Syech Jangkung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 40:
Masa hidup Saridin Syech Jangkung yang Lahir di tahun 1540 an masehi untuk mengasah kewaskitaan dan ilmunya waktu dari anak - anak hingga dewasa, melalui pengetahuan agama bersantri bersama [[sunan Kudus]] (hingga sunan Kudus Wafat di tahun 1550 an masehi). Saridin juga mendapatkan ilmu agama islam oleh [[Sunan Muria]] ayah saridin (hingga sunan Muria Wafat di tahun 1560 an masehi) dan memperdalam ilmu dan kewaskitaan bersama sang kakek [[Sunan Kalijaga]](hingga tahun 1570 an masehi "bukti otentik" yaitu [[Sunan Kalijaga]] mengalami periode waktu di tahun saat [[Panembahan Senopati|Danang Sutawijaya]] mendirikan awal [[Kesultanan Mataram]] di tahun 1586 masehi sebagai pengganti [[Kesultanan Pajang]] untuk memerintah di [[Jawa|Tanah Jawa]]) dan Pernikahan Syekh Jangkung Saridin dengan [[Gelar kebangsawanan Jawa|Raden Ayu Retno Jinoli]] di Tahun 1595 an masehi Putri [[Kesultanan Mataram|Sultan Mataram]] ke 2 Sultan [[Anyakrawati]] Raden Mas djolang dan Ratu Tulung Ayu.(pada tahun 1595 masehi Raden Mas djolang masih menjabat sebagai Adipati Anom/Putra Mahkota).
Waktu kecil Saridin juga sudah terbiasa di momong keluarga besar Sunan Kalijaga yaitu Ki gede Miyono paman saridin, Ki gede Miyono adalah putra Dewi Sari Wulan/rasawulan adik dari [[Sunan Kalijaga]] dan ki gede Miyono adalah adik sepupu sunan muria, Ki gede Miyono adalah pendiri desa Miyono atau di sebut landoh sekarang, letak makam Ki gede Miyono 2km dari makam syekh jangkung yaitu di makam jati kembar Landoh Kayen Pati, Ki gede Miyono adalah juga trah giri Kedaton/ [[Sunan Giri]] dari jalur laki-laki, yaitu [[Sunan Giri]] berputra darmokusumo([[Empu Supa Madrangki|empu Supondriyo]]) berputra [[Empu Supa Madrangki|empu supomadurangin(Empu Supo)]] berputra Ki gede Miyono, ([[Empu Supa Madrangki|keluarga
[[Empu Supa Madrangki|keluarga mpu supo]] adalah yang menentukan transisi suksesi Wahyu keprabon kerajaan Jawa Nusantara di era akhir Majapahit tahun 1480 Masehi hingga awal Mataram tahun 1586 masehi).
|