Siklus Milankovitch: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6 |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{wikify}}
'''Siklus Milankovitch''' adalah suatu teori yang memberikan penjelasan mengenai variasi siklus pergerakan yang dialami [[bumi]] selama 100.000 dan 400.000 tahun. Dalam teorinya,
Dalam teorinya, Milankovitch memaparkan mengenai tiga hal yang dialami oleh bumi sehingga menghasilkan [[perubahan iklim]] akibat perbedaan [[intensitas]] radiasi matahari di permukaan bumi.
Pertama, '''[[Eksentrisitas orbit|Eksentrisitas]]''' ''(Eccentricity)'' yaitu perubahan bentuk dari [[orbit]] imajiner [[bumi]] yang mengelilingi [[matahari]].
Akibat dari bentuk orbit bumi
Kedua adalah '''''
Ketiga adalah '''[[Presesi|Presisi]]''' ''(Precession)'', yaitu perubahan arah rotasi karena bergesernya [[Sumbu semimayor|sumbu]] bumi. Siklus ini bervariasi selama 19.000-23.000 tahun. Matahari dan bulan sangat berpengaruh terhadap perubahan ini. Dampak perubahan arah [[rotasi bumi]] ini bisa mengubah tanggal dari [[Apsis|titik apsis]] perihelion yang jatuh pada bulan Januari dan aphelion yang jatuh bulan Juli. Hal ini
Teori Milankovitch pada awalnya tidak begitu
Meskipun Siklus Milankovitch dapat menjelaskan mengenai perubahan iklim yang terjadi, tetap saja aktivitas manusia turut serta dalam mempercepat laju [[perubahan iklim]] tersebut. [[Pemanasan global]] adalah penyebab utama dari kenaikan suhu yang
Hal tersebut menunjukkan bahwa [[efek rumah kaca]] membuat kondisi perubahan iklim di bumi semakin ekstrem. Efek rumah kaca akan terus
▲Meskipun Siklus Milankovitch dapat menjelaskan mengenai perubahan iklim, tetap saja aktivitas manusia turut serta dalam mempercepat laju perubahan iklim. [[Pemanasan global]] adalah penyebab utama dari kenaikan suhu yang semakin lama semakin cepat semenjak setelah tahun 1930-1940. Selain karena telah terjadi revolusi industri, kemajuan zaman dan arus [[globalisasi]] terus menerus berkembang dan menyebar ke seluruh permukaan bumi. Gas-gas hasil efek [[rumah kaca]] seperti CO2 dan [[aerosol]] jumlahnya pun semakin lama semakin banyak di [[Atmosfer Bumi|atmosfer]] sehingga energi panas yang diberikan matahari kepada bumi, setelah dipantulkan kembali dalam bentuk sinar inframerah oleh bumi, tidak dapat menembus keluar atmosfer. Lapisan gas-gas efek rumah kaca seperti [[Karbon dioksida|CO2]], [[aerosol]], dan lain-lain menghalangi arus pemantulan kembali energi panas matahari oleh bumi. Akibatnya, sinar inframerah itu dipantulkan kembali ke bumi, dan terus-menerus terjadi seperti itu. Mau tak mau, suhu bumi akan terus meningkat. [[Temperatur]] permukaan bumi secara global meningkat sebesar kurang lebih 0,6°C (kurang atau lebih 0,2°C) sejak akhir abad 19, dan sekitar 0,4°F (0,2°C hingga 0,3°C) sepanjang 25 tahun terakhir.
▲Hal tersebut menunjukkan bahwa [[efek rumah kaca]] membuat kondisi perubahan iklim di bumi semakin ekstrem. Efek rumah kaca akan terus menerus bertambah ekstrem, laju perubahan itu tidak bisa dihentikan, yang bisa dilakukan hanyalah memperlambat laju perubahan. Meskipun untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan usaha yang tidak mudah dan membutuhkan kerja sama yang global dan menyeluruh dari seluruh aspek masyarakat dunia untuk mengembalikan laju perubahan iklim tersebut kepada kecepatannya yang normal menurut Siklus Milakovitch.
== Bacaan tambahan ==
|