Hikayat maharaja ali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 9:
== Deskripsi Naskah ==
Salah satu naskah Maharaja Ali tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Manuskrip tradisi Melayu aksara Jawi bahasa Melayu dengan ketebalan 95 hlm. Pada isi naskah kertas berukuran seluas 32,5 x 20 cm. Ukuran Sampul seluas kertas untuk naskah sedangkan ukuran blok teks 23 x 12,5 cm. Mengenai baris per halaman yaitu yaitu berjumlah 19. Judul dalam teks: Hikayat Raja Sultan Syam, judul luar teks: Cetra Sultan Syam. hlm. yg ditulis 90 + (i, ii) hlm. kosong: iii, iv, v. Naskah masih baik, tulisan jelas terbaca, menggunakan tinta berwarna hitam dan merah. van Ronkel 1909, halaman 221. Naskah ini menceritakan tentang Maharaja Ali yang pergi meninggalkan tahta kerajaannya, karena diusir oleh musuh. Kemudian ia pergi mengembara dan mati terbunuh oleh buaya sewaktu menyeberangi sungai. Tengkoraknya yang melayang-layang itu bertemu dengan nabi Isa lalu dihidupkan kembali. Judulnya hikayat Sultan Syam yang bergelar raja Ali Badisyah. Kerajaannya disebut Siyam, tetapi kadang-kadang Syam. Anak-anaknya sama sekali tidak disebutkan, dan masih ada lagi kelainan-kelainannya.<ref>{{Cite web|title=Hikayat Maharaja Ali. {{!}} OPAC Perpustakaan Nasional RI.|url=https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=380329|website=opac.perpusnas.go.id|access-date=2022-05-26}}</ref>
== Awalan teks ==
<blockquote>''"Wabihi nasta&amp;apos;in billahi &amp;apos;alaIni hikayat Sultan Raja Syam bernama Maharaja Badisyah yang indah cetranya yaitu beramai dipanat dengan adap. Alkisah maka tersebutlah perkataannya raja itu iyalah yang dihalaukan oleh rakyatnya di dalam negerinya. AKHIR TEKS: Sebermula adapun pada zaman itu tiadalah ada seorang raja-raja berdengkiakan raja Sultan Syam daripada adilnya pada membicarakan hukum berhukum dan daripada murahnya memberi sedekah kepada sekalian fakir dan miskin, dan orang kaya-kaya dan daripada segala ibadatnya kepada Allah subhanahu wa ta&amp;apos;ala, dan tiadalah raja-raja dapat mengikut akan kelakuan Raja Sultan Syam yang amat adilnya itu. wallahu a&amp;apos;lam bi sh-shawab. Tamat al kitab amin kepada bulan Rabiul Akhir dan kepada Sabtu telah habis yaitu kepada jam pukul sepuluh dewasa itulah, amin."''</blockquote>
|