Delta Dunia Makmur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 33:
Bukit Makmur Mandiri Utama merupakan perusahaan kontraktor tambang terbesar kedua yang melayani sejumlah perusahaan tambang besar sejak didirikan pada 1998. Perusahaan yang kemudian Patrick Walujo juga duduk dalam posisi komisaris ini,<ref>[http://deltadunia.com/wp-content/uploads/2018/07/Delta-Dunia-2009-Annual-Report.pdf LapTahunan DOID 2009]</ref> sebelumnya sejak 16 Oktober 2009 telah mengganti namanya dari PT Delta Dunia Property Tbk menjadi '''PT Delta Dunia Makmur Tbk'''. Fokus bisnis utama perusahaan kemudian juga menjadi pertambangan, perdagangan dan pembangunan.<ref name=lap/> Kemudian, Delta Dunia Makmur melakukan divestasi terhadap seluruh anak usahanya yang bergerak di bidang properti pada tahun 2010.<Ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-1376533/tinggalkan-bisnis-properti-delta-dunia-jual-lahan-124-hektar Tinggalkan Bisnis Properti, Delta Dunia Jual Lahan 124 hektar]</ref> Pasca terjun ke bisnis batu bara, tercatat pendapatan perusahaan naik dari Rp 2,7 triliun dari Rp 661 miliar dan untung Rp 206,9 miliar dari merugi Rp 1,8 miliar pada kuartal pertama 2010 dan 2009.<Ref>[https://issuu.com/koran_jakarta/docs/edisi_825_-_8_oktober_2010 Emiten Tambang ingin Propertinya Terjual di 2010, Koran Jakarta, 8 Oktober 2010]</ref> Meskipun demikian, akibat tergantung harga komoditas, belanja modal yang besar dan berusaha menyelesaikan pinjaman US$ 825 juta (yang diperoleh anak usahanya PT Bukit Makmur) yang kemudian berbunga, maka perusahaan ini cenderung kurang bagus kinerjanya<ref name=tegu/> dan sering merugi secara tahunan, dari 2009-2011.<ref>[https://www.sahamu.com/doid-pt-delta-dunia-makmur-tbk-rugi-bersih-3-tiga-tahun-berturut-turut/ DOID ( PT Delta Dunia Makmur Tbk ) rugi bersih 3 (tiga) tahun berturut-turut]</ref>
Untuk memperluas usahanya, pada tahun 2010, Delta Dunia Makmur sempat merencanakan akan mengakuisisi PT [[Berau Coal Energy]], dan mengalihkan kepemilikannya ke [[Recapital Group]], namun gagal.<Ref>[https://www.reuters.com/article/beraucoal-indonesia-idUSJAK6544120100520 Indonesia's Delta Dunia, Recapital talks on Berau Coal fail]</ref> Perusahaan yang menambang 13,2 juta ton batu bara hingga Mei 2011 dan 35 juta ton di akhir 2010 ini<ref>[https://kabar24.bisnis.com/read/20110718/186/43465/produksi-delta-dunia-naik-tipis Produksi Delta Dunia naik tipis]</ref> kemudian melanjutkan akuisisinya pada Oktober 2012 di dua perusahaan tambang batu bara yang belum berproduksi yaitu PT Banyu Biru Sakti dan PT Pulau Mutiara Persada senilai Rp 162 milyar. Kedua perusahaan ini memiliki konsesi 11.000 ha di [[Kalimantan Timur]] dan [[Jambi]].<ref name=tegu/> Perusahaan sebelumnya juga melakukan ''[[rights issue]]'' kembali di Juni 2011, sebesar Rp 1,2 triliun (Rp 900/lembar dan 1,36 miliar saham). Namun, ''rights issue'' ini tidak mengubah kepemilikan, karena Northstar masih mengeksekusi kepemilikannya dan nantinya tetap memegang sekitar 40%. Dari awalnya dana transaksi tersebut mayoritas untuk belanja modal,<Ref>[https://economy.okezone.com/read/2011/06/09/278/466188/delta-dunia-makmur-right-issue-rp900-saham Delta Dunia Makmur Right Issue Rp900/Saham]</ref> manajemen perusahaan memilih menggunakan mayoritasnya untuk membayar utang PT Bukit Makmur Mandiri Utama.<Ref>[https://market.bisnis.com/read/20150119/192/392454/delta-dunia-makmur-doid-habiskan-90-dana-rights-issue DELTA DUNIA MAKMUR (DOID) Habiskan 90% Dana Rights Issue]</ref> Walaupun masih merugi, di tahun 2014, perusahaan menargetkan kontrak baru dan membeli [[alat berat]] pertambangan baru senilai US$ 32,8 juta.<Ref>[https://www.beritasatu.com/archive/224097/delta-dunia-beli-alat-berat-us-328-juta Delta Dunia Beli Alat Berat US$ 32,8 Juta]</ref> Menghadapi penurunan industri batu bara di pertengahan 2015, Delta Dunia Makmur juga merencanakan terjun ke pertambangan [[emas]].<Ref>[https://pemeriksaanpajak.com/2015/07/29/jasa-turun-delta-dunia-genjot-produksi-batubara/ Jasa Turun, Delta Dunia Genjot Produksi Batubara]</ref> Akhirnya, di tahun 2016, perusahaan yang beraset US$ 882,27 juta ini bisa meraih untung US$ 37,09 juta.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20170320/192/638525/setelah-merugi-kini-delta-dunia-makmur-doid-meraih-untung-us3709-juta Setelah Merugi, Kini Delta Dunia Makmur (DOID) Meraih Untung US$37,09 Juta]</ref> Peningkatan harga batu bara mendorong perolehan tersebut. Keadaan tersebut juga sempat menaikkan harga sahamnya di pasar modal.<ref>[https://www.bareksa.com/berita/undefined/2017-02-02/saham-doid-setahun-naik-900-bagaimana-kinerja-fundamentalnya Saham DOID Setahun Naik 900%, Bagaimana Kinerja Fundamentalnya?]</ref>
Perluasan usaha pada tahun 2017 kembali direncanakan, dengan berniat terjun ke [[energi terbarukan]] dan menanamkan investasi di sejumlah perusahaan tambang batu bara.<Ref>[https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20170523144020-85-216701/delta-dunia-makmur-genjot-bisnis-energi-baru-terbarukan Delta Dunia Makmur Genjot Bisnis Energi Baru Terbarukan]</ref> Meskipun demikian, usaha selain kontraktor tambang berupa kepemilikan lahan tambang di anak usahanya rupanya tidak dieksplorasi seiring penurunan harga komoditas global, sehingga ketika [[Izin Usaha Pertambangan]]-nya berakhir, kemudian dikembalikan ke negara.<ref>[https://www.minergy-news.com/delta-dunia-siap-lepas-seluruh-iup-ke-pemerintah/ DELTA DUNIA SIAP LEPAS SELURUH IUP KE PEMERINTAH]</ref> Laba perusahaan juga pada tahun 2019 mengalami penurunan 72% menjadi US$ 20,48 juta dari setahun sebelumnya US$ 75,64 juta.<Ref>[https://market.bisnis.com/read/20200224/192/1204962/laba-delta-dunia-makmur-doid-pada-2019-turun-7292-persen Laba Delta Dunia Makmur (DOID) pada 2019 Turun 72,92 Persen]</ref> Sempat ada rumor bahwa perusahaan ini akan dijual Northstar kepada [[Indika Energy]] Tbk, [[Adaro Energy]] Tbk, PT Tiara Marga Trakindo dan sebuah perusahaan asing ([[China Investment Corporation]]) karena lebih banyak merugi,<Ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20180124091827-17-2357/manajemen-doid-northstar-keluar-merupakan-hal-biasa Manajemen DOID: Northstar Keluar Merupakan Hal Biasa]</ref><ref>[https://www.bareksa.com/berita/berita-ekonomi-terkini/2018-09-26/beredar-rumor-akan-diakuisisi-adro-ini-prospek-saham-doid Beredar Rumor akan Diakuisisi ADRO, Ini Prospek Saham DOID]</ref><ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20190123143010-17-52000/northstar-dikabarkan-jual-saham-doid-kali-ini-ke-cic Northstar Dikabarkan Jual Saham DOID, Kali Ini ke CIC]</ref> namun hal itu kemudian tidak terbukti. Pada tahun 2019, perusahaan mencatatkan penambangan 50 juta ton batu bara, naik dari 32,8 juta ton pada 2009 dan merupakan yang tertinggi sebelum turun kembali pada 2020.<Ref>[https://www.statista.com/statistics/1095149/delta-dunia-annual-coal-production/ Coal production of PT Delta Dunia Makmur Tbk. from 2009 to 2020]</ref>
Pada tahun 2021, anak usaha perusahaan, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, mengakuisisi sebuah kontraktor tambang [[Australia]], Open Cut Mining East (yang memiliki kapasitas produksi 160 juta ton di [[Queensland]]) seharga Rp 1,57 triliun.<ref>[https://www.liputan6.com/saham/read/4681686/anak-usaha-delta-dunia-makmur-caplok-kontraktor-tambang-australia Anak Usaha Delta Dunia Makmur Caplok Kontraktor Tambang Australia]</ref><ref>[https://investor.id/market-and-corporate/275221/delta-dunia-makmur-doid-tuntaskan-akuisisi-tambang-di-australia Delta Dunia Makmur (DOID) Tuntaskan Akuisisi Tambang di Australia]</ref> Pada tahun 2022, tercatat Open Cut berhasil meraih kontrak baru Rp 5,7 triliun.<Ref>[https://market.bisnis.com/read/20220222/192/1503538/delta-dunia-doid-raih-kontrak-rp57-triliun-di-australia Delta Dunia (DOID) Raih Kontrak Rp5,7 Triliun di Australia]</ref> Kemudian, di tahun yang sama (November 2021), akuisisi juga dilakukan pada 51% saham Indokal Limited dari Asiamet Resources Limited senilai US$ 50 juta atau setara Rp 710 miliar yang memiliki kontrak penambangan dan eksplorasi [[tembaga]] di [[Kalimantan Tengah]].<Ref>[https://investor.id/market-and-corporate/270129/delta-dunia-akuisisi-pemilik-tambang-tembaga Delta Dunia Akuisisi Pemilik Tambang Tembaga]</ref> 15,36% saham Asiamet (yang berbasis di [[London]] juga diakuisisi seharga US$ 9,32 juta.<ref[https://investasi.kontan.co.id/news/delta-dunia-makmur-doid-incar-dua-perusahaan-untuk-diakuisisi Delta Dunia Makmur (DOID) incar dua perusahaan untuk diakuisisi]</ref> Baru-baru ini juga, pada 7 Maret 2022-6 Juni 2022, perusahaan melakukan ''buyback'' sahamnya senilai Rp 473,55 miliar.<Ref>[https://www.liputan6.com/saham/read/4905543/delta-dunia-makmur-siapkan-rp-47355-miliar-untuk-buyback-saham Delta Dunia Makmur Siapkan Rp 473,55 Miliar untuk Buyback Saham]</ref>
== Pranala luar ==
|