Adelasia del Vasto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
CAPTAIN RAJU (bicara | kontrib)
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Permaisuri Comtesse Sisilia: Hapus tag referensi ganda (PW:CW No. 81) + perbaikan lainnya
Baris 21:
 
== Permaisuri Comtesse Sisilia ==
Adelasia menikah dengan Ruggeru I pada tahun 1089, sebagai istri ketiganya, sedangkan saudarinya menikah dengan anak haram Ruggeru, Giordano d'Altavilla. Ruggeru I meninggal pada tahun 1101, dan Adelasia memerintah sebagai [[Wali penguasa|pemangku takhta]] di [[Sisilia]] untuk putra-putranya yang masih bocah, Simuni dan [[Ruggeru II dari Sisilia|Ruggeru II]]. Adelasia sendiri masih sangat muda ketika ia menjadi pemangku takhta, ia hanya berusia sekitar 26 tahun pada saat itu.<ref name="Hubert Houben 2002">Hubert Houben, Roger II of Sicily: A Ruler Between East and West (Cambridge: Cambridge University Press, 2002), 24.</ref> Selama masa jabatannya, Amir Christodoulos naik ke keunggulan di istana dan [[Palermo]] ditetapkan sebagai ibu kota wilayah tersebut.
 
Hampir segera setelah Adelasia menjabat sebagai pemangku takhta, pemberontakan pecah di beberapa bagian di Calabria dan Sisilia.<ref>Graham A. Loud, Roger II and the Making of the Kingdom of Sicily (Manchester: Manchester University Press), 10</ref> Tulisan-tulisan para biarawan Norman Orderic Vitalis menceritakan bahwa Adelasia mengakhiri episode pemberontakan ini dengan tingkat keparahan.<ref> name="Hubert Houben, Roger II of Sicily: A Ruler Between East and West (Cambridge: Cambridge University Press, 2002), 24.<"/ref> Penggunaan kekuatan besar dalam menekan pemberontakan semacam itu, bagaimanapun, tidak menodai reputasinya sebagai penguasa. Bahkan, sejarah Abbas Aleksander dari Telese tentang Ruggeru I menggambarkan Adelasia sebagai "wanita yang paling bijaksana, [ia] melaksanakan urusan pemerintah dan memerintah daerah ini."<ref>Graham A. Loud, Roger II and the Making of the Kingdom of Sicily (Manchester: Manchester University Press),</ref> Piagam Yunani dan Arab dari tahun 1109 menggambarkan Adelasia sebagai "penguasa wanita yang hebat, malikah Sisilia dan Calabria, pelindung iman Kristen."<ref>Hubert Houben, Roger II of Sicily: A Ruler Between East and West (Cambridge: Cambridge University Press, 2002),</ref>
 
Putra Adelasia yang lebih tua, Simuni, dinobatkan ketika ia mencapai usia yang tepat (sekitar 8 atau 9 tahun) namun meninggal pada tahun 1105, meninggalkan Adelasia sebagai pemangku takhta lagi sampai Ruggeru II mencapai usia dewasa pada tahun 1112.<ref>Hiroshi Takayama, The Administration of the Norman Kingdom of Sicily (Leiden: E.J. Brill, 1993), 40.</ref> Putra kedua Adelasia, Ruggeru II, menguasai kendali kerajaan pada tahun 1112, tetapi ada bukti bahwa Adelasia terus memainkan peran sentral dalam pemerintahan pulau tersebut karena tandatangannya masih dapat dilihat di dokumen-dokumen resmi bahkan setelah tahun 1112.<ref>Hiroshi Takayama, The Administration of the Norman Kingdom of Sicily (Leiden: E.J. Brill, 1993), 47.</ref>