Tugu Religi Sulawesi Tenggara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[Berkas:Tugu Religi, previously known as MTQ Monument, Kendari, South East Sulawesi.jpg|jmpl|Tugu Religi Sultra di jantung Kota Kendari]]
'''Tugu Religi Sulawesi Tenggara''' (atau '''Tugu Religi Sultra
Tugu Religi Sultra dirancang oleh [[Danny Pomanto]], arsitek yang kemudian [[Daftar Wali Kota Makassar|menjadi wali kota]] di [[Kota Makassar|Makassar]], [[Sulawesi Selatan]].<ref name="Liputan6">{{cite web |last1=Fua |first1=Ahmad Akbar |date=2021 |title=Tugu Persatuan Kendari, Rancangan Megah Danny Pomanto Sebelum Jabat Wali Kota Makassar |url=https://www.liputan6.com/regional/read/4605820/tugu-persatuan-kendari-rancangan-megah-danny-pomanto-sebelum-jabat-wali-kota-makassar |website=Liputan 6 |access-date=29 Mei 2022}}</ref> Tingginya yang 99 meter melambangkan [[asmaulhusna]].<ref name="Liputan6"/> Tugu ditopang dengan 4 sudut, melambangkan 4 kabupaten pertama di Sulawesi Tenggara ([[Kabupaten Kendari|Kendari]], [[Kabupaten Buton|Buton]], [[Kabupaten Muna|Muna]], dan [[Kabupaten Kolaka|Kolaka]]). Empat pilar yang tampak seperti posisi berdoa dalam agama [[Islam]] menghasilkan "mutiara persatuan" di bagian atas tugu.<ref name="gantinama">{{cite web |last1=ZonaSultra |first1=Admin |date=2016 |title=Tugu Persatuan Eks MTQ Berganti Nama, Ali Mazi: Tak Etis Bawa-Bawa Agama |url=https://zonasultra.id/tugu-persatuan-eks-mtq-berganti-nama-ali-mazi-tak-etis-bawa-bawa-agama.html |website=ZonaSultra |access-date=29 Mei 2022}}</ref>
Pada pertengahan tahun 2015, Gubernur Sulawesi Tenggara saat itu [[Nur Alam]] mengubah nama tugu ini dari yang mulanya '''Tugu Persatuan''' menjadi Tugu Religi selepas perhelatan Festival Kraton Nusantara dan Festival Qasidah Nasional di kota tersebut.<ref name="cendananews">{{cite web |last1=Rustam |title=Gubernur Sulawesi Tenggara Merubah Nama Tugu Tanpa Koordinasi |url=https://www.cendananews.com/2016/01/gubernur-sulawesi-tenggara-merubah-nama-tugu-tanpa-koordinasi.html |website=Cendana News |access-date=29 Mei 2022}}</ref> Hal ini memancing kritikan dari beragam pihak, seperti mantan Gubernur Sulawesi Tenggara 2002-2007 [[Ali Mazi]] karena menyimpang dari filosofi awal berdirinya<ref name="gantinama"/> dan Ketua Komisi I DPRD Sulawesi Tenggara La Ode Muhammad Taufan Alam Besi (Demokrat) karena kurangnya koordinasi sebelum pergantian nama.<ref name="cendananews"/>
Pada tahun 2019, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan revitalisasi di tugu ini dan kawasan sekitarnya, salah satunya melengkapi lift bagi pengunjung. Hal ini dilakukan agar pengunjung dapat naik ke puncaknya ddan memandang Kota Kendari dari atas dengan mudah, sehingga menyerupai [[Monumen Nasional]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].<ref>{{Cite web|url=https://zonasultra.com/tugu-eks-mtq-kendari-dilengkapi-lift-dan-dana-pemeliharaan.html|title=Tugu Eks MTQ Kendari Dilengkapi Lift dan Dana Pemeliharaan|last=ZonaSultra|first=Admin|website=ZonaSultra.com|language=id-ID|access-date=2019-09-27}}</ref> Namun hingga tahun 2020, menurut Saiful Rizal Yunus dari ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]'', kawasan Tugu Religi Sultra tampak "tidak terjaga".<ref>{{cite web |last1=Yunus |first1=Saiful Rijal |date=2020 |title=Tugu MTQ Sultra, Penanda Kota yang Tak Terjaga |url=https://www.kompas.id/baca/nusantara/2020/05/27/tugu-mtq-sultra-penanda-kota-yang-tak-terjaga/ |website=Kompas.id |access-date=29 Mei 2022}}</ref>
|