Garai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
mengganti kata berbahasa Inggris dengan padanan kata berbahasa Indonesia |
k →Produksi Sorgum: memperbaiki susunan kata |
||
Baris 26:
== Produksi Sorgum ==
Sorgum termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan karena membutuhkan biaya perawatan yang termasuk murah dan bisa ditanam secara tumpangsari dengan padi gogo, kedelai, kacang tanah atau tembakau, ataupun ditanam
Di Indonesia, daerah pengembangan sorgum cukup luas. Saat ini, daerah penghasil sorgum meliputi [[Jawa Tengah]] ([[Kabupaten Pati|Pati]], [[Kabupaten Demak|Demak]], [[Kabupaten Wonogiri|Wonogiri]], [[Kabupaten Grobogan|Grobogan]]), [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] ([[Kabupaten Gunungkidul|Gunung Kidul]], [[Kabupaten Kulon Progo|Kulon Progo]]), [[Jawa Timur]] ([[Kabupaten Lamongan|Lamongan]], [[Kabupaten Bojonegoro|Bojonegoro]], [[Kabupaten Tuban|Tuban]], [[Kota Probolinggo|Probolinggo]]), dan sebagian daerah di [[Nusa Tenggara Barat]] dan [[Nusa Tenggara Timur]].<ref>{{Cite journal|last=Sirappa|first=M.P.|date=2003|title=Prospek Pengembangan Sorgum di Indonesia sebagai Komoditas Alternatif untuk Pangan, Pakan, dan Industri|url=|journal=Jurnal Litbang Pertanian|volume=22|issue=4|pages=133-140|doi=}}</ref> Tanaman sorgum termasuk tanaman prioritas kedua untuk petani di Nusa Tenggara Timur setelah tanaman jagung, karena selain sorgum dapat ditanam pada lahan-lahan yang kurang menguntungkan, seperti memiliki curah hujan yang rendah, sistem pengairan yang terbatas, serta kondisi lahan yang tidak terlalu subur, tanaman sorgum juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.<ref>{{Cite journal|last=Subagio|first=Herman dan Muh Aqil|date=2013|title=Pengembangan Produksi Sorgum di Indonesia.|url=|journal=Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian|volume=|issue=|pages=199-214|doi=}}</ref>
|