Ekonomika institusi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Farahfarce (bicara | kontrib) k ejaan, mengganti kalimat menjadi lebih ringkas |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 9:
Istilah “ekonomi institusional” (''institutional economics'') pertama kali diperkenalkan oleh Walton Hamilton pada tahun 1919. Namun tokoh-tokoh awal yang secara konvensional dianggap sebagai pendiri mazhab institusional dalam ekonomi diantaranya adalah Thorstein Veblen, Wesley Mitchell, dan [[John_R._Commons|John R. Commons]] (Rutherford, 2001). Pandangan tokoh-tokoh awal mazhab institusional tersebut menekankan beberapa isu antara lain: perubahan teknologi (''technological change''), aspek psikologi dan aspek hukum adalah aspek-aspek yang harus diikutsertakan dalam analisis ekonomi. Pada awalnya pandangan ini cukup berkembang karena dianggap lebih merepresentasikan dunia nyata (karena memiliki bukti empiris). Namun dalam perkembangan mazhab ini mengalami kemandekan (''stagnation'') bahkan cenderung ditinggalkan karena tidak adanya pembahasan lebih lanjut dari para pendukung mazhab ini yang pada akhirnya mampu membentuk dan memberikan landasan teori yang kuat.
Meski demikian, semenjak tahun 1970-an, mazhab ekonomi institusional mengalami kebangkitan lagi. Namun mazhab ekonomi institusional yang bangkit belakangan tersebut tidak sepenuhnya sama dengan mazhab ekonomi institusional yang dibawa oleh Veblen dkk. Hal ini menyebabkan mazhab institusional yang muncul belakangan tersebut sering dinamakan sebagai mazhab institusional baru (''New Institutional Economics'') sementara pandangan Veblen dkk selanjutnya sering disebut sebagai mazhab institusional lama (''Old institutional economics'').
|