Detik (tabloid): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 26:
Cikal-bakal tabloid ini dapat ditarik ke sebuah [[surat kabar]] mingguan dengan nama ''Mimbar Berita''<Ref name=detik/> yang memiliki izin SIT 0751/SK/Dir PDLN/SIT 1969 dan mulai diterbitkan pada 27 April 1969. Memiliki slogan "Membawakan suara hati nurani rakyat" (awalnya "Membawa Suara Kebenaran"),<ref>[https://books.google.co.id/books?id=9PvQAAAAMAAJ&q=mimbarberita&dq=mimbarberita&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjkpNK5naH4AhU5zTgGHbrnBmoQ6AF6BAgLEAI Garis besar perkembangan pers Indonesia]</ref> pimpinan ''Mimbar Berita'' terdiri dari Abdul Aziz (Pemimpin Redaksi) dan Syamsinar (Pemimpin Umum), dengan saat itu berkantor di Jl. Kebahagiaan No. 4, [[Jakarta]].<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=9OHu2tkIhUAC&dq=MIMBAR+Misi+%3A+Membawakan+suara+hati+nurani+rakyat+.&focus=searchwithinvolume&q=27+Apr+1969 Daftar harian]</ref>
Pada tahun 1977, penerbit ''Mimbar Berita'', Yayasan Pancasila Mulya, mengubah penerbitannya menjadi sebuah [[majalah]] mingguan bernama ''Detik'', yang memfokuskan dirinya pada berita kriminal dan detektif (sehingga memiliki slogan "Teman Pencari Keadilan, Partner Bagi Para Penegak Hukum").<ref>[https://books.google.co.id/books?id=NMBjiAohpcIC&q=Teman+Pencari+Keadilan,+Partner+Penegak+Hukum&dq=Teman+Pencari+Keadilan,+Partner+Penegak+Hukum&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi36ozBqqH4AhXb7HMBHZOjDFoQ6AF6BAgHEAI Indonesia Media Directory, 1982/1983]</ref><Ref name=rha>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=vAtlAAAAMAAJ&dq=17+Februari+1986.19+Isinya+tentang+berita+-+berita+kriminal+%2C+seperti+...&focus=searchwithinvolume&q=+-+berita+kriminal+%2C Rahasia dapur majalah di Indonesia]</ref> Di tanggal 17 Februari 1986, majalah tersebut diubah kembali menjadi sebuah tabloid bernama sama, dengan slogan dan isi yang sama pula (berita kriminal), namun kurang sukses.<Ref name=rha/><ref name=opinz/> Akibatnya, tabloid ''Detik'' juga mulai membahas tentang hiburan, meskipun [[Surat Izin Usaha Penerbitan Pers|SIUPP]]-nya saat itu (No. 43/SK/Menpen/C.1/1986 di tanggal 17 Februari 1986) adalah untuk tabloid kriminal. Untuk posisi Pemimpin Umum dan Redaksi sendiri (masih) dijabat Abdul Aziz, sedangkan Pemimpin Perusahaan dijabat oleh Rudy Sujana.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=yKjDEReVDZcC&dq=Terakhir+%2C+pemimpin+umum+%2F+redaksi+%3A+Abdul+Aziz%27s+dan+pemimpin+perusahaan+%3A+Rudy+...&focus=searchwithinvolume&q=sujana Ensiklopedi pers Indonesia]</ref>
Keadaan berubah ketika pada akhir 1992, PT Surya Persindo (milik [[Surya Paloh]]) masuk dan menyuntikkan modal ke Yayasan Pancasila Mulya.<ref name=opinz/> Ia lalu mengundang budayawan [[Eros Djarot]] untuk duduk di kursi Wakil Pemimpin Redaksi, sedangkan Abdul Aziz masih menjadi Pemimpin Umum dan Redaksi.<Ref name=detik>[https://books.google.co.id/books?id=docLAQAAMAAJ&pg=PA1049&dq=tabloid+detik&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwig657WgJv4AhXKRmwGHWZUA_QQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=tabloid%20detik&f=false Seabad pers kebangsaan, 1907-2007]</ref> Eros yang kemudian menjadi pengelola sehari-hari tabloid ini, merombak isinya menjadi tabloid mingguan berita dan opini<Ref name=rha/> berfokus politik, dengan wajah baru dan nama baru (''DëTIK'') serta slogan "Bagi Yang Berpikir Merdeka".<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=qXcMAQAAMAAJ&q=tabloid+detik+Bagi+Yang+Berpikir+Merdeka&dq=tabloid+detik+Bagi+Yang+Berpikir+Merdeka&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiN5omogZv4AhXXUGwGHYNUB70Q6AF6BAgGEAI Tersesat karena petunjuk presiden: agenda tersembunyi dibalik bredel Tempo, Editor & Detik, 1994]</ref><Ref name=detik/> Selain Azis dan Eros, juga ada pimpinan lain seperti [[Budiono Darsono]] yang duduk di kursi Redaktur Pelaksana<Ref name=kum>[https://kumparan.com/yusuf-arifin/tabloid-detik-26-tahun-lalu-1tf1TuozCxP/3Tabloid Detik 26 Tahun Lalu]</ref> dan [[Haryanto Taslam]] di bagian Sirkulasi.<Ref name=detik/> Para pimpinan ini kemudian memperkerjakan 40 wartawan, yang kebanyakan adalah lulusan universitas ternama seperti [[Universitas Gadjah Mada]].<ref name=opinz/> Kantor redaksinya kini berpusat di Gondangdia Lama, [[Jakarta]].<Ref name=detik/>
|