana IPO di Indonesia]</ref> Rencana IPO sebesar US$ 300 miliar tersebut, kemudian tertunda setelah sempat direncanakan pada awal 2016.<ref name=reu>[https://www.reuters.com/article/indonesia-airasia-idUSL4N1MT3JF Indonesia's transport group Rimau to raise money to buy AirAsia unit]</ref> Rupanya, kemudian rencana IPO tersebut terealisasi lewat ''backdoor listing'' di CMPP.<Ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-3621765/airasia-masih-irit-bicara-soal-backdoor-listing AirAsia Masih Irit Bicara Soal Backdoor Listing]</ref> Dimulai pada Oktober 2017, pihak Rimau Multi Putra Pratama mengumumkan rencana ''[[rights issue]]'' sebesar Rp 3,4 triliun, dimana hak ''rights issue'' itu akan dibeli oleh dua pemegang saham pengendali Indonesia AirAsia, PT Fersindo Nusaperkasa and AirAsia Investment Ltd. Sementara, kepemilikan pemegang saham sebelumnya (PT Rimau Multi Investama) dan masyarakat akan terdilusi menjadi di bawah 2%.<ref>[https://economy.okezone.com/read/2017/11/07/278/1810083/dicaplok-airasia-rimau-multi-putra-ganti-core-bisnis Dicaplok AirAsia, Rimau Multi Putra Ganti Core Bisnis]</ref> Selanjutnya, sebanyak Rp 2,6 triliun hasil proses tersebut akan digunakan untuk membeli Indonesia AirAsia dari dua pemilik sebelumnya lewat skema konversi ''prepetual securities'', sedangkan sisanya untuk belanja modal.<ref name=reu/> Perubahan itu diklaim sebagai upaya memperbaiki kinerja perseroan di tengah minat masyarakat akan transportasi udara yang meningkat.<ref name=biznis/> Nantinya, CMPP akan memiliki 57,25% saham di Indonesia AirAsia, sedangkan bisnis batu baranya akan dilepas.<ref>[https://investor.id/market-and-corporate/164711/fokus-ke-airasia-rimau-multi-lepas-bisnis-batubara Fokus ke AirAsia, Rimau Multi Lepas Bisnis Batubara]</ref><ref>[https://www.industry.co.id/read/18209/rimau-multi-putra-pratama-berniat-lakukan-put-senilai-rp34-triliun Rimau Multi Putra Pratama Berniat Lakukan PUT Senilai Rp3,4 Triliun]</ref> Pasca transaksi yang tuntas pada Desember 2017 tersebut, mulai 21 Desember 2017, nama perusahaan diganti menjadi '''PT AirAsia Indonesia Tbk'''. Pada saat yang sama, juga dilakukan perubahan bisnis perusahaan dan manajemen.<Ref>[https://economy.okezone.com/read/2017/12/21/278/1834113/rimau-multi-putra-pratama-ganti-nama-jadi-airasia-indonesia Rimau Multi Putra Pratama Ganti Nama Jadi AirAsia Indonesia]</ref> Secara resmi, CMPP telah menjadi perusahaan induk bagi Indonesia AirAsia sejak 29 Desember 2017.<ref>[https://ir.aaid.co.id/ PT AirAsia Indonesia Tbk]</ref>
Nyatanya, setelah proses
Masalah lain yang membelit CMPP adalah suspensi perdagangan sahamnya selama beberapa waktu oleh BEI. Bursa terpaksa melakukan hal tersebut, terhitung sejak 5 Agustus 2019, akibat perusahaan hanya memiliki 1,59% kepemilikan publik (jauh dari kewajiban minimum 7,5%).<ref>[https://katadata.co.id/happyfajrian/finansial/5e9a503b1c207/saham-publik-kurang-dari-75-bei-hentikan-perdagangan-saham-airasia Saham Publik Kurang dari 7,5%, BEI Hentikan Perdagangan Saham AirAsia]</ref> Hampir dua tahun suspensi itu dilakukan yang sempat membuat perusahaan ini terancam dihapus pencatatannya (''delisting'') dari BEI pada Agustus 2021.<Ref>[https://investasi.kontan.co.id/news/terancam-delisting-ini-yang-dilakukan-airasia-indonesia-cmpp Terancam delisting, ini yang dilakukan AirAsia Indonesia (CMPP)]</ref> Akhirnya, pada 14 Januari 2022, baru dua pemegang saham utama PT AirAsia Indonesia Tbk, Fersindo Nusaperkasa dan AirAsia Investment Ltd. melepas sebagian sahamnya, sehingga kewajiban 7,5% saham publik terpenuhi. Sebenarnya, rencana ini sudah direncanakan sejak 2019 dengan skema ''rights issue'', namun kondisi perusahaan yang belakangan memburuk membuat rencana tersebut tertunda.<Ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20220118164239-17-308447/akhirnya-airasia-indonesia--cmpp--penuhi-free-float-75 Akhirnya AirAsia Indonesia (CMPP) Penuhi Free Float 7,5%]</ref><ref>[https://katadata.co.id/hariwidowati/berita/5e9a503a3a6cd/tambah-saham-lewat-rights-issue-airasia-minta-suspend-ditangguhkan Tambah Saham Lewat Rights Issue, AirAsia Minta Suspend Ditangguhkan]</ref> Maka, sejak 22 Februari 2022, suspensi saham itu pun dicabut oleh BEI. Rencananya, kepemilikan saham publik akan ditambah lagi nantinya.<Ref>[https://idxchannel.com/market-news/sempat-dihentikan-bei-buka-kembali-perdagangan-saham-airasia-indonesia-cmpp Sempat Dihentikan, BEI Buka Kembali Perdagangan Saham AirAsia Indonesia (CMPP)]</ref> Upaya juga dilakukan untuk memperbaiki keuangan perusahaan yang selama ini ekuitasnya selalu negatif.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20220519/192/1534673/adu-cepat-garuda-indonesia-giaa-dan-airasia-cmpp-tanggalkan-notasi-khusus Adu Cepat Garuda Indonesia (GIAA) dan AirAsia (CMPP) Tanggalkan Notasi Khusus]</ref> Pembukaan saham dan perbaikan perusahaan, telah menaikkan harga sahamnya yang sempat mencapai Rp 685/lembar. Pada 8 Maret 2022 juga, telah diluncurkan [[aplikasi]] AirAsia Super App yang dilengkapi aneka fitur seperti kesehatan dan hiburan, AirAsia Food yang merupakan layanan pemesanan makanan, dan AirAsia Money ([[Dompet elektronik|dompet digital]]).<ref>[https://market.bisnis.com/read/20220323/192/1514311/melihat-lagi-ekspansi-airasia-cmpp-saat-sahamnya-bergerak-bak-roller-coaster Melihat Lagi Ekspansi AirAsia (CMPP) saat Sahamnya Bergerak Bak Roller Coaster]</ref>
|