Pipit (Fringillidae): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ddeanzco (bicara | kontrib)
merapikan tulisan
Ddeanzco (bicara | kontrib)
k menambahkan pranala
Baris 27:
'''Burung finch''' (satu [[genus]] dengan burung pipit) di [[Kepulauan Galapagos]] yang dulu dipakai [[Charles Darwin]] untuk mengembangkan [[Evolusi|teori evolusi]], kini terbukti cocok dengan teori itu—mereka memang ber-evolusi.
 
Burung-burung finch yang berukuran sedang, yang dulu diteliti Darwin, ternyata perlahan-lahan memperkecil paruhnya untuk mendapatkan aneka jenis [[biji-bijian]]. Perubahan ini mulai terjadi sekitar duapuluh20 tahun setelah kedatangan burung pesaing mereka yang berukuran lebih besar, dan memperebutkan sumber makanan yang sama.
 
Perubahan ukuran paruh menunjukkan bahwa [[spesies]] yang berkompetisi untuk mendapatkan makanan dapat mengalami evolusi, demikian kata [[Peter Grant]] dari [[Universitas Princeton|Princeton University]], yang memublikasikan hasil penelitiannya itu pada jurnal ''[[Science (jurnal)|Science]]''. Sedangkan risetnya didanai oleh [[Yayasan Sains Nasional|National Science Foundation]].
 
Grant telah mempelajari burung-burung finch di [[Kepulauan Galápagos|Kepulauan Galapagos]] selama beberapa puluh tahun dan pada mulanya bermaksud meneliti perubahan-perubahan yang terjadi ketika beradaptasi dengan kekeringan yang turut pula mengubah jenis [[makanan]] yang tersedia di sana.
 
Menurut [[Robert C. Fleische]], seorang Pakar [[genetika]] di [[Smithsonian National Museum of Natural History]] and National Zoo, jarang Ilmuwan bisa mendokumentasikan perubahan-perubahan yang muncul dari hewan menanggapi kompetisi di alam. Lebih banyak mereka mengamati ketika satwa masuk ke habitat yang baru atau perubahan [[iklim]] dan perilaku untuk menemukan sumber makanan baru. “ Penelitian ini tergolong dalam [[Mikroevolusi|mikro evolusi]],” kata Fleischer lagi.