Indo Acidatama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Dani1603 (bicara | kontrib)
Baris 26:
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 7 Desember 1982 dan mulai beroperasi sejak 1 Februari 1984, dengan kantor pusatnya ada di [[Jakarta Pusat]] dan pabriknya ada di [[Tangerang]].<ref name=atid>[https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-srsn/ Sejarah dan Profil Singkat SRSN (Indo Acidatama Tbk)]</ref><ref name=asid>[https://www.acidatama.co.id/view-pdf.php?filename=laporan.pdf Prospektus SRSN, 1992]</ref> PT Sarasa Nugraha merupakan salah satu produsen [[tekstil]], dalam hal ini pakaian jadi baik untuk pria dan wanita (blus, celana panjang dan pendek, kaos, dll)<ref>[https://books.google.co.id/books?id=5mKfAAAAIAAJ&q=sarasa+nugraha&dq=sarasa+nugraha&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi68IO18__3AhVg7XMBHaBgARsQ6AF6BAgJEAI Corporate Handbook, Indonesia: The Definitive Guide to Listed Companies, Volume 2]</ref> dengan tujuan utama ekspor. Pada tahun 1992, produksi garmen Sarasa sudah mencapai 4 juta potong/tahun yang utamanya diekspor ke [[Amerika Serikat]] dan negara-negara lain seperti [[Jepang]] dan [[Australia]], yang ditujukan kepada [[toko serba ada]] dan eceran di sana. Untuk memperkuat produksinya, perusahaan juga telah mengakuisisi PT Sarasa Mitratama (d/h PT Collen Kurnia Wisesa) pada tanggal 1 Juni 1992. Tercatat, dengan akuisisi itu, Sarasa Nugraha memiliki kuota ekspor 480.000 ton/tahun dan lebih dari 4.000 karyawan.<ref name=asyid>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=apCFBIjUBSoC&dq=sarasa+nugraha+garmen&focus=searchwithinvolume&q=Mitratama+ Emiten pasar modal Indonesia]</ref><ref name=asid/>
 
Sejak 11 Januari 1993, PT Sarasa Nugraha telah menjadi [[perusahaan publik]], dengan melepas 29,41% sahamnya ke publik dengan harga penawaran Rp 3.500/lembar saham.<ref name=asid/><ref name=atid/> Hasil IPO ini digunakan mayoritas untuk modal kerja dan pembayaran hutang, sisanya untuk mesin garmen baru.<ref name=asyid/> Kode emiten '''SRSN''' berasal dari nama perusahaan saat itu. Di tahun 1995, perusahaan tercatat mencatat omset Rp 87 miliar/tahun dari ekspornya.<Ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=n_onAAAAMAAJ&dq=sarasa+nugraha+garmen&focus=searchwithinvolume&q=sarasa+ Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 8,Masalah 5-6]</ref> Belakangan, Sarasa Nugraha juga mendapat hak produksi produk-produk dari [[Polo Ralph Lauren]], Jones Apparel Group, Kohl’s Department Store, dan Perry Ellis International.<Ref name=progres>[http://indoprogress.blogspot.com/2010/01/liputan-khusus.html Bekerja dan Melawan]</ref> Meskipun demikian, usaha garmen ini terbilang tidak terlalu besar, sehingga sempat muncul rumor akuisisi pada tahun 1996.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=aZBuAAAAMAAJ&q=sarasa+nugraha&dq=sarasa+nugraha&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiQz5CRhoD4AhV94XMBHThNAuA4HhDoAXoECAYQAg Indonesia News Service, Masalah 1130-1208]</ref>
 
Bisnis Sarasa mulai goyang setelah munculnya [[krisis finansial Asia 1997|krisis ekonomi yang menimpa Indonesia di akhir 1990-an]], yang dimana pada tahun 1998, perusahaan terpaksa mencatatkan kerugian.<Ref>[https://web.archive.org/web/20040710102035/http://www.sarasa-nugraha.com/financial_1998.htm Financial Highlights 1998 - In Million Rupiah]</ref> Memburuknya kondisi perusahaan ini dibuktikan dengan ancaman penghapusan sahamnya dari BEJ pada tahun 2000, akibat [[akuntan publik]] menyatakan ''disclaimer'' pada [[laporan keuangan]]nya,<ref>[https://books.google.co.id/books?id=IpO0AAAAIAAJ&q=sarasa+delisting&dq=sarasa+delisting&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwie1MK5h4D4AhU4ILcAHfGxDWYQ6AF6BAgCEAI Indonesian Business: The Year in Review]</ref> meskipun sempat menyatakan perusahaan berhasil mencatatkan penjualan tertinggi.<Ref>[https://web.archive.org/web/20021106021210/http://www.sarasa-nugraha.com/investor.htm INVESTOR RELATIONS]</ref> Hal ini karena keuangan perusahaan yang belakangan terus merugi dan banyak terbelit utang, sehingga menyulitkan perbaikan keuangan Sarasa Nugraha Tbk.<ref name=srn>[https://lib.ui.ac.id/detail?id=20449406&lokasi=lokal Analisis bisnis atas perusahaan-perusahaan publik dalam industri garmen dan tekstil di Indonesia : studi kasus pada PT. Century Textile Industry Tbk., dan PT. Sarasa Nugraha Tbk.]</ref> Tantangan-tantangan pun mulai bermunculan, seperti instabilitas [[rupiah]] atas [[dolar Amerika Serikat|dolar AS]]; penurunan ekonomi tujuan ekspor utamanya, AS; adanya instabilitas politik;<ref>[https://web.archive.org/web/20021106021106/http://www.sarasa-nugraha.com/company.htm COMPANY PROFILE|ABOUT]</ref> dan munculnya negara-negara produsen garmen pesaing, seperti [[Tiongkok]].<ref name=bi>[https://www.kompasiana.com/imranrusli/55cf4a07f17e6126059aa614/tanah-abang-tak-kunjung-lengang-14?page=2&page_images=1 Tanah Abang, Tak Kunjung Lengang (14)]</ref> Berbagai langkah pun ditempuh, seperti konversi hutang menjadi saham<ref name=srn/> dan rencana pencarian investor strategis demi memperbaiki kinerjanya.<ref>[https://www.google.com/search?q=sarasa+nugraha&tbm=bks&sxsrf=ALiCzsZPvRwZWJb47F2H4wgGj08WWb_CaA:1653662406072&ei=xuKQYu74A57Yz7sPkZaQmAI&start=30&sa=N&ved=2ahUKEwju86rC9P_3AhUe7HMBHRELBCM4FBDy0wN6BAgBEEc&biw=1366&bih=657&dpr=1 Panji masyarakat, Volume 3]</ref>
 
Namun, akhirnya malang tidak dapat ditolak, tekanan yang dihadapi Sarasa pun makin besar, terutama konflik dengan para [[buruh]] yang terjadi sejak 2003. Angin reformasi membuat para buruh mulai bergerak, namun di saat yang sama, posisi keuangan perusahaan makin merugi dan kehilangan pesanan dari pasar luar negeri. Pada 29 Februari 2004, manajemen PT Sarasa Nugraha Tbk memutuskan untuk menutup operasional pabriknya di Tangerang yang berarti merumahkan para buruh yang mencapai 1.652 orang. Namun, pihak manajemen kemudian hanya membayar 25% dari kewajiban [[pesangon]], tidak memenuhi seluruh kewajibannya dan membuat banyak buruh mengalami nasib "luntang-lantung" tanpa kepastian. Sejumlah buruh dan [[serikat buruh|serikatnya]] juga mengklaim bahwa pihak manajemen hanya berbohong karena pabriknya yang lain di [[Cibodas]] tidak ikut ditutup, dan menduga penutupan tersebut karena pemilik pabrik berkeinginan mengubah status buruh tetap menjadi [[pekerja kontrak]]. Sebenarnya, pihak manajemen pada Oktober 2004 sudah bersepakat untuk membuka kembali pabriknya di Tangerang dan memperkerjakan 841 orang buruh, namun kemudian tidak ada realisasi yang jelas hingga 2005.<Ref>[https://www.workersliberty.org/story/2017-07-26/union-busting-dispute-enters-second-year Union busting dispute enters second year]</ref><ref>[http://ksn.or.id/sejarah-perjalanan-federasi-serikat-buruh-karya-utama/ Sejarah Perjalanan Federasi Serikat Buruh Karya Utama]</ref><ref>[https://metro.tempo.co/read/42117/1-652-buruh-celana-polo-terancam-phk 1.652 Buruh Celana Polo Terancam PHK]</ref><Ref name=progres/> Buruh pun dalam perkembangannya terus berdemo di pabrik Tangerang.<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/85353/buruh-sarasa-nugraha-masih-bertahan Buruh Sarasa Nugraha Masih Bertahan]</ref> Ketika protes pekerja di pabrik Tangerang masih berlangsung, manajemen akhirnya memutuskan menutup pabrik keduanya di Cibodas sejak Februari 2005, memecat sekitar 1.700 karyawan,<ref name=bi/> dalam kondisi keuangan yang masih merugi. Peristiwa tersebut mengakhiri bisnis tekstil dan garmen yang sudah dijalani perusahaan ini sejak awal, dan sebagai gantinya, bisnis garmen dan pabrik perusahaan kemudian diambilalih oleh perusahaan lain.<reF>[https://123dok.com/document/ydkv84lq-sarasa-nugraha-neraca-juni-ribuan-rupiah-kecuali-saham.html PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 30 Juni 2005 dan 2004 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)]</ref>
 
===Akuisisi dan merger===