Vietnam Selatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→top: penambahan deskripsi singkat |
→Berdirinya Vietnam Selatan: penambahan gambar |
||
Baris 82:
==Sejarah==
===Berdirinya Vietnam Selatan===
[[File:Vietnamese refugees board LST 516 during Operation Passage to Freedom, October 1954 (030630-N-0000X-001).jpg|thumb|250px|Setidaknya 1 juta pengungsi dari utara meninggalkan Vietnam Utara yang baru dibentuk pada masa [[Operasi Passage to Freedom]] (Oktober 1954).]]
Sebelum [[Perang Dunia II]], sepertiga selatan Vietnam adalah konsesi (nhượng địa) [[Cochinchina]], yang dikelola sebagai bagian dari [[Indochina Prancis]]. Seorang gubernur jenderal Prancis (toàn quyền) di [[Hanoi]] mengatur kelima bagian Indochina ([[Tonkin]], [[Annam]], [[Cochinchina]], [[Laos]], dan [[Kamboja]]) sementara Cochinchina (Nam Kỳ) berada di bawah gubernur Prancis (thống đốc), tetapi perbedaannya dari bagian lain dengan sebagian besar intelektual pribumi dan kaya adalah orang Prancis yang dinaturalisasi (Tourane yang sekarang merupakan Đà Nẵng di sepertiga tengah Vietnam juga menikmati hak istimewa ini karena kota ini juga merupakan konsesi.) Sepertiga bagian utara Vietnam (saat itu koloni (thuộc địa) dari [[Tonkin]] (Bắc Kỳ) berada di bawah seorang jenderal residen Prancis (thống sứ). Antara Tonkin di utara dan Cochinchina di selatan adalah protektorat (xứ bảo hộ) [[Annam]] (Trung Kỳ), di bawah seorang atasan residen Prancis (khâm sứ), Seorang kaisar Vietnam, [[Bao Dai|Bảo Đại]], yang tinggal di Huế, adalah penguasa nominal [[Annam]] dan [[Tonkin]], yang memiliki sistem administrasi paralel antara [[Prancis]] dan Vietnam, tetapi pengaruh Kaisar Bảo Đại lebih sedikit di Tonkin daripada di Annam. Cochinchina telah dianeksasi oleh Prancis pada tahun 1862 dan bahkan terpilih seorang deputi [[Majelis Nasional (Prancis)|Majelis Nasional Prancis]]. Ini lebih "berkembang", dan kepentingan Prancis lebih kuat disini daripada di bagian lain [[Indocina]], terutama dalam bentuk perkebunan karet milik Prancis. Selama Perang Dunia II, Indochina diperintah oleh [[Prancis Vichy]] dan diduduki oleh [[Kekaisaran Jepang|Jepang]] pada bulan September 1940. Pasukan Jepang menggulingkan pemerintahan Vichy pada 9 Maret 1945, lalu Kaisar Bảo Đại memproklamasikan kemerdekaan Vietnam. Ketika Jepang menyerah pada 16 Agustus 1945, Kaisar Bảo Đại turun tahta, dan pemimpin [[komunis]] [[Việt Minh]], [[Ho Chi Minh|Hồ Chí Minh]] memproklamasikan [[Republik Demokratik Vietnam]] (DRV) di [[Hanoi]] dan DRV menguasai hampir seluruh negara Vietnam. Pada Juni 1946, Prancis mendeklarasikan Cochinchina sebagai republik, terpisah dari bagian utara dan tengah. Tentara [[Kuomintang]] [[Republik Tiongkok (1912-1949)|Tiongkok]] tiba untuk menduduki Vietnam utara dari paralel utara ke-16, sementara pasukan pimpinan [[Inggris]] menduduki selatan pada bulan September. Pasukan pimpinan Inggris memfasilitasi kembalinya pasukan Prancis yang berperang melawan Viet Minh untuk menguasai kota-kota di selatan. pada akhirnya, [[Perang Indochina Pertama]] dimulai pada 19 Desember 1946, dengan Prancis mengambil alih-kendali atas Hanoi dan berbagai kota lainnya.
|