Nasi campur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aris004 (bicara | kontrib)
Aris004 (bicara | kontrib)
Baris 33:
 
Di Yogyakarta, nasi campur versi Jawa disebut nasi ingkung, yang terdiri dari hidangan ayam utuh yang disebut ayam ingkung, urapan kasultan, perkedel, empal gapit, sate tusuk jiwo, dan nasi tumpeng.<ref>{{Cite web|title=Figure 1: Monthly precipitation (mm) (gray bars) and mean temperature (°C) (black squares) from January 2012 to July 2014.|url=http://dx.doi.org/10.7717/peerj.5932/fig-1|website=dx.doi.org|access-date=2022-05-25}}</ref>
 
=== Tionghoa Indonesia ===
Beberapa orang yang tinggal di Jakarta dan kota-kota besar lainnya dengan wilayah populasi Cina yang signifikan menggunakan istilah nasi campur secara longgar untuk merujuk pada nasi campur Tionghoa Indonesia<ref>{{Cite book|last=Bentham|first=Jeremy|date=1971-01-01|url=http://dx.doi.org/10.1093/oseo/instance.00085997|title=457 From Samuel Bentham 16/27 July 1783|publisher=Athlone Press|pages=193–193}}</ref> (yaitu, nasi campur ala Cina), hidangan nasi dengan bermacam-macam nasi campur. daging panggang, seperti char siew, babi panggang renyah, sosis babi manis, dan sate babi. Hidangan ini biasanya disajikan dengan sup ayam Cina sederhana atau sayur asin, kaldu tulang babi khas Indonesia dengan fermentasi sawi hijau. Namun, sebutan untuk hidangan serupa tidak ada di China daratan, Singapura, Malaysia, atau bahkan sebagian besar wilayah Indonesia lainnya di luar Jakarta.
 
==Lihat pula==