Krisis pangan 2022: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 42:
 
Banjir parah di [[New South Wales]], Australia pada Februari 2022 telah menghancurkan ladang [[kedelai]] dan [[sawah]] padi serta menurunkan sekitar 36 persen hasil kacang [[makadamia]].<ref>{{Cite news |date=2022-03-03 |title='All of our crops are completely submerged': Total crop losses expected in northern NSW flood zone |language=en-AU |work=ABC News |url=https://www.abc.net.au/news/2022-03-03/northern-nsw-crop-flood-damage/100875454 |access-date=2022-04-05}}</ref> Sejumlah besar kawanan hewan ternak terganggu dan berbagai infrastruktur pertanian dan peternakan rusak parah akibat banjir, yang disebut sebagai bencana alam perusak hasil pertanian terbesar ketiga di Australia.<ref name=":3">{{Cite web |date=2022-03-01 |title=Floods and livestock losses leave NSW and Queensland farmers reeling from third disaster in three years |url=https://www.theguardian.com/australia-news/2022/mar/02/floods-and-livestock-losses-leave-nsw-and-queensland-farmers-reeling-from-third-disaster-in-three-years |access-date=2022-04-05 |website=the Guardian |language=en}}</ref>
 
=== Kegagalan rantai pasokan pangan ===
Di bulan Mei 2022, harian Guardian menyatakan bahwa salah satu penyebab rentannya sistem pangan adalah karena rantai pasokan dikendalikan oleh pemusatan pola pangan yang disebut dengan ''Global Standard Diet''. Mereka membandingkan krisis perbankan 2008 disebabkan oleh pola yang serupa dengan yang dilakukan sistem pangan dunia saat ini.<ref name=":6">{{Cite web |date=2022-05-19 |title=The banks collapsed in 2008 – and our food system is about to do the same {{!}} George Monbiot |url=https://www.theguardian.com/commentisfree/2022/may/19/banks-collapsed-in-2008-food-system-same-producers-regulators |access-date=2022-05-19 |website=the Guardian |language=en}}</ref>
 
Di China, ''lockdown'' akibat COVID-19 yang masih berlanjut sampai sekarang sebagai bagian dari [[kebijakan nol COVID]] yang secara signifikan menurunkan input pertanian terhadap komoditas yang penting.<ref>{{Cite news |last=Yu |first=Sun |date=2022-04-06 |title=China's zero-Covid policy risks causing agricultural crisis and food shortages |work=Financial Times |url=https://www.ft.com/content/17aaf112-be52-4695-9f2d-849a50ea3c2d |access-date=2022-04-07}}</ref> Sebelum ini, China yang sejak tahun 2021 telah melakukan pencadangan makanan pada level yang sangat tinggi dalam sejarah mereka dikarenakan [[perang dagang]] yang terjadi dengan Amerika Serikat dan Australia, dapat membeli lebih banyak bahan pangan dari berbagai negara di dunia.<ref>{{Cite news|title=China hoards over half the world's grain, pushing up global prices|work=Nikkei Asia|author=SHIN WATANABE, AIKO MUNAKATA|url=https://asia.nikkei.com/Spotlight/Datawatch/China-hoards-over-half-the-world-s-grain-pushing-up-global-prices|access-date=2022-04-07}}</ref>
 
==Referensi==