Ahmad Sukendro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
Dalam dokumen laporan CIA yang sudah dibuka ke publik, nama Sukendro dimasukkan dalam kelompok ''brain trust'' atau pemikir bersama-sama dengan Mayjen [[Suprapto]], Mayjen [[MT Haryono]], dan Mayjen [[S Parman]]. Tiga nama tersebut termasuk orang-orang yang diculik dan dibunuh kelompok [[G30S]] di [[Lubang Buaya]]. Sukendro selamat karena namanya dicoret atas alasan teknis, sebab pada saat itu, Sukendro sedang berada di [[Beijing]], [[Tiongkok]] mewakili Pemerintah RI dalam rangka perayaan Hari Kelahiran Tiongkok.
 
Dalam dokumen yang bertajuk ''The President's Daily Brief'' yang disampaikan kepada [[Presiden Amerika Serikat]] [[Lyndon B. Johnson]], disebutkan bahwa Sukendro satu-satunya anggota ''Brain Trust'' yang selamat dari pembunuhan. Nama Sukendro ditulis sebanyak 76 kali. Ia berperan besar dalam melakukan lobi tersembunyi ke [[Amerika Serikat]] untuk kepentingan Angkatan Darat. Dalam beberapa kali ditulis, Sukendro meminta bantuan peralatan komunikasi.<ref name="tempo">https://nasional.tempo.co/read/1514335/lolos-dari-g30s-siapa-jenderal-sukendro-yang-disebut-dalam-dokumen-cia/full&view=ok</ref>
 
Pasca peristiwa G30S/PKI, terutama setelah lengsernya Presiden [[Sukarno]], nama Sukendro perlahan meredup di bawah bayang-bayang Mayjen Soeharto yang naik takhta sebagai orang nomor satu di Indonesia. Sukendro kemudian hanya dikenal sebagai sosok penentang Soeharto. Lalu, pada 1967, dalam sebuah kursus perwira yang digelar di [[Bandung]], Sukendro mengakui keberadaan [[Dewan Jenderal]], yang didalamnya ada nama Presiden Soeharto.