Beberapa opini tulisan AS Laksamana yang pernah ditulis dalam tabloid ini, kemudian dibukukan dalam buku berjudul ''Pödium DëTik'' yang diambil dari rubrik bernama sama di tabloid ''DëTik''.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=MafpDwAAQBAJ&pg=PA41&dq=tabloid+detik&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiW4YeQgZv4AhWkTWwGHVJLAgU4FBDoAXoECAoQAg#v=onepage&q=tabloid%20detik&f=false Inilah Esai: Tangkas Menulis Bersama Para Pesohor]</ref>
Budiono Darsono sendiri dalam perkembangannya bersama rekannya di tabloid ini (Yayan Sopyan) dan seorang redaktur majalah ''[[SWA]]'', Abdul Rahman, kemudian merintis portal berita [[detik.com]] pada Juli 1998.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=qqnhnPdpiuUC&pg=PA102&dq=detik.com+tabloid&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwipi8u1jJv4AhWZSWwGHRgsD2IQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=detik.com%20tabloid&f=falseMenyongsong milenium dan Indonesia baru: berwirausaha dari nol : 10 kiat ...]</ref> Sementara itu, Eros Djarot sendiri sempat menerbitkan tabloid "reinkarnasi" ''DëTik'' bernama ''DëTAkDëTAK'' yang terbit mulai 14 Juli 1998,<Ref name=detik/> dengan membawa semangat yang sama seperti ''DëTik'', dengan jurnalisme yang kritis dan mendalam.<Ref name=demcs/><Ref>[https://books.google.co.id/books?id=t3obtVlTFg0C&pg=PP7&dq=tabloid+detik&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwig657WgJv4AhXKRmwGHWZUA_QQ6AF6BAgDEAI#v=onepage&q=tabloid%20detik&f=false Siapa sebenarnya Soeharto: fakta dan kesaksian para pelaku sejarah G-30-S/PKI]</ref> ''DëTAkDëTAK'' sendiri tercatat sempat terjual jutaan kopi dan merajai pasar sesaat setelah peluncurannya,<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=r6nXDwAAQBAJ&pg=PA26&dq=tabloid+detik+detak&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiCttuZjJv4AhV9TWwGHcWyBawQ6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=tabloid%20detik%20detak&f=false Membuka Kejadian Menonjol Media Massa Indonesia Sejak Era Reformasi Sampai 2000]</ref> belakangan, tabloid dengan 24 halaman ini<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=bWNiAAAAMAAJ&q=tabloid+detik+detak&dq=tabloid+detik+detak&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwii-v6Vjpv4AhUb7HMBHYNcC0U4KBDoAXoECAgQAg Handbook of the Media in Asia]</ref> mendapat banyak saingan baru yang sejenis,<Ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=b7sTAQAAMAAJ&dq=tabloid+detik+detak&focus=searchwithinvolume&q=detakTempo, Volume 29,Masalah 42-47]</reF> dan kemungkinan karena kalah saing, kini tidak terbit lagi.