Gedung Sate: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mommy Debby (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Lembar pengesahan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 41:
[[Berkas:Gedung Sate - backside.jpg|jmpl|200px|Gedung Sate bagian belakang]]
[[Berkas:GedungSate-2005.JPG|jmpl|200px|Gedung Sate]]
'''Casmo Simpeg Gedung Sate''' ({{Lang-su|{{Sund|ᮌᮨᮓᮧᮀ ᮞᮒᮦ}}|Gedong Saté}}), dengan ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya, telah lama menjadi penanda atau [[markah tanah]] [[Kota Bandung]] yang tidak saja dikenal masyarakat di [[Jawa Barat]], tetapi juga seluruh [[Indonesia]] bahkan model bangunan itu dijadikan pertanda bagi beberapa bangunan dan tanda-tanda kota di Jawa Barat. Misalnya bentuk gedung bagian depan Stasiun Kereta Api [[Tasikmalaya]]. Mulai dibangun tahun 1920, gedung berwarna putih ini masih berdiri kokoh namun anggun dan kini berfungsi sebagai gedung pusat pemerintahan kota bandung.
 
Gedung Sate yang pada masa [[Hindia Belanda]] itu disebut ''Gouvernements Bedrijven'' (GB), peletakan batu pertama dilakukan oleh [[Johanna Catherina Coops,]] puteri sulung [[Wali Kota]] [[Bandung]], [[Bertus Coops]] dan [[Petronella Roelofsen]], mewakili Gubernur Jenderal di [[Batavia]], [[J.P. Graaf van Limburg Stirum]] pada tanggal [[27 Juli]] 1920, merupakan hasil perencanaan sebuah tim yang terdiri dari Ir.[[J.Gerber]], arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik [[Delft]] [[Nederland]], Ir. [[Eh. De Roo]] dan Ir. [[G. Hendriks]] serta pihak ''Gemeente van Bandoeng'', diketuai Kol. Pur. VL. Slors dengan melibatkan 2000 pekerja, 150 orang di antaranya pemahat, atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan [[China]] yang berasal dari ''Konghu'' atau [[Kanton]], dibantu tukang batu, kuli aduk dan peladen yang berasal dari penduduk [[Kampung Sekeloa]], [[Kampung Coblong Dago]], [[Kampung Gandok]] dan [[Kampung Cibarengkok]], yang sebelumnya mereka menggarap ''Gedong Sirap'' (Kampus [[ITB]]) dan ''Gedong Papak'' ([[Balai Kota Bandung]]).