AirAsia Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Dani1603 (bicara | kontrib)
Baris 41:
Perusahaan-perusahaan taksi tersebut kemudian dikonsolidasikan dalam PT Centris Multipersada Pratama sebagai [[perusahaan induk]].<Ref name=teks/> Dengan ekspansi masif tersebut, pada pertengahan 1990-an perusahaan ini sudah menancapkan kukunya sebagai salah satu perusahaan taksi terbesar di tanah air, dengan diperkirakan memiliki 2.093 unit yang beroperasi di Jabotabek, Solo, Yogyakarta dan Semarang, belum lagi rencana akuisisi pada sejumlah taksi di Medan, [[Sidoarjo]], [[Surabaya]] dan Malang.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=DdwTAQAAMAAJ&q=taksi+centris&dq=taksi+centris&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwir-KOqgfv3AhU8RmwGHS-hBzo4ChDoAXoECAoQAg Indonesia Business Weekly, Volume 3,Masalah 29-40]</ref> Mulai 8 Desember 1994, PT Centris Multipersada Pratama telah menjadi [[perusahaan publik]] dengan melepas 20 juta sahamnya di [[Bursa Efek Jakarta]] dan [[Bursa Efek Surabaya]] dengan harga penawaran Rp 2.450/lembar.<Ref>[https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-cmpp/ Sejarah dan Profil Singkat CMPP (Rimau Multi Putra Pratama Tbk)]</ref> Kode emiten '''CMPP''' berasal dari singkatan nama perseroan saat itu. Belakangan, kemudian bergabung juga Andri Tedjadharma dalam perusahaan taksi ini. Bisnis taksi Centris kemudian berkembang ke daerah-daerah lain seperti [[Bali]], menyediakan jasa [[limosin]], memiliki 13 anak usaha. Pada tahun 1997, diperkirakan dari seluruh anak usaha dan merek yang dimiliki oleh Centris Multipersada, terdapat sekitar 3.500 unit taksi yang beroperasi.<ref name=perso/> Seakan tidak terdampak oleh krisis, pada tahun 1999, Centris Multipersada kemudian meluncurkan "taksi wisata" yang dilengkapi dengan fasilitas informasi pariwisata yang ditangani anak usahanya, Ratax.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=XdHXAAAAMAAJ&dq=taksi+centris&focus=searchwithinvolume&q=centris Ummat, Volume 4,Masalah 33-41]</ref> Meskipun sempat merugi Rp 10,4 miliar pada 1998, perusahaan bisa kembali mendapat untung Rp 570 juta pada 1999 dan Rp 4,2 miliar pada 2000. Perusahaan taksi ini yang pada awal 2001 mengoperasikan 2.739 unit taksi dan memperkerjakan 4.800 supir, merencanakan ekspansi ratusan taksi baru dengan modal Rp 9 miliar pada tahun 2001.<Ref>[https://jawawa.id/newsitem/centris-expects-higher-revenues-1447893297 JP/Centris expects higher revenues]</ref>
 
Belakangan, nama Suhendra dan Ginawan menghilang, menyisakan Andri dalam posisi kepemimpinan perusahaan ini.<Ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=KJ2yAAAAIAAJ&dq=centris+tedjadharma&focus=searchwithinvolume&q=tedjadharma Major Companies of Asia and Australasia, Volume 1]</ref> Pada tahun 2004, tercatat CMPP memiliki anak usaha taksi yang beroperasi di Jakarta (Jabodetabek), Bandung, Semarang, Surabaya, Surakarta, Yogyakarta, Sidoarjo, Medan dan Malang, dengan armada 2.693 taksi yang ditargetkan bertambah 250 unit baru di tahun tersebut. Tidak hanya itu, lewat anak usahanya Ratax, Centris juga memiliki 33% saham di operator [[BRT]] [[Transjakarta]].<ref>[https://jawawa.id/newsitem/centris-multipersada-to-add-250-new-taxis-1447893297 JP/Centris Multipersada to add 250 new taxis]</ref> Namun, pada periode ini (2000-an), tekanan mulai membayangi Centris. Kenaikan 80% persen harga [[bahan bakar minyak]] pada 2005, membuat argo harus dinaikkan dan membuat pendapatan menurun, serta membebani keuangan perusahaan ini yang sebelumnya melakukan pembelian armada baru. Selain itu, perusahaan pun kemudian juga harus berhutang ratusan miliar rupiah. Untuk memperbaiki kondisinya, perusahaan pun melepas bisnis taksinya di beberapa kota, seperti Malang dan Surakarta. Akibatnya, pada tahun 2009 armada Centris Multipersada sudah menurun menjadi 800 unit saja dan direncanakan tidak akan bertambah lagi. Target keuntungan pada tahun 2009 ditetapkan sebesar Rp 17 miliar.<Ref>[https://bisnis.tempo.co/read/213231/masih-berutang-rp-20-miliar-taksi-centris-yak-tambah-armada Masih Berutang Rp 20 Miliar, Taksi Centris Yak Tambah Armada]</ref><ref>[https://www.thejakartapost.com/news/2012/01/09/centris-taxi-s-fleet-upgrade-dims-govt-convert-fuel-gas.html Centris taxi’s fleet upgrade dims as govt to convert fuel to gas]</ref> Tidak hanya di dua kota tersebut, tercatat pada 2010, Centris juga melepas bisnis taksinya di kota asalnya, [[Bandung]] kepada [[Citra Maharlika Nusantara Corpora|Cipaganti]] yang diubah namanya sesuai pemilik barunya.<Ref>[https://bandung.bisnis.com/read/20101005/550/940191/cipaganti-ambil-alih-centris-taxi Cipaganti ambil alih Centris Taxi]</ref> Malah, meskipun pada 2012 menargetkan peremajaan armada (mayoritas saat itu [[Toyota Limo]]) dan penambahan armada menjadi 1.000 unit, tercatat di kuartal-III 2011 perseroan merugi Rp 2,41 miliar.<Ref>[https://economy.okezone.com/read/2012/01/06/278/552729/remajakan-armada-centris-multipersada-gelontorkan-rp200-m Remajakan Armada, Centris Multipersada Gelontorkan Rp200 M]</ref>
 
===Perusahaan batu bara===